Kasusnya Meningkat , Ini 8 Cara Perkuat Sistem Imun Tangkal Virus Corona
Halodoc, Jakarta - Pada Kamis (26/3), Jubir pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, jumlah total pasien positif tertular virus corona di Indonesia mencapai 893 orang. Dari hari ke hari, kasus virus corona di negara kita memang terus bertambah. Namun, kita tak boleh panik dibuatnya, melainkan terus meningkatkan kewaspadaan.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah serangan virus corona. Salah satunya dengan meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh. Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, terus mengingatkan agar masyarakat menjaga dan memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh.
Pertanyaannya, bagaimana cara meningkatkan sistem imun untuk agar terhindari dari COVID-19? Nah, berikut beberapa upaya yang bisa kamu lakukan.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan
1. Istirahat yang Cukup
Tidur malam yang berkualitas merupakan cara tersimpel untuk memperkuat sistem imun. Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa setidaknya membutuhkan tidur selama 7–9 jam tiap harinya.
Ingat, tanpa tanpa tidur yang cukup tubuh tidak bisa memproduksi sitokin dengan jumlah yang banyak. Padahal, sitokin merupakan sejenis protein untuk melawan infeksi dan peradangan yang secara efektif menciptakan respons imun. Nah, sitokin ini diproduksi dan dilepaskan selama kita tertidur.
Baca juga: Virus Corona Masuk ke Indonesia, 2 Orang Positif di Depok!
Istirahat yang cukup juga bisa memupuk produksi Sel T di dalam tubuh. Sel T merupakan kelompok sel kekebalan tubuh yang berperan penting dalam sistem imun terhadap virus. Sel T akan menyerang dan menghancurkan sel pembawa virus. Di samping itu, tidur yang berkualitas juga bisa meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit.
Nah, yakin masih mau begadang? Awas, melemahnya sistem imun jadi taruhannya.
2. Rutin Berolahraga
Cara memperkuat sistem imun untuk melawan virus corona juga bisa melalui olahraga. Keistimewaan olahraga amat beragam, salah satunya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Enggak percaya? Menurut ahli di National Institutes of Health - Medlineplus, olahraga bisa merangsang kinerja antibodi dan sel-sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel kekebalan tubuh yang melawan berbagai penyakit.
Melalui olahraga juga sel darah putih bisa bersirkulasi lebih cepat. Alhasil, sel-sel tersebut bisa lebih awal untuk mendeteksi penyakit. Menariknya lagi, olahraga juga bisa membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran pernapasan. Kondisi inilah yang bisa mengurangi risiko terjangkit flu atau penyakit lainnya.
Bagaimana dengan intensitasnya? Menurut anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Physical Activity and Adults, orang dewasa (18–64) harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang dalam satu minggu. Bisa juga 75 menit aktivitas fisik aerobik intensitas tinggi dalam satu minggu.
3. Makanan Bergizi Seimbang
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Caranya dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan memantau berat badan secara teratur, dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona
4. Makanan Penunjang Sistem Imun
Cara memperkuat sistem imun juga bisa melalui makanan-makanan yang baik bagi sistem kekebalan tubuh. Contohnya, brokoli dan bayam. Brokoli kaya serat, antioksidan, vitamin A, C, dan E. Kandungan nutrisi inilah yang bisa memperkuat sistem imun tubuh.
Sedangkan bayam hampir serupa. Sayuran hijau ini kaya antioksidan, beta karoten, vitamin C, dan vitamin A. Nutrisi ini juga dibutuhkan tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain bayam dan brokoli, masih ada makanan lainnya yang bisa kita konsumsi. Contohnya, bawang putih, kunyit, buah-buahan (jeruk, lemon, kiwi, beri, jambu, hingga pepaya), makanan laut (ikan, kerang, dan tiram), hingga yoghurt.
5. Hindari atau Jangan Merokok
Mau rokok nikotin atau elektronik, baik perokok pasif maupun aktif, terpapar nikotin amat merugikan bagi sistem kekebalan tubuh. Nikotin bisa meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) yang mengurangi pembentukan antibodi sel B dan respons antigen sel T (kelompok sel dalam sistem imun tubuh).
Nah, sudah tahu kan cara memperkuat sistem imun untuk menangkal virus corona penyebab COVID-19. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?
6. Batasi Konsumsi Alkohol
Kata siapa alkohol bisa mematikan virus corona di dalam tubuh? Ingat, itu hanyalah rumor atau hoaks semata. Alkohol memang bisa membunuh virus corona, tetapi pada permukaan benda mati, bukannya di dalam tubuh.
Konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menjadi bumerang bagi diri, apalagi di tengah-tengah pandemi COVID-19. Ingat, kadar alkohol yang berlebihan di dalam tubuh bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, batasilah atau hindarilah konsumsi alkohol yang berlebihan.
7. Kelola Stres dengan Baik
Cara memperkuat sistem imun juga bisa melalui tips ini. Ingat, stres bisa memicu tubuh untuk terus memproduksi hormon kortisol. Tingginya hormon kortisol dalam tubuh bisa membuat sistem imun melemah. Oleh karena itu, ketika stres menyerang, cobalah kelolanya dengan baik.
Kamu bisa kok untuk meluangkan waktu melakukan hobi, aktif bersosialisasi, melakukan teknik relaksasi, atau olahraga. Jangan salah, olahraga juga bisa memperlambat pelepasan hormon stres lho.
-
Pertimbangkan Herbal dan Suplemen
Beberapa produk herbal dan suplemen bisa membantu untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Hal yang perlu dicatat, beberapa herbal dan suplemen dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Oleh karena itu, bagi kamu yang sedang mengonsumsi obat-obatan, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau herbal.
Lampu Kuning di Usia 40 ke Atas
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, ada dua kelompok yang sangat rentan terhadap serangan virus corona terbaru, SARS-CoV-2. Pertama, mereka yang memiliki penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, dan paru-paru. Kedua, mereka yang masuk dalam kategori lansia. Apa sebabnya?
Lansia di sini sangat berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Singkatnya, semakin usia bertambah tua, sistem kekebalan tubuh pun semakin tergerus.
Sistem imun seseorang, bahkan bisa saja menurun lebih cepat dari semestinya. Tentunya hal ini disebabkan oleh pelbagai faktor. Ketika seseorang berada di usia 40 tahun ke atas, sistem kekebalan tubuh yang menua semakin tak mampu untuk menangkal penyakit.
Sistem kekebalan tubuh ini hanya mampu bertahan dari penyakit yang sudah menyerang. Contohnya, penelitian dari Austria menemukan bahwa efektivitas anti-tetanus akan menurun sejak usia 40 tahun. Di usia 60 tahun pun, 16 persen dari mereka yang divaksinasi, tak lagi terlindungi.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Paru-Paru saat Terserang Virus Corona
Kata ahli dari Imperial College, London, Inggris, setelah usia mencapai 65 tahun, seseorang tidak mempunyai berbagai jenis sel yang dibutuhkan untuk melawan infeksi baru, karena kualitas sel yang dimilikinya telah menurun.
Sel di sini contohnya, naive T-Cell (kelompok sel kekebalan). Biasanya, sel ini akan berkeliling dan memberi peringatan ketika mereka menemukan infeksi. Namun, ketika sel telah menua, sel yang akan terbentuk semakin sedikit. Kok bisa?
Nah, hal ini disebabkan karena kelenjar kecil di belakang tulang dada (thymus) tempat mereka berkembang, telah menyusut. Inilah yang membuat berkurangnya sistem ketahanan tubuh. Singkatnya, sistem imun jadi enggak efisien, terutama menghadapi virus baru seperti virus corona yang tengah mewabah.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter lewat fitur Chat dan Voice/Video Call atau buat janji dengan dokter di rumah sakit rujukan COVID-19 yang dekat tempat tinggalmu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!