Jika Dibiarkan, Sarkoidosis pada Jantung Bisa Picu Aritmia
Halodoc, Jakarta – Sarkoidosis adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan kumpulan kecil sel inflamasi (granuloma) di bagian tubuh. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, kelenjar getah bening, mata, kulit, dan jantung.
Penyebab sarkoidosis sejauh ini diketahui karena hasil dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang tidak diketahui seperti agen infeksi, bahan kimia, debu, dan reaksi abnormal terhadap protein tubuh memicu pembentukan granuloma. Apakah sarkoidosis bisa menyebabkan aritmia? Baca selengkapnya di sini!
Baca juga: Kapan Sebaiknya Seseorang Melakukan Katerisasi Jantung?
Bagaimana Sarkoidosis pada Jantung Picu Aritmia?
Sarkoidosis jantung terjadi ketika kelompok sel darah putih, yang disebut granuloma, terbentuk di jaringan jantung. Kelompok sel ini paling sering terbentuk di otot jantung, yang dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung (cacat konduksi) dan menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia). Selain itu, sarkoidosis jantung juga dapat menyebabkan gagal jantung.
Sarkoidosis pada jantung cenderung menyerang orang yang lebih muda dengan rentang usia 25-45 tahun. Perlu diketahui bahwa orang yang didiagnosis dengan sarkoidosis jantung juga memiliki granuloma di organ tubuh lain dan paling sering di paru-paru (sarkoidosis paru).
Bagaimana sarkoidosis pada jantung bisa picu aritmia? Itu terjadi ketika sinyal listrik dari bilik atas jantung (atrium) gagal mencapai bilik bawah (ventrikel), sehingga menyebabkan terjadinya penyumbatan jantung total. Pada akhirnya ini memperlambat denyut jantung, sehingga mengakibatkan pusing dan kehilangan kesadaran.
Ketika sarkoidosis mengganggu laju kontraksi jantung, kondisi tersebut dapat memicu aritmia. Nah, aritmia sendiri dapat menyebabkan pusing, pingsan, dan risiko kematian. Selain itu, sarkoidosis pada jantung juga dapat menyebabkan gagal jantung. Gejala gagal jantung yang paling umum adalah batuk, sesak napas, kelelahan, dan kaki bengkak.
Tidak ada obat untuk sarkoidosis, tetapi kebanyakan orang sembuh tanpa pengobatan atau hanya pengobatan sederhana. Dalam beberapa kasus, sarkoidosis hilang dengan sendirinya. Namun, sarkoidosis dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan dapat menyebabkan kerusakan organ.
Baca juga: Otot Jantung Bermasalah, Ini yang Disebut Kardiomiopati
Tanda dan gejala yang berhubungan dengan sarkoidosis jantung adalah:
1. Nyeri dada.
2. Sesak napas (dispnea).
3. Pingsan (sinkop).
4. Kelelahan.
5. Detak jantung tidak teratur (aritmia).
6. Detak jantung cepat atau berdebar-debar (palpitasi).
7. Pembengkakan akibat kelebihan cairan (edema).
Penanganan Gejala untuk Sarkoidosis Jantung
Penanganan sarkoidosis, termasuk sarkoidosis jantung berfokus pada pengelolaan gejala. Sebagian besar obat bertindak sebagai penekan kekebalan, agen yang memblokir kerja sistem kekebalan, untuk mengurangi peradangan. Kortikosteroid seperti prednison dan obat sitotoksik, seperti metotreksat paling sering digunakan untuk orang dengan sarkoidosis.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Flu Burung Dapat Sebabkan Gagal Jantung
Pemberian obat jantung juga dilakukan untuk meredakan atau mengurangi aritmia. Pendekatan lain untuk mengobati aritmia adalah penggunaan ablasi kateter, yang memblokir sinyal listrik abnormal di jantung. Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) adalah perangkat yang memberikan kejutan listrik untuk memulihkan detak jantung normal dan mungkin diperlukan dalam kasus yang lebih parah ketika aritmia mengakibatkan detak jantung berhenti.
Informasi selengkapnya mengenai sarkoidosis pada jantung bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Kamu bisa menanyakan apa saja dan dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.