Kapan Pengidap Xerosis Harus ke Dokter?
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah xerosis sebelumnya? Xerosis merupakan istilah medis untuk menjelaskan kondisi kering pada kulit. Kondisi ini merupakan penyakit umum yang terjadi pada masyarakat, terutama di kalangan lansia. Biasanya, penyakit ini terjadi dalam kurun waktu yang singkat. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk terjadi dalam waktu yang lama. Jika sudah terjadi, kapan pengidap xerosis harus melakukan penanganan?
Baca juga: Atasi Kulit Kering Terkelupas dengan Cara Ini
Pengidap Xerosis Harus Segera ke Dokter Jika Gejala Berikut Muncul
Segera hubungi dokter jika serangkaian gejala parah muncul. Gejala yang timbul pada pengidap xerosis akan tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan tempat tinggal. Xerosis atau kulit kering akan tampak sebagai berikut:
-
Kulit terasa kering, kasar, dan bersisik.
-
Kulit berwarna pucat, kusam, serta adanya garis-garis putih ketika digaruk.
-
Kulit berwarna kemerahan karena mengalami iritasi.
-
Kulit mengalami pecah-pecah, mengelupas, dan rentan berdarah.
Kulit kering dapat menimbulkan rasa gatal. Jika kulit yang sudah pecah-pecah ini digaruk, akan menimbulkan infeksi kulit. Segera hubungi dokter pada aplikasi Halodoc untuk mengetahui penanganan lebih lanjut jika muncul gejala parah, seperti adanya pengelupasan kulit yang berukuran besar, munculnya ruam berbentuk cincin, serta mengeluarkan cairan nanah pada area yang kering.
Ini yang Jadi Penyebab Penyakit Xerosis
Xerosis atau kulit kering dapat terjadi karena beberapa hal berikut ini:
-
Mengalami kurang gizi.
-
Mengalami dehidrasi.
-
Mengidap penyakit tiroid.
-
Mengidap penyakit gagal ginjal.
-
Mengalami penurunan berat badan yang drastis.
-
Tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
-
Penggunaan sabun mandi dengan bahan kimia tertentu yang tidak cocok pada kulit.
-
Sering mandi dengan menggunakan air hangat.
-
Terlalu lama terpapar sinar matahari.
-
Menggosok atau menggaruk kulit dengan keras dan kasar.
-
Tinggal di daerah dingin dengan tingkat kelembapan yang rendah.
Meskipun xerosis dapat terjadi pada pria maupun wanita tanpa memandang usia, tapi lansia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit ini. Hal ini disebabkan seiring bertambahnya usia, kelembapan kulit akan semakin berkurang karena kerja kelenjar minyak yang menurun dan asupan cairan juga cenderung berkurang.
Baca juga: Kulit Kering dan Gatal jangan Digaruk, Atasi dengan Cara Ini
Ketahui Cara Mencegah Terjadinya Xerosis Berikut
Xerosis dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah dibawah ini. Pencegahan yang dilakukan akan bertujuan untuk menjaga kulit agar tetap lembap. Beberapa hal yang dapat kamu lakukan, antara lain:
-
Memilih sabun mandi dengan kandungan minyak di dalamnya.
-
Jangan mandi terlalu lama, karena minyak alami yang menempel pada permukaan kulit akan hilang. Apalagi, jika kamu mandi dengan air hangat.
-
Gunakan losion pelembap kulit. Selain losion, kamu dapat menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan baby oil setelah mandi saat kulit belum sepenuhnya kering.
-
Gunakan sarung tangan, syal, atau baju tebal saat hendak bepergian ke tempat yang dingin.
-
Pasang pendingin ruangan agar udara tetap terjaga. Sebab, ruangan yang panas dan kering akan membuat kulit menjadi lebih sensitif.
-
Gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
-
Konsumsi makanan yang mengandung omega-3 untuk membantu tubuh menghasilkan lemah untuk kulit.
Baca juga: 8 Tips Cantik Merawat Kulit Kering
Jika gejala pada xerosis dibiarkan begitu saja, komplikasi bisa saja muncul. Komplikasi dapat berupa infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam celah kulit yang pecah. Untuk menghindari terjadinya xerosis, usahakan selalu menjaga kelembapan kulit kamu, ya! Kamu bisa membawa losion ke mana pun kamu pergi untuk tetap menjaga elastisitas kulit saat sedang beraktivitas.
Referensi:
Healthline (Diakses pada 2019). Xerosis Cutis
WebMD (Diakses pada 2019). Dry Skin and What You Can Do About It