Kata Dokter: Waktu Terbaik untuk Melakukan Cek Pra Nikah
“Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah menjadi hal yang wajib dilakukan beberapa bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing pasangan, guna mengurangi risiko penyebaran penyakit pada pasangan dan calon anak.”
Halodoc, Jakarta – Pernikahan menjadi salah satu momen bahagia yang ditunggu oleh setiap pasangan. Sebelum melangsungkannya, ada satu hal penting yang sebaiknya dilakukan, yaitu cek pra nikah. Lantas, kapan waktu ideal untuk melakukannya?
Berikut informasi selengkapnya terkait dengan cek pra nikah menurut dr. Theresia Novi, Sp.PK dalam Youtube Halodoc dan Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: 6 Langkah Penting Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi Wanita
Waktu Ideal Melakukan Cek Pra Nikah
Menurut dr. Theresia Novi, Sp.PK, pemeriksaan kesehatan ini sebaiknya dilakukan 6 bulan sebelum pernikahan. Dalam rentang waktu tersebut merupakan waktu yang cukup untuk melakukan konseling kesehatan. Kalaupun ditemukan penyakit atau kelainan pada pasangan, waktu 6 bulan diharapkan cukup untuk melakukan perawatan hingga benar-benar pulih.
Pentingnya Melakukan Cek Pra Nikah
Cek pra nikah sangat penting dilakukan, agar kondisi tubuh optimal dalam menjalani kehamilan. Pemeriksaan tersebut juga dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi menular seksual pada pasangan, dan penyakit yang ditularkan melalui genetik. Pada intinya, pemeriksaan juga bertujuan untuk mengetahui potensi penularan penyakit pada pasangan atau anak di kemudian hari.
Berikut ini beberapa kondisi yang dapat diketahui melalui pemeriksaan tersebut:
- Penyakit menular seksual, seperti hepatitis B dan C, serta HIV dan AIDS.
- Penyakit akibat masalah genetik, seperti thalasemia dan anemia sel sabit.
Baca juga: Ini 4 Pemeriksaan yang Dilakukan Pria saat Cek Pra Nikah
Pemeriksaan yang Termasuk dalam Cek Pra Nikah
Pemeriksaan antara wanita dan pria akan sedikit berbeda. Persamaannya adalah, keduanya sama-sama menjalani pemeriksaan infeksi menular seksual dan hepatitis, serta penyakit yang dapat diturunkan melalui genetik, seperti thalasemia dan diabetes melitus.
Sedangkan pada wanita, mereka akan menjalani pemeriksaan penunjang lain. Pemeriksaan tersebut termasuk penyakit infeksi yang dapat diturunkan dari ibu pada bayinya, seperti toksoplasma, rubella, dan cytomegalovirus. Untuk lebih jelasnya, berikut ini rangkaian pemeriksaan kesehatan pra nikah:
1. Pemeriksaan Fisik Lengkap
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah. Tujuannya adalah memeriksa tekanan darah, agar tumbuh kembang calon janin dapat berjalan dengan baik. Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi diabetes pada pasangan.
2. Pemeriksaan Penyakit Hereditas
Penyakit hereditas merupakan penyakit genetik yang diturunkan dari kedua orangtua. Penyakit tersebut termasuk gangguan kelainan darah, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merahnya sendiri.
3. Pemeriksaan Penyakit Menular
Pemeriksaan selanjutnya bertujuan untuk mendeteksi adanya hepatitis B, hepatitis C, dan HIV atau AIDS pada pasangan. Pemeriksaan ini dinilai menjadi yang terpenting, mengingat sejumlah penyakit tersebut dapat membahayakan nyawa.
4. Pemeriksaan Organ Reproduksi
Pemeriksaan selanjutnya bertujuan untuk memeriksakan kondisi kesehatan organ reproduksi masing-masing pasangan.
5. Pemeriksaan Alergi
Alergi dapat berakibat fatal bagi seseorang. Oleh karena itu, pemeriksaan ini dijadikan sebagai salah satu hal yang perlu dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan.
Baca juga: Ini 7 Pemeriksaan yang Dilakukan Wanita saat Cek Pra Nikah
Hal yang Dilakukan saat Pasangan Terdiagnosis Penyakit
Semua pasangan yang ingin menikah sebaiknya perlu melakukan serangkaian pemeriksaan tersebut. Apalagi, jika salah satu pasangan memiliki riwayat penyakit berbahaya yang diturunkan dari kedua orangtua. Pertanyaan selanjutnya yang mungkin muncul adalah, bagaimana jika salah satu pasangan terdiagnosis penyakit?
Jangan khawatir, karena semua penyakit yang telah disebutkan dapat ditangani hingga benar-benar sembuh. Contohnya, jika terbukti ada kelainan genetik, dr. Theresia Novi, Sp.PK menyarankan untuk melakukan konseling secara rutin. Sedangkan jika terdeteksi infeksi, pasangan disarankan untuk melakukan terapi untuk mengatasi infeksi.
Nah, jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan seputar pemeriksaan kesehatan tersebut, kamu disarankan untuk bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc. Tanyakan dengan jelas apa saja yang harus dipersiapkan sebelum prosedur berlangsung. Yuk, segera download aplikasinya di sini!
Referensi: