Kehamilan Meningkatkan Risiko Lordosis, Apa Sebabnya?
"Lordosis bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kehamilan. Hal ini terjadi karena ibu hamil hampir pasti akan mengalami perubahan pada tubuh, termasuk berat badan bertambah. Hal itu kemudian meningkatkan risiko tulang punggung bagian bawah melengkung terlalu dalam, sehingga berujung pada gangguan tulang."
Halodoc, Jakarta – Lordosis ditandai dengan nyeri otot, terutama pada bagian punggung. Sebab, kondisi ini muncul akibat tulang punggung bagian bawah alias lumbal melengkung. Berbeda dari kondisi normal, penyakit ini menyebabkan tulang punggung melengkung ke dalam secara berlebihan. Meski bisa dialami oleh siapa saja, risiko kelainan pada tulang belakang ini ternyata lebih besar pada ibu hamil.
Bukan tanpa alasan, kehamilan nyatanya akan menyebabkan sejumlah perubahan pada tubuh, termasuk postur tubuh. Bertambahnya berat badan ibu hamil bisa menyebabkan tulang punggung bagian bawah menjadi lebih mudah melengkung ke dalam. Risiko penyakit ini disebut lebih tinggi pada ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan berlebih alias obesitas.
Baca juga: Cara Paling Efektif untuk Mencegah Lordosis
Kehamilan dan Penyebab Lordosis Lainnya
Kehamilan bisa menjadi salah satu pemicu lordosis. Penambahan berat badan dan perubahan postur tubuh bisa membuat tulang punggung bagian bawah mudah melengkung ke dalam. Namun jangan khawatir, kondisi ini biasanya tidak menetap atau permanen. Nyeri punggung atau lordosis akibat kehamilan akan hilang beberapa saat setelah proses persalinan.
Normalnya, tulang punggung manusia akan sedikit melengkung pada bagian leher, punggung atas, serta punggung bawah. Secara umum, hal ini bertujuan untuk membantu menyokong kepala, mempertahankan struktur tubuh, membuat kepala dan panggul sejajar, serta memudahkan aktivitas tubuh terutama untuk bergerak dan membungkuk.
Pada pengidap lordosis, lengkungan pada tulang punggung bagian bawah cenderung berlebihan atau terlalu dalam. Hal ini akhirnya memicu tekanan berlebih pada tulang belakang. Semakin lama, kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman serta nyeri yang mengganggu. Selain kehamilan, ada faktor lain yang bisa menjadi penyebab lordosis, di antaranya:
- Obesitas
Kelebihan berat badan alias obesitas bisa memicu lordosis. Sebab, kondisi ini akan memengaruhi postur tubuh dan memberi tekanan berlebih pada tulang belakang.
- Osteoporosis
Osteoporosis merupakan penyakit tulang, kondisi ini ternyata bisa meningkatkan risiko lordosis, terutama pada lansia. Kondisi ini bisa membuat tulang punggung bagian bawah keropos. Karena itu, beban tubuh yang harus ditopang menyebabkan tulang punggung bagian bawah mudah melengkung.
Baca juga: Penyebab 3 Kelainan Tulang Belakang
- Postur Tubuh yang Buruk
Nyeri pada tulang punggung bagian bawah bisa disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, terutama saat duduk atau saat mengangkat beban berat. Hal ini bisa memicu tekanan berlebih pada bagian yang tidak tepat sehingga berujung pada meningkatnya risiko lordosis.
- Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit atau kondisi kesehatan yang dialami juga bisa memicu nyeri pada punggung. Lordosis disebut rentan menyerang pengidap radang sendi, spina bifida, akondroplasia, dan osteosarkoma.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala khas dari kondisi ini adalah muncul nyeri otot, akibat tulang punggung melengkung secara tidak normal. Hal tersebut kemudian menyebabkan tulang menarik otot ke berbagai arah sehingga memicu otot tegang. Selain nyeri, kondisi ini juga seringnya ditandai dengan gejala lain, seperti gerakan di sekitar leher dan punggung bawah terbatas, bokong terlihat lebih menonjol, mati rasa, sering kesemutan, badan terasa lemah, serta sulit mengontrol buang air kecil dan buang air besar.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Gangguan Tulang di Tempat Kerja
Selain itu, cari tahu lebih lanjut seputar lordosis dan gejala yang bisa muncul dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan pertanyaan seputar kesehatan dan dapatkan informasi akurat dari ahlinya. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!