Kebiasaan Berjalan Kaki Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Otak
Halodoc, Jakarta – Jika kamu ingin menjaga kesehatan otak dan mencegah otak dari pikun, resepnya adalah rajin berjalan kaki. Berdasarkan 98 uji klinis yang dilakukan, peneliti menetapkan bahwa bekerja setidaknya selama 52 jam selama enam bulan dapat membuat orang dewasa bermental tajam.
Sementara itu berjalan kaki memiliki dampak baik bagi fungsi eksekutif dan kecepatan pemrosesan otak. Hal tersebut dikatakan oleh penulis studi Joyce Gomes-Osman, PhD., dari University of Miami Miller School of Medicine. Fungsi eksekutif yang dimaksud di sini adalah kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan menyelesaikan tugas.
Berjalan kaki adalah cara yang relatif mudah untuk menjaga otak kamu agar tetap prima di masa tua. Berjalan kaki dapat meningkatkan perhatian, kepekaan dalam menampung informasi, serta berguna untuk meningkatkan kemampuan kognitif lainnya.
“Ini adalah bukti bahwa kamu benar-benar dapat memutar balik penuaan di otak kamu dengan mengadopsi aturan olahraga secara teratur,” kata Joyce.
Hasil studi tentang manfaat berjalan kaki untuk kesehatan otak ini didasarkan pada peninjauan terhadap hampir 100 uji klinis yang dilakukan pada 11.000 peserta dengan usia rata-rata 73 tahun. Uji coba ini berfungsi untuk menguji manfaat kognitif dari berbagai latihan fisik, termasuk berjalan kaki, bersepeda, menari, tai chi, dan yoga. Kegiatan fisik ini dilakukan selama rentang waktu empat minggu hingga satu tahun.
Baca juga: 5 Jenis Makanan untuk Mempertajam Memori
Setelah menganalisa data, Dr. Gomes-Osman dan rekan di Berenson-Allen Center for Noninvasive Brain Stimulation di Beth Israel Deaconess Medical Centre (BIDMC) menemukan bahwa latihan aerobik (seperti berlari atau berputar), aktivitas fisik yang melatih kekuatan dan pikiran-tubuh (seperti yoga), semuanya mampu meningkatkan kekuatan otak.
“Ini sangat menggembirakan, ini adalah bukti bahwa segala macam latihan interval, bukan hanya aerobic, mampu meningkatkan kemampuan berpikir otak,” kata Alvaro Pascual-Leone, MD, selaku kepala Divisi Cognitive Neurology dan direktur BIDMC, dalam rilisnya. Dr. Pascual-Leone menambahkan bahwa efeknya dapat terlihat pada orang dewasa bahkan orang yang lebih tua yang sehat dan mereka yang dengan “kerusakan kognitif ringan.”
Dari intervensi aerobic yang termasuk dalam penelitian, yang paling umum adalah berjalan kaki, seperti yang dikatakan Dr. Gomes-Osman, “Kamu tidak perlu berlari,” katanya kepada MedPage Today. “Jika Kamu mulai berjalan, Kamu akan mendapat manfaat. Tapi ini bukan window-shopping, hanya berjalan. Itu latihan fisik, bukan hanya aktivitas fisik.”
Waktu yang disarankan untuk berjalan aki adalah 52 jam selama enam bulan. Rata-rata orang melakukan jalan kaki sekitar satu jam tiga kali dalam seminggu.
Baca juga: Mudah Lupa? Mungkin Ini Sebabnya
“Hal yang penting untuk diingat dan dilakukan adalah komitmen untuk berjalan kaki selama enam bulan, atau lebih,” kata Dr. Gomes-Osman. “Hasil menunjukkan kepada kita bahwa untuk mendapatkan manfaat yang diketahui dari latihan untuk otak, untuk membantu area yang terlibat dalam pemikiran dan pemecahan masalah – untuk membuat otak itu bekerja, Kamu perlu berjalan kaki lebih lama.” lanjutnya.
Tujuan Dr. Gomes-Osman melakukan uji coba ini adalah untuk memberikan saran praktis tentang olahraga dan kesehatan otak kepada individu. Ternyata mudah ya untuk menjaga otak tetap prima hingga hari tua. Jika kamu memiliki pertanyaan lain mengenai kesehatan otak, kamu juga bisa bertanya pada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa berdiskusi kapan saja dan dimana saja via Chat, Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan