Kapan Sebaiknya Paru-Paru Basah Diperiksakan ke Dokter?
Halodoc, Jakarta – Paru-paru basah sebenarnya adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kondisi terbentuknya kumpulan cairan di jaringan paru akibat peradangan. Masyarakat umum sering menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan penyakit tuberculosis (TBC).
Paru-paru basah adalah masalah kesehatan yang tidak boleh dibiarkan saja, karena berpotensi merusak paru-paru. Oleh karena itu, kamu perlu mewaspadai tanda-tanda yang menjadi gejala paru-paru basah dan mengetahui waktu yang tepat untuk memeriksakannya ke dokter.
Baca juga: Sering Kena Angin Malam, Benarkah Rentan Alami Paru-Paru Basah?
Mengenal TBC dan Gejalanya
Paru-paru basah terjadi ketika terjadi penumpukan cairan berlebih di antara dua lapisan pleura. Pleura adalah selaput tipis yang memisahkan paru-paru dengan dinding bagian dalam. Cairan yang diproduksi sebenarnya berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan paru-paru ketika bernapas.
Namun, ketika cairan tersebut berlebihan dan menumpuk, maka bisa menimbulkan gejala kesehatan tertentu. Paru-paru basah paling sering disebabkan oleh infeksi paru, seperti tuberkulosis (TBC).
Pada kasus TBC, peradangan paru-paru disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis yang bisa menyebar lewat udara bila orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Sebenarnya TBC bisa menyerang bagian tubuh mana pun, tapi yang paling sering adalah paru-paru.
Gejala paru-paru basah akibat TBC bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga membahayakan nyawa. Berikut gejala umum paru-paru basah:
- Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu.
- Batuk darah atau mengeluarkan lendir.
- Demam.
- Berkeringat di malam hari.
- Sesak nafas yang terjadi saat melakukan aktivitas normal atau bahkan saat beristirahat.
- Nyeri dada yang semakin parah saat kamu bernapas atau batuk.
- Merasa lelah atau lemas.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berat badan turun tanpa sebab.
- Panas dingin
Baca juga: Ini 5 Penyakit yang Menyerang Paru-Paru
Kapan Harus ke Dokter?
Bila kamu mengalami gejala-gejala seperti demam, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, keringat malam yang berlebihan, atau batuk terus menerus, sebaiknya segera temui dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan pengobatan yang diperlukan. Gejala-gejala tersebut seringkali merupakan indikasi TBC, tapi juga bisa disebabkan oleh kondisi lain. Kamu juga dianjurkan menemui dokter bila kamu merasa pernah tertular TBC.
Center for Disease Control and Prevention merekomendasikan agar orang-orang yang berisiko tinggi mengalami tuberkulosis untuk melakukan skrining untuk mendeteksi adanya infeksi TB dalam tubuh tapi tidak aktif atau yang dikenal dengan TB laten. Kelompok orang yang perlu melakukan skrining TB laten, antara lain:
- Mengidap HIV/AIDS.
- Menggunakan obat IV.
- Melakukan kontak dengan orang yang mengidap TBC.
- Baru melakukan perjalanan ke negara dengan kasus TB tinggi, seperti beberapa negara di Amerika Latin, Afrika dan Asia.
- Tinggal atau bekerja di daerah di mana penyebaran TB mungkin terjadi, seperti penjara atau panti jompo.
- Bekerja untuk merawat dan mengobati orang-orang dengan risiko tinggi TB.
- Anak-anak yang terpapar orang dewasa yang berisiko terkena TB.
Pengobatan untuk Paru-paru Basah
Bila kamu mengidap TB laten dan berisiko tinggi mengembangkan TB aktif, dokter akan meresepkan satu atau dua jenis obat TBC. Sedangkan untuk mengobati tuberkulosis aktif, kamu perlu mengonsumsi antibiotik setidaknya selama enam hingga sembilan bulan.
Jenis pengobatan dan lamanya pengobatan tergantung pada usia pengidap, kondisi kesehatan secara keseluruhan, kemungkinan resistensi obat, dan lokasi di mana infeksi terjadi di dalam tubuh.
Baca juga: Kenali Bahaya Paru-Paru Basah untuk Kesehatan
Nah, itulah penjelasan mengenai kapan harus ke dokter bila mengalami tanda-tanda paru-paru basah. Kamu bisa memeriksakan kesehatan diri sendiri atau membawa keluarga tersayang untuk berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.