Kekurangan Vitamin D Bisa Picu Penyakit Tiroid
Halodoc, Jakarta – Menurut penelitian yang dikeluarkan oleh American Thyroid Association, menemukan bahwa pasien dengan penyakit tiroid autoimun memiliki tingkat vitamin D3 yang lebih lebih rendah dari pada normalnya. 82 persen pengidap tiroid autoimun memiliki kadar vitamin D rendah. Jangan sampai kamu merasakan akibat kekurangan vitamin D ini.
Vitamin D bertanggung jawab untuk reaksi anti-inflamasi dari sistem kekebalan tubuh. Namun, mekanisme yang terjadi tidak sepenuhnya dipahami. Hashimoto adalah salah satu dari beberapa penyakit autoimun karena kurang vitamin D, sehingga peradangan dari proses autoimun tidak dapat dicegah.
Salah satu mekanisme yang yang menghubungkan vitamin D dan Hashimoto adalah melalui protein kecil yang disebut sitokin. Sitokin berfungsi untuk mengatur respons terhadap penyakit dan infeksi. Vitamin D memblokir sitokin, sehingga mencegah peradangan.
Hal ini menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan penyakit tiroid autoimun. Karenanya, suplemen vitamin D disarankan sebagai bagian dari pengobatan ataupun perawatan penyakit tiroid.
Orang-orang dengan hipotiroidisme yang mengonsumsi suplemen vitamin D selama 12 minggu akan memiliki perbaikan dalam tingkat darah dari hormon perangsang tiroid. Sumber vitamin D. Selain itu, ada beberapa sumber vitamin D yang tidak boleh dilewatkan, seperti paparan sinar matahari.
Ketika kulit menyerap sinar ultraviolet, itu memicu produksi vitamin D. Pemahaman mengenai kanker kulit dan meningkatnya penggunaan tabir surya mungkin menjadi salah satu alasan kenaikan kadar vitamin D yang rendah melalui sinar ultraviolet.
Diet juga merupakan masalah. Sangat sedikit makanan adalah sumber alami vitamin D, meskipun berbagai makanan umum diperkaya dengan vitamin D, ia mengonsumsinya dalam jumlah yang relatif kecil.
Beberapa sumber makanan yang lebih baik dari vitamin D:
-
Minyak ikan cod
-
Ikan todak
-
Salmon
-
Ikan tuna
-
Jus jeruk
-
Susu tanpa lemak
-
Yogurt
-
Sarden
-
Hati sapi
-
Telur
-
Sereal
Memilih Suplemen Vitamin D
Kamu tidak disarankan untuk mengekspos kulit terhadap sinar UV yang berlebihan, sedangkan mendapatkan cukup vitamin D dari makanan bisa menjadi tantangan. Cara paling aman dan efektif adalah meningkatkan asupan vitamin D dengan suplemen.
Suplemen vitamin D datang dalam bentuk kapsul, bergetah, cair, ataupun tablet kunyah. Vitamin D juga sering ditemukan dalam multivitamin dan suplemen kalsium. Apapun yang kamu ambil untuk dikonsumsi sangat penting untuk membaca label, sehingga kamu tahu berapa banyak jumlah yang diperoleh.
Terlalu banyak vitamin D bisa berbahaya. Tanda-tanda toksisitas termasuk mual, muntah, nafsu makan yang buruk, konstipasi, kelemahan, dan penurunan berat badan. Kelebihan vitamin D juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Ini adalah suatu kondisi yang disebut hypercalcemia yang dapat menyebabkan kebingungan, disorientasi, dan masalah dengan irama jantung.
Mengingat bahwa tidak ada pedoman resmi untuk menggunakan suplemen vitamin D untuk mencegah atau mengobati penyakit tiroid, maka sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkannya ke asupan harianmu.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai hubungan antara kekurangan vitamin D dengan tiroid, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan