Kedekatan dengan Keluarga Tingkatkan Kualitas Kesehatan
Halodoc, Jakarta – Dinamika hubungan dengan keluarga inti secara signifikan berdampak pada kesehatan seseorang, baik secara positif maupun negatif. Memiliki hubungan keluarga yang erat dan suportif ternyata dapat memberikan dukungan emosional, kesejahteraan ekonomi, dan meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan.
Sebaliknya juga terjadi, ketika kehidupan keluarga ditandai oleh stres dan konflik, maka kesehatan anggota keluarga cenderung terpengaruh secara negatif. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Study.com, konflik keluarga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik anggota keluarga yang terlibat.
Memengaruhi Kesehatan Mental
Setiap jenis konflik dalam keluarga akan berdampak pada kesehatan mental anggota keluarga. Ini terutama sangat berdampak pada perkembangan emosional anak. Anak-anak perlu merasa aman untuk mengembangkan keterikatan dan respons emosional yang tepat. Jika orang tua gagal menyediakan lingkungan yang aman, otak anak berkembang secara berbeda yang menyebabkan anak selalu waspada. Ini dapat mengakibatkan sindrom stres pasca trauma, kecemasan, ataupun depresi.
Rumah tangga dengan tingkat konflik keluarga yang tinggi dapat menciptakan keterlambatan perkembangan kognitif anak yang mengarah pada ketidakmampuan belajar. Anak-anak yang terabaikan karena konflik keluarga, seperti orang tua yang sering bertengkar, terlalu sibuk bekerja, dan jarang mengajak anak untuk me time, dapat menyebabkan masalah perilaku di sekolah.
Tidak hanya berhenti di satu momen, konflik keluarga dapat memberikan efek jangka panjang, bahkan setelah anak-anak beranjak dewasa dan menginjak usia lansia. Anak-anak yang tidak memiliki hubungan baik dengan orang tuanya dapat membangun tingkat kecemasan yang tinggi.
Dukungan Keluarga Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Keluarga yang harmonis dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan anggotanya. Tidak hanya kesehatan mental, tetapi juga meminimalisir kemungkinan timbulnya penyakit kronis. kecacatan dan penyakit mental, serta kematian.
Kedekatan dengan keluarga dapat membuat masing-masing anggota berkeinginan untuk meminimalkan aktivitas berisiko demi kebahagiaan anggota lainnya. Pastinya kalau kamu sakit, orang tua akan sedih atau ketika sedang sedih. Sebaiknya alkohol tidak menjadi pilihan karena kamu punya kakak atau ibu sebagai tempat bertukar kesedihan.
Karena itu, interaksi dan kedekatan hubungan dengan keluarga memberikan efek perlindungan pada pengurangan risiko penurunan kesehatan. Data kesehatan yang dipublikasikan oleh Unite for Sight menunjukkan orang-orang yang memiliki kedekatan emosional dengan keluarganya memiliki detak jantung dan tekanan darah sistolik yang lebih rendah, kolesterol serum yang lebih rendah, serta fungsi kekebalan yang lebih tinggi.
Membangun Emosional dengan Keluarga
Menurut psikolog Don Catherall dari The Family Institute di Northwestern University, mengatakan kalau seseorang yang berada dalam hubungan emosional positif dalam keluarga cenderung lebih bahagia ketimbang mereka yang tidak.
Konsep keamanan emosional dalam keluarga inti sangat penting dalam perkembangan fase hidup seseorang. Ketika kamu merasa aman secara emosional, sistem saraf juga akan berada dalam kondisi normal. Berbeda jika kamu dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang tidak harmonis, saraf-saraf akan stres karena terus berada dalam posisi tegang.
Bagaimana membangun kedekatan dengan keluarga? Mulailah dari hal-hal kecil, seperti memanfaatkan momen sehari-hari dengan menanyakan kabar, sudah makan siang atau belum. Merayakan hari jadi, ulang tahun, menghabiskan weekend bersama, makan malam dengan keluarga, mendengarkan keluhan, memberikan saran, tidak menghakimi saat anggota keluarga curhat, dan memaafkan.
Nah kalau ada anggota keluarga yang sakit, tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa kapan dan di mana saja memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi: