Kabar Terbaru Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac
Halodoc, Jakarta – Masyarakat Indonesia masih harus bersabar menunggu vaksin COVID-19 dari Sinovac yang dikabarkan siap pada awal 2021. Pendistribusian vaksin buatan China ini kabarnya akan didistribusikan ke seluruh dunia mulai Februari atau Maret 2021. Kabar baiknya, Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi prioritas untuk mendapatkan pasokan vaksin. Ini karena, Indonesia adalah negara yang ikut serta dalam uji coba CoronaVac, sehingga pendistribusiannya didahulukan.
Lantas, bagaimana kelanjutan uji coba vaksin Sinovac yang dilakukan terhadap lebih dari 1.400 relawan di Bandung? Sampai saat ini, uji klinis vaksin COVID-19 telah mencapai fase III. Bakal calon vaksin Sinovac ternyata telah diterima oleh Bio Farma pada 19 Juli 2020 kemarin. Sedangkan, uji klinis sendiri telah dimulai pada 11 Agustus 2020 dan akan diuji pada 1.620 orang.
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Perkembangan Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac
Melansir dari Kompas, Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Rodman Tarigan mengatakan tahapan uji klinis vaksin corona saat ini masih membutuhkan sekitar 200-an orang relawan. Jadi, target sebanyak 1.620 orang yang disebutkan sebelumnya memang tidak dilakukan secara serentak.
Rodman mengatakan, pelaksanaan uji klinis vaksin dilakukan secara bertahap. Misalnya, hari ini hanya membutuhkan subjek sekian, subjek minggu depan sekian hingga mencapai 1620 orang yang di rekrut pada Oktober. Sampai Rabu kemarin (30/9/2020), hasil perkembangan uji klinisnya, yaitu:
- V0 (skrining): 1.447 orang.
- V1 (vaksinasi pertama): 1089 orang.
- V2 (vaksinasi kedua): 650 orang.
- V3 (pengambilan darah pasca vaksinasi kedua): 243 orang.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, adalah salah satu relawan uji klinis vaksin virus corona V3. Dalam akun Twitternya, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa beliau sudah diambil darahnya untuk dilihat apakah terjadi reaksi yang diharapkan adalah antibodi untuk melawan virus COVID-19. Rodman menjelaskan, tahapan V3 yang telah dijalani Ridwan Kamil dilakukan dengan perhitungan waktu setelah 14 hari kunjungan ditambah 3 hari setelah selesai dilakukan penyuntikan ke-2.
Baca juga: Ini 3 Vaksin Corona yang Disetujui Terbatas
V3 ini dilakukan untuk melihat imunogenitas seseorang. Setelah 6 bulan dari penyuntikan V2, relawan harus datang lagi untuk diambil darahnya untuk dilihat antibodi, keamanan dan efikasinya. Efikasi adalah kemampuan seseorang yang mendapatkan vaksin COVID-19 supaya terhindar dari infeksi COVID-19. Sejauh ini, efek samping yang dirasakan relawan adalah nyeri di tempat suntikan saja.
Apabila uji klinis fase III ini berjalan lancar, hasilnya akan segera diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelah lolos BPOM, vaksin dapat diproduksi secara massal oleh PT Bio Farma pada Januari 2021. Bio Farma diperkirakan mampu memproduksi 250 juta dosis vaksin corona per tahunnya.
Baca juga: Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya
Itulah kelanjutan uji coba vaksin corona Sinovac di Indonesia yang telah memasuki fase III. Jangan lupa untuk terus memperbarui informasi seputar vaksin corona lainnya melalui artikel di aplikasi Halodoc. Bila punya keluhan, segera tanyakan saja ke dokter di Halodoc. Tidak perlu repot ke luar rumah, kamu bisa dengan aman aman menghubungi dokter kapanpun kamu mau lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
Kompas. Diakses pada 2020. Bagaimana Kabar Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac? Ini Perkembangannya.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan