Kapan Sebaiknya Kucing Diberikan Vaksin?
Halodoc, Jakarta - Vaksinasi dilakukan dengan tujuan untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap virus atau antigen tertentu. Sama halnya dengan manusia, vaksin pada kucing dilakukan agar suatu saat ia terpapar virus, tubuh dapat dengan sendirinya melawan virus tersebut. Vaksin pada kucing dilakukan saat ia sedang sehat, sehingga kekebalan dapat terbentuk dengan baik dalam tubuhnya. Kapan sebaiknya vaksin pada kucing dilakukan? Berikut pembahasannya!
Baca juga: Tips Mengatasi Bulu Anjing yang Sering Rontok
Ini saatnya Memberikan Vaksin pada Kucing
Pemberian vaksin pertama diberikan saat usianya menginjak 12–16 minggu. Vaksinasi akan dilakukan dengan memasukkan 3 virus tidak aktif, yaitu:
- Feline herpes virus (fHV) atau feline calicivirus (FCV).
- Feline panleukopenia virus (FPV).
- Feline leukemia virus (FeLV).
Anak kucing bisa dikatakan sudah divaksin saat mereka sudah melakukan dua kali vaksinasi. Setelah vaksin, kucing tidak diizinkan ke luar rumah, hingga mereka melakukan vaksinasi kedua guna membentuk kekebalan tubuh yang sempurna. Jika dilihat dari sudut pandang perilaku, mengizinkan anak kucing ke luar rumah membuat ia terbiasa dengan situasi lingkungan sekitar. Hal tersebut akan mempermudah ia untuk bersosialisasi.
Kucing juga tidak disarankan untuk bertemu dengan kucing lainnya yang belum melakukan vaksinasi, karena dikhawatirkan akan tertular penyakit. Jika kucing memberontak ingin ke luar rumah karena merasa bosan, ajak ia ke tempat dengan risiko infeksi rendah, seperti taman rumah sendiri. Jangan lupa untuk memastikan ia tidak bertemu dengan kucing lainnya, ya.
Baca juga: 4 Alasan Anjing Perlu Diajak Jalan-Jalan dan Bermain
Apa Saja Manfaat dan Efek Samping Vaksin pada Kucing?
Vaksin pada kucing dilakukan agar imun tubuhnya dapat mengenali mikroorganisme berbahaya yang mungkin saja menyerang di kemudian hari. Sama halnya dengan vaksin pada manusia, vaksin yang dilakukan pada hewan peliharaan akan mengaktifkan respon imun tubuh saat virus asli menyerang, sehingga kucing tidak akan mengalami sakit parah seperti kucing yang tidak melakukan imunisasi.
Meski demikian, setiap kucing akan menunjukkan respon yang berbeda setelah divaksin. Pada beberapa kucing, efek samping bisa saja dialami setelah melakukan vaksinasi. Beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Reaksi alergi ringan, yang ditandai dengan biduran, kemerahan, gatal, peningkatan suhu tubuh, serta pembengkakan di sekitar mata, bibir, dan leher.
- Reaksi alergi berat, yang ditandai dengan kesulitan bernapas, lemah, muntah, diare, gusi berwarna pucat, hingga pingsan.
Efek samping belum tentu terjadi pada semua kucing setelah melakukan vaksinasi. Meski demikian, efek samping menjadi hal yang tidak bisa disepelekan begitu saja. Jika kucingmu mengalami sejumlah efek samping setelah melakukan vaksinasi, segera diskusikan hal ini dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menentukan langkah perawatan yang tepat, ya.
Baca juga: 6 Kebiasaan yang Membuat Usia Anjing Lebih Panjang
Jangan Grooming Kucing Peliharaan Sebelum di Vaksin
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh memandikan kucing di petshop saat ia belum melakukan vaksinasi. Alasannya adalah, tubuh kucing besar belum memiliki pertahanan diri terhadap virus di lingkungan tersebut. Petshop adalah tempat pertemuan banyak kucing yang tidak diketahui latar belakang status kesehatannya. Jika kucing tidak memiliki pertahanan tubuh yang baik dan terinfeksi virus, hal tersebut dapat berakibat fatal.