Kasus Pertama, Penularan Virus Corona dari Manusia ke Hewan
Halodoc, Jakarta - Virus Corona (korona) Wuhan yang telah mewabah ke lebih dari 70 negara, kini memiliki fakta terbaru. Virus korona terbaru yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini ternyata tak hanya menular dari manusia ke manusia.
Menurut otoritas kesehatan Hong Kong, seekor anjing milik pasien COVID-19 terjangkit virus corona terbaru, SARS-CoV-2. Para ahli di sana menyebut kasus tersebut sebagai “low-level infection” (infeksi tingkat rendah), kemungkinan merupakan kasus pertama penularan COVID-19 dari manusia ke hewan.
Mau tahu lebih jauh mengenai penularannya? Simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: Virus Corona: Ini Persentase Kesembuhannya
Hasil Positif, Ikut Dikarantina
Anjing ras Pomeranian tersebut sebenarnya telah diuji berulang kali. Hasil pemeriksaan menunjukkan infeksi weak positive atau “lemah positif”. Apa maksudnya? Menurut ahli di sana, anjing tersebut terjangkit virus corona, tetapi hanya sebatas pada permukaan tubuhnya.
Para ahli menemukan jejak virus corona di hidung dan mulut hewan tersebut. Meski begitu, anjing Pomeranian tersebut tetap dikarantina di Agriculture, Fisheries and Conservation Department Hong Kong untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penularan virus corona pada Anjing ini menuai pendapat lain, dari pakar penyakit pernapasan di Hong Kong. Seperti dikutip South China Morning Post, ia mempertanyakan apakah anjing tersebut dinyatakan terinfeksi tanpa hasil pemeriksaan darah atau tidak. Menurutnya, pemerintah hanya menambah kebingungan ketika mengeluarkan pernyataan tanpa kejelasan detail.
Menurut Vanessa Barrs, Professor of Companion Animal Health and Disease, dari City University of Hong Kong, ketika SARS mewabah di Tiongkok, tak ada kucing atau anjing yang sakit atau menularkan virus ke manusia. Seperti yang kita tahu, SARS sendiri disebabkan oleh virus corona, tetapi berbeda jenis dengan virus yang menyebabkan COVID-19.
“Pengalaman sebelumnya dengan SARS menunjukkan bahwa kucing dan anjing tidak akan menjadi sakit atau menularkan virus ke manusia. Pada saat itu, sejumlah kecil hewan peliharaan dinyatakan positif, tetapi tidak ada yang sakit. Yang penting, tidak ada bukti penularan virus dari anjing peliharaan atau kucing ke manusia. ” ujar Barss
Baca juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui
Meski Positif, Butuh Tes Lebih Jauh
Menanggapi peristiwa tersebut, World Organisation for Animal Health membenarkan bahwa anjing tersebut mungkin terinfeksi virus corona. Akan tetapi, sebenarnya tak ada bukti kuat bahwa hewan peliharaan berperan dalam penyebaran virus. Bagaimana tanggapan WHO?
Menurut WHO dalam Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Myth busters, saat ini tak ada bukti bahwa hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus corona jenis baru.
Hal yang perlu diingat, WHO menyarankan agar kita selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah berkontak dengan hewan peliharaan. Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari serangan bakteri umum, seperti E.coli dan Salmonella, yang dapat berpindah di antara hewan peliharaan dan manusia.
Kembali ke pendapat Vanessa Barrs. Menurut profesor tersebut, hasil tes weak positive pada anjing Pomeranian menunjukkan anjing memang terkena virus corona. Namun, baginya hal tersebut tidak mengejutkan, sebab pemiliknya dinyatakan positif mengidap COVID-19.
Bars juga mengatakan, kasus infeksi COVID-19 pada anjing Pomeranian menjadi kasus pertama kali di dunia yang terdokumentasi.
Baca juga: Flu Vs COVID-19, Mana yang Lebih Berbahaya?
"Titik kuncinya adalah anjing tidak sakit dan tidak ada bukti bahwa anjing itu menular ke manusia atau hewan lain".
Ada pendapat lain mengenai kasus ini. Menurut Profesor David Hui Shu-cheong, seorang ahli pengobatan pernapasan dari Chinese University, masih terlalu dini untuk mengatakan anjing tersebut terinfeksi. Membutuhkan tes darah dan respon antibodi sebagai konfirmasi akhir. "Jika hasil tes darah negatif, berarti anjing itu tidak terinfeksi," ujarnya.
Yuk, pastikan sakitmu bukan karena virus corona. Andaikan dirimu mencurigai diri atau anggota keluarga mengidap infeksi virus corona, atau sulit membedakan gejala COVID-19 dengan flu, segeralah tanyakan pada dokter.
Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu tidak perlu ke rumah sakit dan meminimalkan risiko terjangkit berbagai virus dan penyakit.