Kelebihan Hormon Testosteron, Apa Tandanya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Maret 2019
Kelebihan Hormon Testosteron, Apa Tandanya? Kelebihan Hormon Testosteron, Apa Tandanya?

Halodoc, Jakarta - Hormon adalah zat kimia pada tubuh yang bergerak dalam aliran darah ke jaringan dan organ. Hormon juga bagian dari sistem endokrin yang memengaruhi kebanyakan sistem utama dan proses dalam tubuh seperti untuk penyerapan gizi, reproduksi, pertumbuhan, dan masih banyak lagi. Ada satu hormon yang kerap diidentikan sebagai hormon khas pria, yakni hormon testosteron. Apabila tubuh mengalami kelebihan testosteron atau kekurangan, maka hal ini memengaruhi sistem kerja tubuh.

Kadar hormon testosteron dalam tubuh pria dalam kondisi normal berkisar antara 250-1100 ng/dL (nanogram per desiliter) dengan kadar rata-rata 680 ng/dL. Ada juga yang mengatakan bahwa kadar hormon testosteron yang optimal untuk pria berkisar 400-600 ng/dL. Jika hormon testosteron lebih dari angka tersebut atau seseorang mengalami kelebihan testosteron, maka muncul beragam hal yang menandai kondisi tersebut, antara lain:

Baca Juga: Fungsi Hormon Testosteron Bagi Pria dan Wanita

  • Rambut Rontok

Jika seseorang mengalami kelebihan testosteron, maka gejala yang bisa dikenali adalah rambut yang mulai mengalami kerontokan. Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami kebotakan. Umumnya, gejala kerontokan rambut ini dimulai dari bagian simpul kulit kepala, lalu akan berlanjut rontok apa rambut bagian pelipis dan berlanjut keseluruhan.

  • Kulit Berminyak dan Jerawatan

Kelebihan hormon testosteron juga memengaruhi kulit wajah. Kelebihan testosteron akan menyebabkan kulit jadi berminyak dan berjerawat. Hal ini terjadi karena kadar DHT (dihidrotestosteron) yang meningkat. Testosteron yang tinggi juga meningkatkan produksi sebum minyak, zat kental yang menyumbat pori-pori pada wajah. Apabila pori-pori tertutup, maka bakteri menumpuk pada kulit. Alhasil, kulit mengalami jerawat.

Baca Juga: Pria, Ini 7 Tanda Testosteron Rendah. Kamu Termasuk?

  • Buah Zakar Mengerut

Saat otak menstimulasi kelebihan hormon testosteron dalam tubuh, otak menganggap semua itu berawal dari tempat produksinya yakni buah zakar. Selanjutnya, otak menutup produksi LH (Luteinizing Hormon), yang berguna memberi tahu testis untuk memproduksi testosteron. Oleh karena itu, buah zakar mengalami perubahan ukuran dengan cara menyusutkan dirinya.

  • Kelebihan Sel Darah Merah dan Hemoglobin

Jika tubuh seseorang mengalami kelebihan testosteron, maka efeknya adalah peningkatan kadar sel darah merah dan kadar hemoglobin di tubuh. Pada pria yang lebih tua, peningkatan sel darah merah ini menimbulkan serangan jantung dan stroke. Untuk menguranginya, dapat dilakukan donor darah untuk menurunkan tingkat sel darah dalam tubuh.

Namun, faktanya hormon testosteron juga dimiliki oleh wanita meski dalam jumlah yang kecil. Tanda-tanda kenaikan testosteron pada wanita terlihat jelas karena cukup mengganggu wanita. Berikut tanda-tanda kelebihan hormon pria pada tubuh wanita. Kadar normalnya adalah 15-70 ng/ml. Jika wanita memiliki kelebihan testosteron, tanda yang muncul adalah:

  • Jerawat yang cukup parah pada wajah dan muncul mendekati siklus menstruasi. Namun, pada kondisi ini jerawat susah hilang dan memunculkan flek hitam di kulit.

  • Suara jadi agak berat dan dalam seperti pria.

  • Kenaikan massa otot berlebih pada tangan, kaki, dan area dada.

  • Rambut di tubuh mengalami peningkatan terutama di bagian wajah seperti kumis atau janggut.

  • Sering kehilangan libido.

  • Klitoris membesar secara tidak normal.

  • Menstruasi tidak berjalan lancar.

  • Mudah mengalami perubahan suasana hati.

  • Ukuran payudara menurun cukup signifikan.

Baca Juga: Wanita Berkumis Masalah Kesehatan atau Hormon?

Kalau kamu memiliki pertanyaan lain seputar hormon testosteron, tanya dokter Halodoc untuk mendapat jawaban terpercaya. Kamu bisa menggunakan fitur Talk to a Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!