Kapan Sebaiknya Lupus Nefritis Diperiksakan ke Dokter?
Halodoc, Jakarta - Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau disebut juga penyakit lupus merupakan jenis penyakit autoimun. Gangguan kesehatan ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh kamu menghasilkan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang jaringan dan organ, salah satunya adalah ginjal.
Lupus nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena penyakit lupus. Studi berjudul Update on Lupus Nephritis yang dipublikasikan dalam Clinical Journal of the American Society of Nephrology, menuliskan bahwa lupus menjadi penyakit peradangan kronis yang menyerang ginjal pada sekitar 50 persen pengidapnya. Lupus memang bisa memengaruhi organ mana saja pada tubuh, tetapi lebih sering menyerang ginjal.
Kapan Kondisi Lupus Nefritis Harus Diperiksakan ke Dokter?
Laman National Kidney Foundation menuliskan, ada dua jenis lupus. SLE adalah bentuk lupus yang dapat membahayakan kulit, persendian, ginjal, dan otak yang berakibat fatal. Bentuk lainnya disebut discoid lupus erythematosus yang hanya memengaruhi kulit. nah, lupus nefritis termasuk ke dalam golongan SLE.
Baca juga: 4 Komplikasi Akibat Lupus yang Harus Diperhatikan
Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab kondisi lupus nefritis. Namun, hal-hal, seperti riwayat dalam keluarga dan faktor lingkungan, seperti infeksi, virus, dan paparan polutan dapat berperan dalam kondisi gangguan kesehatan ini. Sayangnya, dibandingkan dengan pria, 90 persen pengidap lupus adalah wanita.
Lupus nefritis adalah kondisi yang serius dan harus segera mendapatkan penanganan. Sayangnya, gejala yang muncul tidak selalu signifikan. Sebagian besar pengidap mengaku mengalami pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, dan kaki secara keseluruhan. Jarang terjadi pembengkakan pada wajah maupun tangan.
Baca juga: Ini 5 Fakta Tentang Lupus yang Jarang Diketahui
Laman WebMD menuliskan, gejala lain dapat berbeda dari satu pengidap dengan lainnya. Gejala tersebut, termasuk peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, urine berubah warna menjadi lebih gelap dan berbusa, serta keinginan untuk buang air kecil pada malam hari.
Namun, tidak semua masalah kemih atau ginjal pada orang dengan penyakit lupus disebabkan karena lupus nefritis, karena pengidap lupus pun sangat rentan mengalami infeksi saluran kemih. Obat lupus tertentu juga bisa memengaruhi ginjal yang menyebabkan pembengkakan dan gejala lainnya yang sangat mirip dengan lupus nefritis.
Oleh karena itulah, jika kamu mengidap lupus dan mendapati adanya gejala yang mirip dengan lupus nefritis, segera periksakan kondisi kesehatanmu ke rumah sakit terdekat. Agar lebih mudah, download dan pakai aplikasi Halodoc untuk membuat janji di rumah sakit terdekat, jadi kamu tidak perlu lagi mengantre saat akan berobat. Kamu juga bisa pakai Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter ahli seputar masalah kesehatan.
Baca juga: Mengapa Pengidap Lupus Tidak Boleh Kena Sinar Matahari?
Komplikasi dari Lupus Nefritis
Laman Healthline menuliskan, komplikasi paling serius dari penyakit lupus nefritis adalah gagal ginjal. Orang dengan gagal ginjal akan membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal. Dialisis biasanya menjadi pilihan pertama, tetapi tidak bisa dalam jangka panjang. Kebanyakan tindakan dialisis tetap berakhir dengan transplantasi.
Kebiasaan dan perubahan gaya hidup dapat membantu melindungi ginjal dari komplikasi lupus nefritis. Ini termasuk menjaga asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi, mengonsumsi makanan rendah sodium, terutama jika memiliki hipertensi, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, selalu menjaga kadar kolesterol, dan berolahraga.
Kamu pun mungkin akan dianjurkan untuk menjalani diet rendah kalium, fosfor, dan protein apabila telah kehilangan fungsi ginjal. Lupus nefritis memang menjadi masalah kesehatan serius, tetapi sebagian pengidap yang menjalani perawatan tidak berujung pada kondisi gagal ginjal. Namun, kamu tetap tidak boleh menyepelekannya dan harus segera menjalani pemeriksaan ketika merasakan gejalanya.