Halodoc, Jakarta – Ada berbagai pemeriksaan yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui kondisi jantung, salah satunya dengan ekokardiografi. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk memastikan kondisi kesehatan jantung.

Lalu, kapan pemeriksaan ekokardiografi perlu dilakukan? Simak ulasannya berikut ini!

Indikasi untuk Melakukan Pemeriksaan Ekokardiografi

Biasanya, dokter akan menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan ekokardiogram, ketika kamu mengalami beberapa keluhan kesehatan, seperti:

• Mengalami keluhan kesehatan pada jantung.
• Memerlukan pemantauan terhadap kondisi jantung.
• Mengetahui hasil tindakan pengobatan.

Cari tahu hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan ekokardiografi melalui artikel “Adakah Hal yang Perlu Dilakukan sebelum Ekokardiografi?”.

Namun, agar pemeriksaan bisa menghasilkan hasil pemeriksaan yang optimal, maka jenis ekokardiografi akan sesuai dengan indikasi kesehatan, seperti:

1. Transthoracic

Dokter akan menyarankan pemeriksaan jenis transthoracic jika kamu mengalami beberapa keluhan kesehatan. Contohnya seperti mengalami gangguan katup jantung, serangan jantung, mengidap penyakit jantung bawaan, dan mengalami kelainan otot jantung.

2. Transesofagus

Biasanya, pemeriksaan ini menjadi pemeriksaan lanjutan, jika ekokardiografi transthoracic tidak menunjukkan hasil yang maksimal. Indikasinya pun serupa dengan jenis transthoracic.

Pemeriksaan ini akan memberikan gambaran jantung dengan lebih detail dan jelas. Pemeriksaan jenis ini menggunakan bantuan selang dengan kamera kecil pada bagian ujungnya. Selang tersebut akan masuk ke dalam tubuh melalui kerongkongan. 

3. Ekokardiografi 3D

Adanya indikasi gangguan fungsi katup jantung. Contohnya nyeri dada, mudah kelelahan, sesak napas, perut membengkak, sering pusing, hingga detak jantung yang tidak beraturan.

Selain itu, pemeriksaan ini juga berfungsi untuk merencanakan bedah intervensi struktural.

4. Ekokardiografi stres

Ekokardiografi stres bisa menjadi salah satu pemeriksaan kesehatan jika kamu terindikasi mengalami beberapa penyakit jantung. Contohnya seperti penyakit jantung iskemik, jantung koroner, gagal jantung, hingga gangguan pada katup jantung.

Itulah beberapa jenis ekokardiografi yang sesuai dengan indikasi atau gejala kesehatan yang kamu alami. Pastikan kamu bertanya langsung pada dokter mengenai persiapan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan ekokardiografi.

Cari tahu prosedur ekokardiografi untuk pemeriksaan jantung melalui artikel “Begini Prosedur Ekokardiografi untuk Deteksi Gangguan Jantung”.

Hasil Pemeriksaan Ekokardiografi

Hasil pemeriksaan ekokardiografi biasanya dapat kamu terima selama beberapa hari setelah pemeriksaan berlangsung. Ada beberapa hal yang mencakup hasil pemeriksaan, seperti:

• Laju detak jantung dengan kisaran normal berkisar antara 60-100 detak per menit.
• Evaluasi terhadap ukuran dan bentuk jantung. Termasuk pada bagian bilik jantung.
• Penjelasan mengenai kondisi perikardium dalam kondisi normal atau tidak.
• Melihat fungsi ventrikel dan kelainan yang terjadi.
• Melakukan evaluasi bentuk dan pergerakan katup jantung.
• Melihat adanya gumpalan darah pada jantung.
• Mendeskripsikan mengenai gangguan atau kecacatan jantung yang secara umum terjadi.

Itulah beberapa hasil pemeriksaan ekokardiografi yang dapat kamu ketahui. Cari tahu alasan pemeriksaan ini untuk ibu hamil melalui artikel ini “Bolehkah Ibu Hamil Lakukan Pemeriksaan Ekokardiografi?”.

Biasanya, setelah mengetahui hasil pemeriksaan, dokter akan menyarankan untuk melakukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan.

Pengobatan bisa berupa pemberian obat-obatan hingga melakukan tindakan bedah pada bagian jantung. Dengan tujuan untuk memperbaiki berbagai gangguan yang terjadi.

Tentunya, setelah pengobatan berlangsung, dokter akan terus melakukan pemantauan baik secara fisik maupun melakukan pemeriksaan ekokardiografi kembali.

Referensi:

Very Well Health. Diakses pada 2023. What Is an Echocardiogram?

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Echocardiogram.

Medical News Today. Diakses pada 2023. Echocardiogram.