Kaki Bengkak Juga Dapat Disebabkan oleh Penyakit Jantung

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Oktober 2019
Kaki Bengkak Juga Dapat Disebabkan oleh Penyakit JantungKaki Bengkak Juga Dapat Disebabkan oleh Penyakit Jantung

Halodoc, Jakarta - Penyakit jantung menggambarkan serangkaian kondisi yang memengaruhi jantung. Kondisi ini biasanya mengacu pada keadaan yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina), atau stroke. Kondisi jantung lainnya seperti yang memengaruhi otot, katup, atau ritme jantung, juga termasuk dalam penyakit jantung. 

Tidak semua masalah jantung datang dengan gejala atau tanda peringatan yang jelas. Tidak juga selalu ditandai dengan gejala yang mengkhawatirkan dan diikuti oleh jatuh ke lantai seperti yang dilihat di sinetron atau film. Beberapa gejala jantung bahkan tidak terjadi di dada kamu, dan tidak selalu mudah untuk mengatakan apa yang sedang terjadi. 

Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung 

Kalau kamu tidak yakin dengan kondisi kamu, sebaiknya periksakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Terutama jika gejala datang saat kamu berusia 60 tahun atau lebih. Semakin banyak faktor risiko yang kamu miliki, semakin kamu harus waspada tentang apapun yang berkaitan dengan jantung. Waspadalah jika kamu mengalami beberapa tanda berikut:

1. Kaki Membengkak

Ini bisa menjadi tanda bahwa jantung kamu tidak memompa darah seefektif seharusnya. Saat jantung tidak dapat memompa cukup cepat, darah kembali ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan kembung. Gagal jantung juga dapat mempersulit ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak air dan natrium dari tubuh yang dapat menyebabkan kembung. 

2. Detak Jantung Tidak Teratur

Merupakan hal yang normal bagi jantung untuk berpacu saat kamu gugup atau bersemangat. Namun, jika kamu merasa jantung berdetak lebih dari beberapa detik atau sering terjadi, sebaiknya periksakan kondisimu pada dokter. Dalam kebanyakan kasus, hal ini disebabkan oleh sesuatu yang mudah diperbaiki, seperti terlalu banyak kafein atau kurang tidur. Namun terkadang, itu juga bisa menandakan kondisi yang disebut atrial fibrilasi yang membutuhkan perawatan. 

3. Nyeri yang Menyebar ke Lengan

Gejala klasik serangan jantung lainnya yaitu rasa sakit yang menjalar ke sisi kiri tubuh. Itu hampir selalu dimulai dari dada dan bergerak ke luar.

Baca juga: Kekurangan Vitamin D Bisa Sebabkan Gagal Jantung

4. Merasa Pusing

Banyak hal yang dapat membuat kamu kehilangan keseimbangan atau pingsan sesaat. Mungkin kamu tidak cukup makan atau minum, atau kamu berdiri terlalu cepat. Ini juga bisa berarti tekanan darah kamu turun karena jantung kamu tidak mampu memompa seperti seharusnya. 

5. Sakit Tenggorokan atau Rahang

Dengan sendirinya, sakit tenggorokan atau rahang mungkin tidak berkaitan dengan jantung. Kemungkinan besar itu disebabkan oleh masalah otot, pilek, atau masalah sinus. Jika kamu juga memiliki rasa sakit atau tekanan di tengah dada kamu yang menyebar ke tenggorokan atau rahang, itu bisa menjadi tanda serangan jantung. 

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Membahayakan Kesehatan, Ini Buktinya

Kamu juga harus mewaspadai beberapa faktor risiko berikut, supaya dapat mencegah risiko terjadinya penyakit jantung. Di antaranya adalah:

  • Merokok. Nikotin mengkonstruksi pembuluh darah kamu. dan karbon monoksida dapat merusak lapisan dalam jantung. Oleh karena itu, jantung kamu akan lebih rentan terhadap aterosklerosis. Serangan jantung lebih sering pada perokok daripada bukan perokok.

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah, serta dapat mempersempit pembuluh darah yang mengalir.

  • Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah kamu dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan aterosklerosis. 

  • Diabetes. Gangguan ini meningkatkan risiko penyakit jantung. Kedua kondisi memiliki faktor risiko yang sama, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi. 

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2019. Never Ignore These 11 Heart Symptoms 

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Heart Disease.