Kapan Polip Hidung Perlu Pemeriksaan Endoskopi THT?
Halodoc, Jakarta - Polip hidung adalah kondisi bertumbuhnya jaringan lunak tanpa rasa sakit di dalam hidung. Kondisi ini biasanya bukan masalah serius, tetapi jika tidak diobati, polip dapat terus tumbuh dan memblokir hidung. Untuk mengobatinya, dokter biasanya akan melakukan diagnosis polip hidung, salah satunya dengan pemeriksaan endoskopi THT. Pemeriksaan ini biasanya akan direkomendasikan dokter, ketika dicurigai adanya polip hidung, berdasarkan gejala atau keluhan yang dialami.
Pemeriksaan endoskopi THT adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit yang terjadi pada organ yang terkait dengan telinga, hidung, dan tenggorokan. Terkadang juga termasuk bronkus, esofagus, dan laring. Pemeriksaan endoskopi THT untuk polip hidung dilakukan dengan menggunakan alat khusus, berupa tabung kecil dengan lensa pembesar atau kamera kecil, yang dimasukkan ke dalam hidung untuk melihat polip.
Baca juga: 7 Hal Ini Bisa Sebabkan Polip Hidung
Selain Endoskopi THT, Ini Pemeriksaan Lainnya untuk Polip Hidung
Selain endoskopi THT, ada beberapa pemeriksaan lain yang biasanya dilakukan dokter untuk memastikan diagnosis polip hidung, yaitu:
- CT scan. Gambar yang diperoleh dengan pemeriksaan CT scan dapat membantu dokter untuk menentukan ukuran dan lokasi polip.
- Tes alergi. Biasanya berupa tes kulit untuk menentukan apakah alergi menjadi penyebab peradangan kronis.
- Tes cystic fibrosis. Cystic fibrosis adalah penyakit genetik yang memengaruhi kelenjar penghasil lendir, air mata, keringat, air liur, dan cairan pencernaan. Dokter biasanya melakukan tes cystic fibrosis juga untuk memastikan apakah polip hidung terkait dengan kondisi ini atau tidak.
Semua pemeriksaan tersebut, termasuk endoskopi THT, sangat berguna dalam pemeriksaan polip hidung, agar dokter bisa menentukan langkah pengobatan apa yang bisa diambil. Semakin cepat polip hidung dideteksi, pengobatan dan peluang kesembuhan akan semakin besar. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala polip hidung, seperti:
- Hidung tersumbat dan berair.
- Cairan (mukus) hidung terasa menumpuk di hidung bagian belakang dan tenggorokan, seperti tertelan (post-nasal drip).
- Penurunan fungsi penciuman atau perasa.
- Mimisan.
- Mendengkur.
- Nyeri wajah atau sakit kepala.
- Nyeri di gigi bagian atas.
Pada beberapa kasus, polip hidung terkadang menunjukkan gejala pilek yang berulang. Pilek sebetulnya dapat hilang dalam beberapa hari, tetapi polip hidung tidak akan membaik jika tidak diberikan pengobatan yang tepat. Jika polip hidung menghalangi sinus (kantong udara sekitar hidung), bisa jadi itu gejala sinusitis (radang pada rongga sinus di daerah wajah).
Baca juga: Inilah 3 Jenis Polip yang Perlu Diketahui
Jadi, jika kamu mengalami gejala seperti dijelaskan tadi, jangan ragu untuk membicarakannya pada dokter di aplikasi Halodoc lewat chat, atau buat janji dengan dokter THT di rumah sakit, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Untuk bisa mendapatkan semua kemudahan layanan kesehatan itu, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.
Setelah Endoskopi THT dan Tes Lainnya, Begini Pengobatan untuk Polip Hidung
Setelah melalui pemeriksaan endoskopi THT dan rangkaian tes lainnya, lalu dokter mendiagnosis adanya polip hidung, langkah selanjutnya adalah pengobatan. Biasanya, pengidap akan diberikan tetes hidung berisi steroid atau semprotan untuk mengecilkan polip. Jika polip berukuran besar atau jika obat tetes hidung dan semprotan tidak memberikan pengaruh dalam dua minggu, tablet steroid biasanya direkomendasikan dokter.
Jika langkah pengobatan tersebut tak kunjung membuat kondisi membaik, dokter biasanya akan menyarankan operasi pengangkatan polip hidung. Operasi untuk menghilangkan polip biasanya direkomendasikan dokter jika gejala tidak membaik setelah sekitar 10 minggu. Namun, meski polip hidung sudah hilang dengan prosedur operasi, polip bisa saja tumbuh kembali dalam beberapa tahun.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Cuci Hidung dengan Rutin Bisa Cegah Polip Hidung
Tips Agar Polip Hidung Tidak Tumbuh Kembali
Ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengembangkan atau memiliki polip hidung, yaitu:
- Mengelola alergi dan asma. Ikuti rekomendasi dokter untuk mengelola asma dan alergi, jika kamu memiliki riwayat kondisi ini.
- Menghindari iritasi hidung. Hindari menghirup zat-zat yang mungkin menyebabkan peradangan atau iritasi pada hidung dan sinus, seperti alergen, asap rokok, asap kimia, dan debu.
- Mempraktikkan kebersihan yang baik. Selalu cuci tangan dengan benar dan teratur.
- Melembapkan rumah. Gunakan humidifier atau pelembap udara jika udara di rumah cenderung kering.
- Menggunakan bilas hidung atau lavage. Kamu bisa menggunakan semprotan air asin (saline) untuk meningkatkan aliran lendir dan menghilangkan alergen dan iritasi hidung lainnya.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Nasal Polyps.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Nasal Polyps: Symptoms and Causes.