Kaki Bengkak saat Hamil, Bolehkah Berolahraga?
Halodoc, Jakarta - Sepertinya, kaki bengkak ketika hamil terjadi pada hampir semua ibu hamil, ya? Edema, begitu sebutan medis untuk kondisi pembengkakan pada kaki, terjadi karena berubahnya kadar hormon pada tubuh ibu selama masa kehamilan. Lepasnya hormon selama periode kehamilan ini bisa membuat tubuh menahan cairan dan natrium atau garam dalam jumlah yang lebih banyak.
Kaki bagian lutut ke bawah menjadi bagian tubuh yang rentan mengalami pembengkakan selama kehamilan. Beberapa ibu juga mengalami edema pada bagian tangan, wajah, dan mata. Meski wajar terjadi, hal ini akan membuat ibu menjadi kurang nyaman. Sepatu menjadi sempit, aktivitas sehari-hari menjadi tidak lagi nyaman seperti biasanya. Ini membuat ibu lebih ingin rebahan saja sepanjang hari.
Baca juga: Kaki Mendadak Bengkak? 6 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Kaki Bengkak saat Hamil, Bolehkah Berolahraga?
Selain perubahan hormon, masih ada banyak penyebab ibu hamil mengalami pembengkakan pada kaki atau bagian tubuh tertentu lainnya. Ini termasuk duduk atau berdiri terlalu lama, melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat, mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi secara berlebihan, hingga kondisi medis tertentu seperti diabetes, varises, radang sendi, dan kista atau tumor.
Baca juga: Wajarkah Kaki Bengkak Setelah Melahirkan?
Artinya, ibu harus rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Mungkin saja, kaki bengkak yang ibu alami selama kehamilan terjadi karena perubahan hormon dan aktivitas lainnya. Namun, tidak menutup kemungkinan ada kondisi medis yang turut berperan. Supaya lebih mudah dalam membuat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit terdekat, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Bertanya pada dokter juga bisa lewat aplikasi ini. Lebih praktis dan mudah, kan?
Namun, jangan sampai kaki bengkak ini membuat ibu malas berolahraga, ya! Bukan tanpa alasan, ternyata kurang gerak atau olahraga dapat memicu pembengkakan pada kaki selama periode kehamilan. Olahraga tetap perlu dilakukan, selain untuk mengurangi pembengkakan, juga untuk melatih pernapasan, sehingga ibu lebih siap ketika waktunya melahirkan nanti. Tidak perlu berat, cukup lakukan jalan kaki, berenang, atau yoga.
Baca juga: Kaki Bengkak Setelah Melahirkan, Atasi dengan 5 Cara Ini
Mengatasi Kaki Bengkak saat Hamil
Untungnya, ada cara mudah yang bisa ibu lakukan untuk mengurangi pembengkakan dan rasa tidak nyaman yang muncul akibat kaki yang membengkak selama hamil, yaitu:
-
Kurangi asupan garam dan kafein. Keduanya membuat pembengkakan yang terjadi semakin buruk.
-
Minum lebih banyak air putih. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi dan menjaga kecukupan air ketuban untuk janin.
-
Kenakan sepatu yang nyaman untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah timbulnya masalah pada bagian pinggul dan punggung.
-
Berbaring menghadap kiri untuk meningkatkan aliran darah, sehingga pembengkakan pada kaki pun berkurang.
Jangan lupa, meski terjadinya kaki bengkak selama hamil itu wajar, pembengkakan yang tiba-tiba pada bagian tangan atau muka bisa jadi tanda dan gejala awal dari preeklampsia atau tingginya tekanan darah pada ibu hamil. Ketika ibu menyadari bahwa pembengkakan hanya terjadi pada salah satu kaki yang diikuti dengan rasa sakit, kemerahan atau hangat ketika disentuh, bisa saja ibu mengalami kondisi ini disebut deep vein thrombosis atau DVT.