Kapan Bayi Boleh Konsumsi Buah Pepaya?
Halodoc, Jakarta - Ketika Si Kecil telah menginjak enam bulan, sebenarnya nutrisi yang didapat dari ASI sudah tak mencukupi lagi. Nah, disinilah letak peran Makanan Pendamping ASI (MPASI). Misalnya, buah-buahan, sayuran, hingga asupan karbohidrat dari bubur beras, atau protein dari daging.
Menyoal buah ini, banyak ibu yang takut memberikan puree untuk menu pertama MPASI. Alasannya takut kalau pengenalan buah terlebih dahulu, bisa mempersulit bayi menyukai atau menerima sayuran. Padahal, hal ini hanya mitos belaka.
Dari berbagai macam buah, pepaya merupakan buah yang sering dipilih ibu sebagai MPASI. Akan tetapi, kira-kira kapan waktu yang tepat bagi bayi untuk mengonsumsi buah pepaya?
Baca juga: 7 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan
Meski Fleksibel, Tetap Perhatikan Kondisinya
Menurut ahli dari divisi gastrohepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada prinsipnya semua buah boleh dikonsumsi asal tidak berlebihan. Dengan kata lain, bukan berarti ada jenis buah tertentu yang harus dijauhi. Meski begitu, ada beberapa jenis buah yang perlu diperhatikan.
Contohnya, nangka dan durian. Buah nangka mengandung gas yang tinggi, sementara itu durian tinggi glukosa yang bisa membuat anak cepat kenyang, sehingga malas makan. Nah, pemberian kedua buah ini jelas harus dipertimbangkan. Lalu, bagaimana dengan pepaya?
Menurut ahli di atas, ketika anak sudah memasuki usia 6 bulan ke atas, ibu bisa memulai dengan memberikan buah yang cenderung “netral” istilahnya. Contohnya pepaya, apel, melon, atau pir. Namun, ada juga beberapa ibu yang menunggu hingga bayi berusia 10 bulan ke atas untuk memberikan pepaya.
Namun, kembali pada penjelasan di atas, pada prinsipnya semua buah boleh dikonsumsi asal tidak berlebihan. Bagaimana waktunya? Setelah pemberian ASI eksklusif usai, atau enam bulan ke atas.
Menyoal buah pepaya ini, ibu juga mesti paham dengan kandungannya. Buah ini mengandung serat tunggal inulin yang. Bila dikonsumsi lebih dari 15 gram per hari, serat ini bisa membuat perut kembung dan mual. Nah, hal inilah yang bisa membuat bayi jari lebih sering BAB dengan feses yang lebih encer.
Baca juga: Tips Menyiapkan MPASI Pertama untuk Si Kecil
Selain itu, cobalah perhatikan kondisi bayi, lihat reaksinya setelah mengonsumsi pepaya. Pasalnya, pepaya merupakan salah satu alergi pada bayi. Oleh sebab itu, andaikan timbul reaksi alergi, segeralah hentikan pemberian pepaya kepada bayi.
Setelah itu, segera hubungi dokter bila kondisinya tak kunjung membaik. Untuk melakukan pemeriksaan, ibu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu di sini. Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Lantas, apa sih manfaat buah pepaya bagi bayi?
Melancarkan Pencernaan Hingga Memperkuat Imun
Setelah waktu pemberian MPASI tiba, ibu bisa mencoba memberikan pepaya pada bayi secara bertahap. Misalnya, satu teh sendok sampai ia terbiasa dengan rasanya. Kemudian, barulah memberikan dalam porsi makanannya.
Buah pepaya memiliki berbagai manfaat bagi bayi. Salah satunya melancarkan sistem pencernaannya. Pepaya mengandung papain, enzim yang efektif memecah struktur makanan kompleks. Nah, inilah alasan banyak chef yang menggunakan buah ini untuk melunakkan daging. Ibu bisa memberikan kira-kira 2–3 ons pepaya untuk bayi demi melancarkan pencernaannya.
Selain itu, buah ini juga bisa meningkatkan sistem imun tubuh, sehingga baik dikonsumsi bayi karena daya tahan tubuhnya masih berkembang. Ingat, sistem imun bayi yang kurang baik, bisa membuatnya rentan terserang penyakit dan infeksi. Buah pepaya kaya vitamin C, nutrisi yang amat penting untuk meningkatkan sistem imun bayi.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan