Kelelahan Bisa Sebabkan Night Terror, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Night terror atau teror tidur merupakan salah satu penyakit dari kelompok gangguan tidur parasomnia. Selain night terror, mimpi buruk, sindrom kepala meledak, dan sleep walking merupakan kelainan lain yang termasuk dalam parasomnia. Penyakit ini biasanya terjadi selama fase tidur pada malam hari. Nah, apakah night terror bisa dipicu oleh kelelahan?
Baca juga: 3 Cara agar Anak Terhindar dari Night Terror
Night Terror, Apakah Itu?
Night terror merupakan kondisi yang muncul saat tidur dan biasanya terjadi pada beberapa jam pertama setelah seseorang tertidur. Seseorang yang mengalami night terror biasanya akan terbangun dan menjerit keras, merasa panik, dan mengeluarkan banyak keringat. Ketika pengidap kondisi ini benar-benar terbangun, biasanya mereka hanya bisa mengingat gambaran yang mengerikan, bahkan bisa saja pengidap tidak mengingat apa-apa saat kejadian berlangsung.
Night terror merupakan gangguan tidur dan bukan mimpi buruk. Mimpi buruk sendiri biasanya terjadi pada dini hari, ketika sudah tertidur pulas. Mimpi buruk biasanya juga disertai dengan pergerakan mata cepat dan melibatkan mimpi yang tidak mengenakkan atau bahkan menyeramkan.
Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Night Terror
Pada pengidap teror tidur, gejala akan meliputi terbangun tiba-tiba dari tidur, berteriak, merasakan teror yang tidak diketahui sumbernya, mata yang terbuka lebar dengan pupil yang membesar, pernapasan cepat, denyut jantung cepat, tekanan darah meningkat, berkeringat, dan biasanya pengidap tidak mengingat kejadian teror saat tidur. Beberapa orang yang mengalami teror tidur biasanya tidak menyadari lingkungan di sekitar mereka, bahkan sulit untuk ditenangkan.
Baca juga: Anak Rentan Terserang Night Terror, Ini Penyebabnya
Apakah Kelelahan Bisa Sebabkan Night Terror?
Kelelahan merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya night terror pada orang dewasa. Selain kelelahan, faktor pemicu lain meliputi stres, demam, migrain, kurang tidur, gangguan pernapasan, mengalami cedera kepala, dan pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi.
Pada anak-anak, penyebab dari kondisi ini biasanya adalah konflik maupun ketegangan yang terjadi di rumah. Selain itu, night terror pada anak-anak juga bisa disebabkan oleh sistem saraf yang belum berkembang dengan sempurna.
Mengidap Night Terror, Begini Langkah Pengobatannya
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak yang mengalami kondisi ini tidak membutuhkan penanganan secara khusus, mereka hanya membutuhkan kenyamanan dan perlindungan. Ketika anak mengalami kondisi ini, tidak perlu dibangunkan. Orangtua hanya perlu mengelus anak hingga mereka kembali tertidur. Namun, jika kondisi ini berlangsung setiap hari, ini saatnya orangtua untuk diskusikan dengan dokter ahli.
Penyakit teror tidur yang terjadi dalam waktu yang cukup sering dapat diobati dengan relaksasi, terapi wicara, terapi perilaku kognitif, hipnosis, meditasi, berendam air panas, membaca, yoga dan mengonsumsi obat-obatan. Selain teror tidur, gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea juga perlu diatasi guna menciptakan waktu tidur yang berkualitas.
Baca juga: Cemas Saat Malam Hari, Kenali tanda Night Terror
Enggak Mau Mengidap Night Terror Tidur, Begini Pencegahannya
Mencegah kondisi ini bisa dibilang cukup sulit, karena masih tidak diketahui penyebab pasti dari gangguan tidur ini. Kamu bisa mengupayakan dengan mengubah pola hidup, seperti selalu melakukan relaksasi sebelum tidur, kelola stres dengan baik, menyiapkan lingkungan yang aman dan nyaman untuk tidur, dan hindari aktivitas yang mungkin bisa menyebabkan kondisi ini.
Jika sudah melakukan tips pencegahan diatas, tetapi penyakit tidak kunjung sembuh, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!