Kembalinya Tren Sepeda Lipat, Ini 5 Manfaat Bersepeda untuk Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Juni 2020
Kembalinya Tren Sepeda Lipat, Ini 5 Manfaat Bersepeda untuk TubuhKembalinya Tren Sepeda Lipat, Ini 5 Manfaat Bersepeda untuk Tubuh

Halodoc, Jakarta – Sepeda lipat kembali menjadi tren di momen pandemi corona saat ini. Hampir tiap pagi, sore, dan malam kamu bisa melihat orang-orang menggowes sepeda di kawasan Sudirman, Bundaran HI, dan Monas. 

Dilansir dari beberapa media seperti Tribunnews dan Trenasia, menyebutkan kalau setiap harinya toko sepeda bisa menjual 10–30 sepeda. Sepeda lipat menjadi pilihan karena modelnya yang simpel, praktis dibawa, dan ringan. 

Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Better Health Channel, disebutkan kalau bersepeda teratur dapat merangsang dan meningkatkan fungsi jantung, memaksimalkan kerja paru-paru dan sirkulasi darah, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Panduan Bersepeda Sehat di New Normal

Bersepeda memperkuat otot jantung, menurunkan denyut nadi istirahat dan mengurangi kadar lemak darah. Apa sajakah manfaat lain bersepeda untuk kesehatan tubuh?

  1. Mengontrol Berat Badan

Bersepeda adalah salah satu cara terbaik untuk mengontrol ataupun mengurangi berat badan. Ini dikarenakan bersepeda dapat meningkatkan kerja metabolisme tubuh, membangun otot, dan membakar lemak tubuh. Bersepeda adalah bentuk olahraga yang nyaman dan kamu dapat menyesuaikan waktu dan intensitas sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. 

  1. Terhindar dari Penyakit Kardiovaskular

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bersepeda dapat membuat kamu terhindar dari penyakit kardiovaskular. Ini termasuk stroke, tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Sebuah studi di Denmark yang dilakukan selama 14 tahun dengan 30.000 orang di rentang usia 20 hingga 93 tahun, menemukan bahwa bersepeda secara teratur dapat melindungi orang dari penyakit jantung.

  1. Menurunkan Risiko Diabetes

Kurangnya aktivitas fisik dianggap menjadi alasan utama mengapa orang mengembangkan kondisi diabetes. Namun, sebagai jenis olahraga yang aktif, bersepeda selama 30 menit terbukti mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 40 persen.

Baca juga: 6 Tips Aman Bersepeda

  1. Tingkatkan Kesehatan Tulang

Bersepeda dapat meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Ini juga dapat memperkuat kestabilan tulang dan mencegah tubuh dari hilangnya koordinasi yang menyebabkan seseorang gampang jatuh. 

Bersepeda juga bentuk olahraga yang ideal jika kamu mengidap osteoarthritis. Ini dikarenakan bersepeda adalah jenis olahraga berdampak rendah yang tidak banyak memberi tekanan pada persendian.

  1. Kesehatan Mental dan Bersepeda

Kondisi kesehatan mental, seperti depresi, stres, dan kecemasan dapat dikurangi dengan mengendarai sepeda secara teratur. Hal ini disebabkan oleh efek dari latihan itu sendiri dan rasa senang yang ditimbulkan saat bersepeda. 

Otot-Otot yang Dibangun saat Bersepeda

Bersepeda dapat membangun struktur otot dan ketahanan kardiovaskular. Ketika bersepeda kamu membuat beberapa otot tubuh bekerja lebih maksimal. Mulai dari otot-otot tubuh bagian bawah, otot-otot lengan serta bagian core.

Kombinasi kerja dari otot-otot ini akan menghasilkan tubuh yang ramping dan bugar serta peningkatan stamina. Berikut ini kelompok otot yang ditargetkan selama kamu bersepeda:

  1. Betis.
  2. Paha belakang dan paha depan.
  3. Bokong.
  4. Lengan, baik bisep maupun trisep.
  5. Bahu.
  6. Telapak kaki.

Banyak pengendara sepeda mengubah posisi saat menggowes. Apakah berdiri, condong ke depan, atau menunduk saat pendakian. Pergeseran dalam gerakan tubuh ini memberi tekanan pada tubuh bagian atas dan membantu membentuk dan memperkuat area core tubuh.

Bersepeda memiliki banyak manfaat, tetapi perlu diingat kamu butuh menjaga keseimbangan dalam gaya hidup. Saat ini banyak pesepeda menghabiskan waktu di jalan sampai larut malam dan bisa jadi tidak mendapatkan tidur yang cukup.

Jika kamu aktif berolahraga, tidur yang cukup menjadi kunci agar stamina tetap terjaga. Setidaknya 7–8 jam adalah durasi tidur malam yang ideal. Bila memungkinkan, tidur siang dapat membantu melengkapi waktu istirahat malammu yang kurang.

Jangan lupa untuk menjaga asupan cairan dengan mengonsumsi air putih. Karena saat ini sedang pandemi corona, tentunya menjaga kebersihan, menjaga jarak dengan pesepeda lain, tetap menjalankan protokol kesehatan adalah keharusan.

Kalau kamu merasa tubuh tidak fit tiba-tiba, jangan ragu untuk menanyakan informasi kesehatan lewat aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:
Better Health Channel. Diakses pada 2020. Cycling Health Benefits.
Bill Bone Bike Law. Diakses pada 2020. Muscle Groups Targeted and Used While Cycling.
Tribunnews. Diakses pada 2020. Dampak Peningkatan Tren Bersepeda, Penjualan Sepeda Lipat di Pontianak Laris Manis.
Tren Asia. Diakses pada 2020. Omzet Penjualan Sepeda di Pasar Rumput Meroket 100%.