Kapan Kondisi Sesak Napas pada Anak Perlu Mendapatkan Perhatian Dokter?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Agustus 2021

“Sesak napas biasanya terjadi setelah melakukan aktivitas berat, mengidap obesitas, terkena serangan panik, penyakit asma, dan lain-lain. Bagaimana jika kondisi tersebut terjadi pada anak? Apa saja gejala yang perlu mendapat penanganan medis secepatnya?”

Kapan Kondisi Sesak Napas pada Anak Perlu Mendapatkan Perhatian Dokter?Kapan Kondisi Sesak Napas pada Anak Perlu Mendapatkan Perhatian Dokter?

Halodoc, Jakarta – Sesak napas merupakan kondisi yang terjadi akibat paru-paru tidak mendapat cukup pasokan udara. Gangguan kesehatan yang bisa saja terjadi pada anak ini, juga dikenal dengan sebutan dispnea. Penyebabnya sendiri bisa berasal dari penyakit yang diidap, atau akibat paparan udara kotor lingkungan. Gejala dapat terjadi dalam intensitas ringan hingga berat, tergantung penyebab yang mendasari. Lantas, apa saja gejala sesak napas pada anak yang membutuhkan penanganan medis segera?

Baca juga: Sesak Napas karena GERD, Apa Penyebabnya?

Segera Hubungi Dokter Jika Gejala Ini Muncul

Sesak napas pada anak biasanya terjadi akibat adanya penyakit serius. Kondisi tersebut tentunya perlu diwaspadai, karena dapat berujung membahayakan nyawa Si Kecil. Bukan hanya mengganggu aktivitasnya saja, sesak napas yang dibiarkan dalam waktu yang lama juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, segera temui dokter di rumah sakit terdekat jika sejumlah gejala ini muncul:

  • Napas terengah-engah, disertai dengan nyeri dada.
  • Muntah-muntah. Kondisi ini bisa menjadi gejala emboli paru.
  • Mengi yang terdengar keras.
  • Anak rewel dengan ekspresi wajah yang cemas.
  • Wajah, bibir, tangan dan kaki terlihat pucat atau membiru.
  • Ditemukan adanya tonjolan pada perut atau dada.
  • Anak tidak sadarkan diri atau pingsan.

Sejumlah gejala parah tersebut dapat disertai dengan demam, menggigil, kaki membengkak, bersin-bersin, dan susah bernapas saat berbaring. Segera temui dokter jika sejumlah gejala tersebut muncul agar penyebab bisa segera diketahui, sehingga langkah pengobatan dapat tepat sasaran. 

Baca juga: Kondisi Sesak Napas yang Perlu Segera Ditangani di UGD

Cara Mengatasi Sesak Napas pada Anak dalam Intensitas Ringan

Setelah ditemukan penyebabnya, ibu bisa melakukan perawatan sembari menjalankan pengobatan. Hal tersebut dilakukan agar sesak napas pada anak tidak memburuk atau kambuh di kemudian hari. Berikut ini beberapa langkah tersebut:

  • Rutin memberikan obat sesuai dengan anjuran dokter. Jika disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, pastikan untuk tidak melewatkan jadwal kontrol.
  • Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal, terutama bagian rumah yang sering dijamah Si Kecil. Pastikan bebas dari debu, kotoran, polusi, dan asap rokok.
  • Sebisa mungkin lakukan aktivitas di dalam rumah saja. Kurangi aktivitas di luar rumah, terutama saat cuaca sedang tidak bersahabat.
  • Sesak napas pada anak bisa saja dipicu oleh reaksi alergi. Jadi, jangan lupa untuk menghindari dan mencatat makanan serta minuman yang memicu reaksi alergi.
  • Tingkatkan kondisi fisik dan sistem kekebalan tubuh anak dengan mengajaknya berolahraga. Jangan lupa untuk mendiskusikan terlebih dulu dengan dokter, ya. Hal tersebut dilakukan agar olahraga yang dipilih tidak membebani sistem kerja pernapasan anak.

Baca juga: Gejala Berupa Sesak Napas, Bronkitis Sering Dikira Asma

Hal yang perlu ibu perhatikan adalah sesak napas pada anak bisa terjadi secara tiba-tiba, dengan intensitas gejala yang semakin meningkat secara bertahap. Meskipun dalam kasus yang ringan sesak napas dapat membaik dengan sendirinya, kondisi tersebut tetap tidak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, bisa saja sesak napas menjadi pertanda jika Si Kecil tengah mengidap penyakit berbahaya.

Referensi:

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2021. Bila Anak Sesak Napas, Kapan Harus Dibawa ke Unit Emergensi?

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Shortness of breath.

Medical News Today. Diakses pada 2021. Shortness of breath: What it is and when to contact a doctor.