Kata Psikolog: Waspada Gangguan Mental pada Lansia
“Penelitian telah membuktikan bahwa membaca dapat meningkatkan fungsi memori, mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Menulis jurnal juga dapat membantu mengelola dan mengurangi efek stres dan kecemasan.”
Halodoc, Jakarta – Lansia cukup rentan mengalami gangguan mental dikarenakan salah satunya dikarenakan usia lansia mengalami penurunan kemampuan fisik dan finansial yang pada akhirnya memberikan rasa tidak berdaya, malu, dan menarik diri dari lingkungan.
“Kalau sudah seperti ini lansia merasa hampa, kesepian, dan terisolasi,” demikian penjelasan Anindita Citra Setiarini S.Psi, M.Psi. Bagaimana lansia bisa mengalami gangguan mental? Baca selengkapnya di sini!
3 Masalah Mental yang Biasa Dialami Lansia
Masalah mental yang biasanya dialami lansia ada tiga yaitu:
1. Depresi
Depresi ini biasanya disebabkan oleh rasa tidak berdaya, tidak berharga, kehilangan minat, kehilangan harapan, dan tidak jarang juga keinginan untuk mengakhiri hidup.
2. Kecemasan
Kecemasan yang dialami lansia biasanya sangat berlebihan padahal hanya karena masalah sepele. Perubahan kognitif membuat lansia lebih sensitif, sehingga masalah sepele bisa menjadi sesuatu yang signifikan buatnya. Inilah yang memunculkan kecemasan berlebihan.
Baca juga: 6 Kesalahpahaman Umum Tentang Kesehatan Mental
3. Skizofrenia
Kondisi skizofrenia yang dialami lansia di sini bentuknya kehilangan kontak dengan dunia nyata, dimana ada kesulitan antara membedakan realita dan khayalan.
Nah, bila orang terdekatmu mengalami gejala yang demikian, segera kontak profesional medis untuk penanganan profesionalnya. Kamu bisa buat janji dengan psikolog ataupun psikiater lewat aplikasi Halodoc!
Tanda-Tanda Lansia Mengalami Gejala Gangguan Mental
Penting untuk mewaspadai gangguan mental pada lansia. Supaya jangan sampai telat penanganan ketika masalahnya sudah kompleks. Berikut ini adalah tanda-tanda peringatan kalau lansia sedang mengalami gangguan mental, yaitu:
1. Perubahan penampilan atau masalah pada memelihara rumah.
2. Kebingungan, disorientasi, atau masalah lain dengan konsentrasi atau pengambilan keputusan.
3. Penurunan atau peningkatan nafsu makan dan perubahan berat.
4. Suasana hati yang tertekan berlangsung lebih dari dua minggu.
5. Perasaan tidak berharga, rasa bersalah yang tidak pantas, ketidakberdayaan, pikiran untuk bunuh diri.
6. Kehilangan memori, terutama masalah memori baru-baru ini atau jangka pendek.
7. Masalah fisik yang tidak bisa dijelaskan.
8. Penarikan sosial atau kehilangan minat pada hal-hal yang dulu menyenangkan.
9. Kesulitan menangani keuangan atau bekerja dengan angka.
10. Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, kehilangan energi, atau perubahan tidur.
Mencegah Gangguan Mental pada Lansia
Penelitian telah membuktikan bahwa membaca dapat meningkatkan fungsi memori, mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Menulis jurnal juga dapat membantu mengelola dan mengurangi efek stres dan kecemasan.
Baca juga: Lansia Kerap Mengalami Depresi, Ini Penjelasannya
Latihan belajar bahasa kerap direkomendasikan oleh lansia karena dapat membangun kepercayaan diri dan meningkatkan interaksi dan sosialisasi dengan orang lain. Seperti halnya penguasaan dan pembelajaran bahasa, memainkan alat musik juga bisa meningkatkan fungsi kognitif.
Musik merangsang otak dan meningkatkan memori pada manula dengan alzheimer dan demensia. Bermain musik dapat meningkatkan kelancaran verbal dan kecepatan pemrosesan sesuatu hal. Untuk pilihan lain, melakukan teka-teki telah terbukti menunda penurunan memori dan meningkatkan kesehatan mental para lansia.
Baca juga: Inilah Asupan Nutrisi Sehat untuk Lansia
Tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat juga dapat membantu mencegah kesepian dan perasaan terisolasi yang dapat menyebabkan depresi, serta penurunan mental dan fisik pada lansia. Jika kamu memiliki kerabat yang sudah lanjut usia, tetaplah menjalin komunikasi dan lakukan kunjungan rutin untuk membantu lansia tidak merasa kesepian dan terhubung dengan orang-orang yang disayanginya.