Kapan Sebaiknya Cacar Air Diperiksakan ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   18 Mei 2020
Kapan Sebaiknya Cacar Air Diperiksakan ke Dokter?Kapan Sebaiknya Cacar Air Diperiksakan ke Dokter?

Halodoc, Jakarta – Cacar air adalah penyakit yang umumnya menyerang anak-anak, meski semua usia juga bisa terinfeksi penyakit ini. Gejala cacar air biasanya muncul dalam 10 hingga 21 hari setelah seseorang terpapar virus.

Tanda pertama biasanya adalah perasaan tidak sehat seperti pegal-pegal, demam, kelelahan, merasa kesal, kehilangan selera makan, hingga sakit kepala. Selama satu atau dua hari, kamu akan mengalami ruam cacar air. 

Sebagian besar kasus cacar air sifatnya ringan dan hilang dengan sendirinya. Namun, kamu harus tetap menemui dokter segera jika ruam menyebar ke satu atau kedua mata, atau ketika ruam menjadi sangat merah, hangat, atau lunak.

Baca juga: Ini Alasan Cacar Air Mudah Menular

Waktu Terbaik Menemui Dokter

Jika kamu mengira kamu atau anak mungkin mengidap cacar air, berkonsultasilah dengan dokter. Kamu bisa menghubungi terlebih dahulu dokter di Halodoc untuk memasukkannya. Jika mencurigakan, mungkin anak akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendiagnosis cacar air dengan memeriksa ruam dan mempertimbangkan gejala lainnya.

Dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi keparahan cacar air dan mengobati komplikasi. Segera beritahu dokter, apabila terjadi beberapa kondisi seperti ruam disertai dengan pusing, disorientasi, detak jantung yang cepat, sesak napas, tremor, kehilangan koordinasi otot, batuk yang memburuk, muntah, leher kaku atau demam yang lebih tinggi dari 38,9 derajat Celcius.

Siapa pun dalam rumah tangga memiliki masalah dengan sistem kekebalannya atau berusia lebih muda dari 6 bulan.

Penyebab dan Faktor Risiko Cacar Air

Infeksi cacar air ini disebabkan oleh virus Varicella-zoster yang menyebar melalui kontak langsung dengan ruam. Hal ini juga dapat menyebar ketika seseorang dengan cacar air batuk atau bersin dan kamu menghirup tetesan udara tersebut. 

Risiko terkena infeksi virus varicella-zoster yang menyebabkan cacar air lebih tinggi jika kamu belum pernah mengidap cacar air atau jika kamu belum pernah menerima vaksin cacar air. Sangat penting bagi orang yang bekerja di penitipan anak atau sekolah untuk divaksinasi.

Kebanyakan orang yang menderita cacar air atau telah divaksinasi cacar air kebal terhadap cacar air. Jika kamu sudah divaksinasi dan masih terkena cacar air, gejalanya seringkali lebih ringan, dengan lepuh lebih sedikit dan demam ringan atau tanpa demam. Beberapa orang bisa terkena cacar air lebih dari sekali, tetapi ini jarang terjadi.

Baca juga: Ketahui 5 Fakta Mengenai Cacar Air

Komplikasi Cacar Air

Cacar air biasanya merupakan penyakit ringan. Namun, bisa serius dan dapat menyebabkan komplikasi termasuk:

  • Infeksi bakteri pada kulit, jaringan lunak, tulang, sendi atau aliran darah (sepsis);

  • Dehidrasi;

  • Radang paru-paru;

  • Peradangan otak (ensefalitis);

  • Sindrom syok toksik;

  • Sindrom Reye pada anak-anak dan remaja yang mengonsumsi aspirin selama cacar air;

  • Kematian.

Pencegahan Cacar Air

Vaksin cacar air adalah cara terbaik untuk mencegah cacar air. Para ahli dari Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) memperkirakan, vaksin memberikan perlindungan lengkap dari virus untuk hampir 98 persen orang yang menerima kedua dosis yang direkomendasikan. Ketika vaksin tidak memberikan perlindungan lengkap, hal ini dapat mengurangi keparahan cacar air.

Vaksin cacar air (Varivax) direkomendasikan untuk:

  • Anak-anak. Vaksin yang pertama diberikan antara usia 12 dan 15 bulan dan yang kedua antara usia 4 dan 6 tahun - sebagai bagian dari jadwal vaksinasi anak secara rutin. Vaksin ini dapat digabungkan dengan vaksin campak, gondong dan rubella. Namun, untuk beberapa anak antara usia 12 dan 23 bulan, kombinasi tersebut meningkatkan risiko demam dan kejang dari vaksin. Anak-anak usia 7 hingga 12 tahun yang belum divaksinasi harus menerima dua dosis vaksin varicella, diberikan setidaknya tiga bulan terpisah. Anak-anak usia 13 atau lebih yang belum divaksinasi juga harus menerima dua dosis tambahan vaksin, diberikan setidaknya empat minggu terpisah.

  • Orang Dewasa. Orang dewasa yang tidak divaksinasi yang belum pernah menderita cacar air dan berisiko tinggi terpapar. Ini termasuk petugas kesehatan, guru, karyawan penitipan anak, turis internasional, personel militer, orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak kecil dan semua wanita usia subur. Orang dewasa yang belum pernah mengidap cacar air atau sudah divaksinasi biasanya menerima dua dosis vaksin, terpisah empat hingga delapan minggu. 

Baca juga: Penyebab dan Kiat Atasi Cacar Air pada Anak

Itulah ulasan singkat mengenai cacar air. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar penanganan atau vaksin cacar air, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc! Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chickenpox.
NHS UK. Diakses pada 2020. Chickenpox.
Web MD. Diakses pada 2020. Chickenpox.