Kapan Floaters Perlu Dilakukan Tindakan Medis?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Juli 2020
Kapan Floaters Perlu Dilakukan Tindakan Medis?Kapan Floaters Perlu Dilakukan Tindakan Medis?

Halodoc, Jakarta - Kata siapa penyakit mata hanya berhubungan dengan konjungtivitis, glaukoma, atau katarak saja? Sebenarnya masih banyak beragam keluhan yang bisa menghantui mata, salah satunya floaters. Masih asing dengan masalah kesehatan mata yang satu ini? 

Seseorang yang mengalami floaters akan melihat bayangan benda berukuran kecil hingga besar yang melayang-layang pada penglihatan. Ukuran bayangnya ini bervariasi, bisa bintik-bintik hitam kecil hingga bayangan yang lebih besar. Misalnya, bentuk tali panjang. Dalam kebanyakan kasus, floaters umumnya muncul ketika pengidapnya melihat cahaya terang seperti matahari. 

Pertanyaanya, seperti apa sih gejala floaters? Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mengatasinya? 

Baca juga: Waspadai Komplikasi yang Disebabkan Floaters


Gejala Berbahaya Harus Segera Diatasi

Meski umumnya floaters tak menimbulkan rasa sakit, tetapi bukan berarti keluhan yang satu ini boleh dipandang sebelah mata. Timbulnya bintik-bintik kecil atau garis seperti bayangan tali pada mata, sebenarnya bukanlah gejala floaters yang berbahaya. 

Akan tetapi, lagi ceritanya bila timbul bintik-bintik atau bayangan tali berubah ukuran. Nah, bila mengalami hal ini sebaiknya segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc

Selain itu, ada pula gejala lainnya yang tak boleh diremehkan, seperti: 

  • Kehilangan penglihatan tepi,
  • Penglihatan buram,
  • Mengalami rasa sakit pada bagian mata,
  • Melihat kilatan cahaya.

Sekali lagi, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala di atas. Bila dokter menemukan gejala yang cukup parah, khususnya berkaitan dengan retina, umumnya dokter akan melakukan beberapa tes. Contohnya, tes fisik, seperti melihat aktivitas retina melalui pupil dan memantau besar kecilnya saat terpapar cahaya. 

Tak cuma tes fisik saja, dokter juga mungkin akan melakukan tes tonometri. Tes ini bertujuan untuk melihat kemampuan dan kekuatan dari mata pasien.

Gejalanya sudah, lalu bagaimana dengan penyebab floaters?


Banyak Faktor Pemicunya

Floaters dapat timbul ketika vitreus (cairan serupa gel yang mengisi bola mata) berkurang, sehingga membentuk untaian kolagen. Nah, untaian inilah yang menimbulkan bayangan yang ditangkap oleh retina mata sebagai floaters. Dalam banyak kasus, floaters tidak berbahaya dan merupakan akibat dari proses penuaan. Floaters juga dapat muncul tanpa penyebab yang jelas.

Baca juga: Begini Prosedur Terapi Laser untuk Mengatasi Floaters

Akan tetapi, ada pula masalah serius yang menimbulkan floaters, seperti ablasio retina (retinal detachment), infeksi, peradangan (uveitis), perdarahan, dan luka pada mata. Floaters juga lebih umum ditemui pada mereka yang pernah menjalani operasi katarak, mengidap diabetes, dan miopia (rabun jauh).

Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya floaters, yaitu:

  • Usia di atas 50 tahun,
  • Penyakit mata,
  • Rabun jauh (mata minus),
  • Cedera mata,
  • Retinopati diabetik,
  • Komplikasi dari operasi katarak.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Floaters and Flashes in the Eyes. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Eye Floaters. Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Eye Floaters?