Juvenile Rheumatoid Arthritis Dapat Ganggu Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Halodoc, Jakarta - Semua orangtua menginginkan anak untuk selalu aktif dan cekatan. Sebab hal ini memengaruhi mereka dalam proses pembelajaran demi menjadi anak yang cerdas kelak. Namun, gangguan penyakit tertentu bisa membuatnya menjadi tidak aktif seperti anak-anak normal.
Juvenile rheumatoid arthritis, adalah penyakit yang mempersulit anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari menulis, berpakaian, dan membawa barang (tangan, pergelangan tangan), berjalan, bermain, dan berdiri (pinggul, lutut, kaki), dan memutar kepala (leher). Hal ini mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Penyakit juvenile rheumatoid arthritis bisa berlangsung selama beberapa bulan atau tahun. Namun kemungkinan anak untuk sembuh ternyata cukup besar, yaitu sekitar 75 persen. Meski tidak ada ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, tapi jika orangtua mampu mendeteksi dini, pemberian obat-obatan yang lebih manjur, dan perawatan yang baik mampu meningkatkan kesempatan hidup aktif secara drastis.
Baca Juga: Peduli Kesehatan, Ini Bedanya Rheumatoid Arthritis dan Juvenile Rheumatoid Arthritis
Gejala Juvenile Rheumatoid Arthritis
Gejala paling umum dari penyakit juvenile rheumatoid arthritis adalah nyeri dan kaku pada sendi. Gejala ini bisa makin parah terasa saat pagi hari namun membaik menjelang sore atau malam. Anak kerap memegang otot yang sakit dekat dengan tubuh atau membungkuk.
Sementara itu, berdasarkan gejalanya, penyakit ini dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain:
-
JRA pauciarticular yang hanya memengaruhi beberapa sendi (lutut, siku, dan pergelangan kaki) dan muncul pada 50 persen anak dengan penyakit ini. JRA jenis ini lebih sering menyerang anak perempuan. Penyakit juga bisa memunculkan beberapa penyakit lain, seperti penyakit mata (radang, atau bengkak).
-
JRA polyarticular, yang akan memengaruhi banyak sendi dan muncul pada sekitar 30 persen anak yang didiagnosis mengalami JRA. Sama halnya dengan jenis sebelumnya, penyakit ini lebih umum pada anak perempuan. Leher, lutut, pergelangan kaki, kaki, pergelangan tangan, dan tangan menjadi lokasi biasanya nyeri terjadi. Anak dengan tipe ini juga sangat mungkin mengalami radang mata.
-
JRA sistemik, kondisi ini hanya terjadi pada kurang lebih 20 persen anak dengan JRA. Anak laki-laki dan anak perempuan memiliki kemungkinan yang seimbang untuk terserang penyakit jenis ini. JRA sistemik sering berawal dari demam, ruam, perubahan pada sel darah, dan nyeri sendi.
Penyebab Juvenile Rheumatoid Arthritis
Hingga kini belum diketahui secara pasti mengapa penyakit ini bisa muncul. Namun para ahli meyakini bahwa kondisi ini adalah akibat penyakit autoimun, atau kondisi saat sistem kekebalan tubuh malah menyerang diri sendiri. Faktor genetik dan lingkungan mampu meningkatkan peluang seorang anak terkena juvenile rheumatoid arthritis.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa penyakit ini tidak dapat menular dari orang lain. Perawatan yang tepat mampu mengobati kondisi ini, sehingga anak-anak dengan penyakit ini dapat memiliki kehidupan yang normal kembali.
Pengobatan Juvenile Rheumatoid Arthritis
Pengobatan yang dilakukan akan berfokus untuk mengurangi bengkak, meredakan sakit, membantu anak menjaga gerakan di persendiannya, dan mengatasi komplikasi. Dokter kemungkinan meresepkan obat untuk mengatasi peradangan dan memperlambat atau mencegah kerusakan persendian.
Selama masa pengobatan, anak harus mencoba beberapa jenis obat berbeda sebelum menemukan yang paling efektif dengan paling sedikit efek sampingnya. Dokter juga menyarankan anak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau terapi fisik lainnya guna membantu anak menjaga kelenturan otot dan gerakan persendian. Olahraga seperti berenang dan olahraga lain yang tidak berat pada persendian bisa sangat bermanfaat.
-
Terapi Fisik
Terapi fisik yang sesuai penting untuk mengatasi jenis arthritis apapun. Ahli terapi fisik menjelaskan pentingnya aktivitas tertentu dan latihan fisik yang dianjurkan yang sesuai dengan kondisi spesifik anak. Ahli terapi bisa menganjurkan latihan untuk fleksibilitas, nyeri persendian, dan latihan lain untuk membantu kekuatan dan ketahanan.
-
Olahraga Teratur
Ketika muncul rasa sakit, wajar bila anak hanya ingin duduk diam, tapi penting untuk melanjutkan program latihan fisik yang teratur. Otot harus tetap dijaga supaya kuat dan sehat demi mendukung dan melindungi persendian.
Baik di rumah atau di sekolah, anak perlu menjalani latihan kebugaran fisik yang teratur. Aktivitas seperti berjalan kaki, berenang, dan bersepeda aman untuk mereka lakukan. Namun, pastikan anak melakukan pemanasan otot melalui peregangan sebelum berolahraga. Kegiatan ini bisa dilakukan bersama keluarga untuk membangun antusiasme anak.
Baca Juga: Waspada Komplikasi Akibat Juvenile Rheumatoid Arthritis
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi kesehatan anak. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan