Keguguran Berulang, Kenali Gejala dan Penyebab Abortus Habitualis

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Juni 2023

“Keguguran berulang atau abortus habitualis adalah kondisi yang menyebabkan tiga atau lebih keguguran berturut-turut sebelum minggu ke-20 kehamilan. Gejalanya bervariasi termasuk pendarahan vagina abnormal, kram perut dan pendarahan jaringan.”

Keguguran Berulang, Kenali Gejala dan Penyebab Abortus HabitualisKeguguran Berulang, Kenali Gejala dan Penyebab Abortus Habitualis

Halodoc, Jakarta – Keguguran berulang, yang juga terkenal sebagai abortus habitualis. Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita hamil yang mengalami keguguran sebanyak tiga kali atau lebih berturut-turut sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. 

Kondisi ini dapat sangat berpengaruh terhadap emosional terutama bagi pasangan yang sedang berusaha membangun keluarga. Karenanya, peting untuk mengetahui gejala dan penyebabnya untuk meminimalisir terjadinya keguguran yang berulang, 

Gejala Abortus Habitualis

Gejala utama yang sering terjadi adalah keguguran secara berulang pada tiga atau lebih kehamilan berturut-turut. Namun, ada juga beberapa gejala yang mungkin beberapa wanita dengan kondisi tertentu. Beberapa gejala yang umum meliputi:

  1. Pendarahan vagina yang tidak normal: Pendarahan bisa menjadi tanda keguguran yang jelas. Kondisi ini biasanya lebih berat atau berlangsung lebih lama dari periode normal.
  2. Kram perut: Wanita mungkin mengalami kram perut yang parah selama keguguran. 
  3. Pendarahan jaringan atau pembekuan darah: Dalam beberapa kasus, wanita mungkin mengalami pembekuan jaringan atau darah yang berhubungan dengan keguguran.

Penyebab Abortus Habitualis

Abortus habitualis dapat terjadi dengan beragam penyebab yang berbeda, dan sering kali sulit untuk menentukan satu faktor penyebab tunggal. Beberapa penyebab yang mungkin termasuk:

  1. Masalah kromosom: Kondisi abnormalitas kromosom pada janin termasuk penyebab umum terjadinya keguguran berulang. Abnormalitas ini sering kali terjadi secara acak dan bukan karena faktor keturunan.
  2. Gangguan hormonal: Ketidakseimbangan hormon tertentu dalam tubuh dapat dapat membuat lingkungan rahim menjadi tidak seimbang dan memengaruhi kemampuan janin untuk berkembang dengan baik.
  3. Gangguan anatomi rahim: Beberapa kelainan pada rahim, seperti septum rahim (pembatas yang tidak biasa di dalam rahim) atau mioma (tumor jinak) bisa menjadi faktor risiko terjadinya abortus habitualis.
  4. Masalah imunologis: Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif dapat menganggap janin sebagai benda asing dan mengeluarkannya, menyebabkan keguguran berulang.
  5. Faktor gaya hidup: Merokok, konsumsi alkohol secara berlebih, penggunaan obat terlarang, atau paparan zat kimia berbahaya bisa meningkatkan risiko abortus habitualis.

Langkah-langkah Pengelolaan dan Perlindungan Abortus Habitualis

Jika seorang wanita mengalami keguguran berulang, penting untuk segera mencari bantuan medis dan konsultasi dengan dokter kandungan. Langkah-langkah yang mungkin dokter akan rekomendasikan meliputi.

1. Pemeriksaan penuh

Seorang dokter akan melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab keguguran, termasuk pemeriksaan fisik, tes darah, tes genetik, atau tes pencitraan seperti USG rahim. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan USG, bisa juga membaca artikel mengenai Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Melakukan USG?

2. Terapi hormon

Dokter mungkin meresepkan terapi hormon untuk membantu mengatur kadar hormon tubuh.

3. Pencegahan penyakit menular

Infeksi dapat meningkatkan risiko keguguran, sehingga penting untuk mencegah dan mengobati infeksi dengan tepat.

4. Pembedahan atau prosedur medis

Jika kelainan anatomi menyebabkan keguguran normal, intervensi bedah atau medis mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah.

5. Bantuan emosional

Dukungan emosional dari pasangan, keluarga atau kelompok pendukung dapat membantu mengatasi stres dan trauma akibat aborsi konvensional. 

Keguguran berulang dapat berdampak serius pada wanita, baik secara fisik maupun emosional. Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, pasangan dapat menemukan solusi alternatif menuju pemulihan dan memungkinkan untuk bisa terjadi kehamilan yang sehat di masa mendatang. 

Untuk mencegahnya, kamu bisa melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dengan membuat janji temu dengan dokter spesialis kandungan melalui Halodoc. Selain itu, bisa juga mendapatkan kebutuhan Ibu dan anak secara praktis tanpa perlu keluar rumah.

Jadi tunggu apalagi, yuk, download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
National Library of Medicine. Diakses pada 2023. Habitual abortion.
Oxford Academic. Diakses pada 2023. Habitual abortions in 678 healthy patients: investigation and prevention.
Science Direct. Diakses pada 2023. Habitual abortion: causes, diagnosis, and treatment.