Katanya Kardio Ampuh Menurunkan Berat Badan, Apa Betul?
Halodoc, Jakarta – Memang ada beragam jenis olahraga yang bisa menurunkan berat badan, tapi kira-kira mana yang paling ampuh? Ada yang bilang, kardio bisa menjadi cara sederhana untuk memangkas berat badan. Pertanyaannya, apakah manfaat kardio benar seperti itu?
Kardio vs Angkat Beban
Kardio bukanlah satu-satunya olahraga yang banyak dijajal orang yang ingin menurunkan berat badan. Ada juga olahraga seperti angkat beban yang jadi alternatifnya. Namun, kira-kira mana yang lebih baik? Nah, ada penelitian menarik yang bisa menjawab hal tersebut. Tepatnya riset para ahli dari Duke University, US.
Dalam riset itu para ahli membandingkan langsung antara program kardio dengan latihan angkat beban pada 119 partisipan yang memiliki kelebihan berat badan. Hasilnya? Hanya subjek penelitian yang melakukan kardio saja yang berat badannya turun rata-rata sekitar dua kilogram. Sedangkan subjek yang melakukan angat beban lain ceritanya. Bobot badan mereka justru malah naik sekitar satu kilogram.
Kata ahli di sana, hal tersebut enggak mengagetkan kok. Pasalnya, olahraga kardio seperti berlari atau renang memang bisa membakar lebih banyak energi. Makanya, kardio merupakan pilihan yang baik bagi kamu yang ini memangkas berat badan.
Lalu, bagaimana dengan latihan angkat beban? Latihan jenis ini bukannya enggak baik. Kata ahli, latihan angkat beban ini dapat menstimulasi otot sehingga menjadi tebal. Alhasil, berat badan pun bertambah karena ada penambahan massa otot.
(Baca juga: 6 Kesalahan yang Bikin Latihan Kardio Tidak Efektif)
Lemak Tubuh dan Tekanan Darah
Selain menurunkan berat badan, manfaat kardio dinilai cukup manjur untuk menumpahkan lemak tubuh. Contohnya, seperti lari, bersepeda statis, jalan kaki atau jalan cepat, hingga lari sprint. Namun, jumlah lemak yang terbakar selama latihan ini, bergantung pada berat badan yang kamu miliki dan tipe latihan yang kamu lakukan.
Selain itu, keistimewaan latihan kardio juga bisa menurunkan tekanan darah bagi pengidap hipertensi. Kata ahli seperti dilansir Prevention, pengidap hipertensi yang rutin melakukan latihan kebugaran seperti berjalan kaki, tekanan darahnya bisa turun hampir 8mmHg. Kok bisa?
Sebab olahraga ini membantu jantung untuk menggunakan oksigen lebih efisien, sehingga enggak perlu bekerja keras untuk memompa darah. Latihan kardio minimal 30 menit setiap hari selama satu minggu dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Bila sudah terbiasa, cobalah untuk meningkatkan kecepatan atau jaraknya agar tetap menantang.
(Baca juga: 4 Latihan Kardio yang Efektif Turunkan Berat Badan)
Enggak hanya itu, jalan kaki dua menit tiap jam rupanya juga bisa membuat kamu panjang umur, lho. Enggak percaya? Menurut studi dalam Clinical Journal of The American Society of Nephrology, seseorang yang berjalan kaki dua menit perjamnya, risiko mati muda akan turun hingga 33 persen. Mengagumkan, bukan? Menariknya lagi, kamu bisa melakukan aktivitas ini di mana saja kok, termasuk kantor.
Berapa Lama Durasinya?
Kata para pakar, latihan kardio sebaiknya dilakukan antara 20-60 menit, atau 30-40 menit tiap sesi. Nah, kamu bisa kok melakukannya minimal tiga hari dalam seminggu, atau maksimal sebanyak empat atau lima hari seminggu.
Melansir Pop Sugar, bila ingin melakukannya lima kali seminggu, cobalah lakukan kardio selama satu jam tiap berlatih. Kelihatannya memang berat, tapi jangan takut. Pasalnya, satu jam kardio itu enggak perlu diisi dengan olahraga high intensity interval training (HIIT) yang panjang. Yang terpenting, lakukanlah kardio secara rutin dalam level moderat, intensitasnya rendah tapi stabil.
(Baca juga: 5 Menit Kardio Ampuh Bikin Sehat Tubuh)
Nah, bagi kamu yang masih bingung memutuskan cara yang tepat untuk menurunkan berat badan, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!