Kapan Sebaiknya Campak Diperiksakan ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Oktober 2020
Kapan Sebaiknya Campak Diperiksakan ke Dokter?Kapan Sebaiknya Campak Diperiksakan ke Dokter?

Halodoc, Jakarta - Rentan menyerang bayi dan anak-anak, campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang bernama Paramyxovirus. Virus tersebut umumnya menular lewat kontak langsung dan melalui udara. Penyakit campak sebaiknya diperiksakan ke dokter sedini mungkin agar segera mendapatkan penanganan.

Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diketahui bahwa sebelum vaksin campak pada bayi digalakan, penyakit ini terjadi setiap dua sampai tiga kali dalam setahun dan menyebabkan 2,6 juta kematian setiap tahun. Lalu, seperti apa gejala campak dan kapan perlu waspada?

Baca juga: Inilah Perbedaan Campak dengan Campak Jerman

Gejala Campak yang Perlu Diwaspadai

Setelah terinfeksi virus, gejala campak umumnya akan muncul 1-2 minggu setelahnya. Pada awalnya, gejala yang muncul adalah:

  • Demam tinggi, bahkan hingga 40 derajat Celsius.
  • Mata merah.
  • Pilek.
  • Bersin-bersin.
  • Batuk kering.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Mudah kelelahan.
  • Nafsu makan menurun.

Setelah gejala awal tersebut muncul, gejala selanjutnya yaitu bintik-bintik putih keabuan di mulut dan tenggorokan. Lalu, disusul munculnya ruam berwarna merah kecoklatan, yang diawali dari sekitar telinga, kepala, leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Ruam tersebut umumnya muncul 7-14 hari setelah paparan dan bisa bertahan selama 4-10 hari. Sementara itu, demam tinggi akibat penyakit campak biasanya mulai turun pada hari ketiga setelah kemunculan ruam pada kulit.

Lalu, kapan harus waspada dan segera periksa ke dokter? Berikut beberapa gejala campak yang perlu diwaspadai dan segera ke dokter jika mengalaminya:

  • Demam tinggi semakin parah. Bahkan terus terjadi setelah hari keempat munculnya ruam.
  • Bayi atau anak sulit dibangunkan dari tidur.
  • Linglung atau terus mengigau.
  • Tampak kesulitan bernapas dan tidak membaik setelah membersihkan hidungnya.
  • Terdapat cairan kuning yang keluar dari mata.
  • Terlihat sangat pucat dan lemah.
  • Sakit pada telinga.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, segera bawa ke sarana kesehatan terdekat. Kalau ada pertanyaan lain seputar campak, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Imunisasi Campak Untuk Si Kecil?

Bagaimana Penyakit Campak Diobati?

Hingga kini, tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan campak, baik pada bayi dan anak-anak, atau orang dewasa. Campak disebabkan oleh infeksi virus yang tidak sensitif terhadap antibiotik. Virus dan gejala yang muncul biasanya hilang dalam waktu sekitar 2-3 minggu.

Langkah pengobatan yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul, serta perawatan rumahan seperti:

1.Istirahat Total

Salah satu kunci untuk mengatasi campak adalah dengan memperbanyak istirahat. Jadi, pastikan untuk mengurangi aktivitas fisik sementara waktu, hingga benar-benar sembuh. Dengan istirahat yang cukup, sistem kekebalan tubuh akan bekerja optimal dan semakin kuat untuk melawan infeksi yang berkembang dalam tubuh. 

2.Mengisolasi Diri dari Lingkungan Sekitar

Orang yang terkena campak harus mengasingkan diri sementara waktu dari lingkungan, karena penyakit ini sangat menular. Jika terjadi pada anak yang sudah memasuki usia sekolah, mintalah izin untuk tidak masuk sekolah hingga gejala demam dan ruamnya hilang.

Untuk anggota keluarga atau kontak yang rentan, bisa diberikan vaksinasi untuk pencegahan. Pastikan juga untuk memisahkan semua peralatan mandi dan makan yang digunakan anak jika ia terkena penyakit ini. Hal ini bertujuan untuk menghindari penularan campak lewat kontak tidak langsung.

Baca juga: Sering Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Roseola, Campak, dan Rubella

3.Perhatikan Asupan Makanan yang Bergizi

Asupan makanan bergizi memegang peranan penting untuk mengatasi campak, terutama pada bayi dan anak. Jadi, konsumsilah makanan bergizi seimbang, seperti dari buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin, untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

4.Jaga Kebersihan Diri

Sebuah anggapan yang salah jika mengatakan bahwa orang yang kena campak tidak boleh mandi, karena akan memperparah bercak merah di kulitnya. Justru sebenarnya, jika sudah tidak demam, disarankan untuk mandi seperti biasa. Dengan begitu, gatal karena ruam pada kulit dapat mereda. Namun, pastikan untuk memilih sabun yang tidak mengiritasi kulit dan keringkan seluruh tubuh setelahnya dengan handuk lembut.

5.Banyak Minum Air Putih

Demam tinggi akibat campak dapat membuat cairan tubuh terkuras. Oleh karena itu, pastikan untuk minum air putih yang cukup selama penyembuhan campak, untuk menghindari dehidrasi.

Itulah beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi campak. Untuk meredakan demam dan sakit kepala, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotik, seperti paracetamol atau ibuprofen. 

Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. Measles.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Measles - Symptoms and causes.
Healthy Children. Diakses pada 2020. Protecting Your Baby from a Measles Outbreak FAQs.