Jenis Olahraga yang Berisiko Sebabkan Cedera Achilles Tendon
“Saat alami cedera achilles tendon, seseorang bisa mengalami nyeri tumit bahkan kesulitan untuk menggerakan kaki. Kondisi ini bisa memaksa seorang atlet untuk beristirahat dulu untuk waktu yang tidak sebentar. Beberapa olahraga pun bisa meningkatkan risiko cedera ini, seperti olahraga yang banyak memaksa seseorang untuk berlari dan melompat.”
Halodoc, Jakarta – Achilles tendon adalah tendon terbesar di seluruh tubuh. Bagian yang kuat dan berserat ini menghubungkan otot betis ke tulang tumit. Achilles tendon memungkinkan kamu bisa melenturkan kaki, mengarahkan kaki, dan berdiri di ujung jari kaki.
Saat kamu mengalami nyeri atau disfungsi pada achilles tendon, ini jelas akan membuat kamu mengalami nyeri tumit atau kesulitan menggerakkan kaki. Selain itu, kamu juga perlu tahu bahwa ada beberapa jenis cedera yang bisa memengaruhi bagian tubuh ini. Seperti tendinitis (cedera akut), tendinosis (cedera berlebihan), tendon pecah (robek total), dan paratendinitis (selubung tendon yang meradang).
Olahraga yang Bisa Picu Cedera Achilles Tendon
Di bawah ini adalah beberapa olahraga dan aktivitas yang bisa menyebabkan kamu mengalami cedera akut atau cedera berlebihan pada achilles tendon:
- Berlari
Biasanya, achilles tendon yang sehat bisa menangani tekanan sekitar 10 kali berat badan saat kamu menginjak tumit. Tendon ini paling tebal di area yang terhubung dengan tumit, karena di situlah berat badan terpusat saat kamu berjalan.
Saat berlari, maka ini akan meningkatkan tekanan hingga sekitar 12,5 kali berat tubuh. Stres ekstra itu dapat menciptakan trauma mikro pada tendon. Tubuh juga membutuhkan sekitar 100 hari untuk memperbaiki robekan dan robekan kecil semacam itu, jadi jika kamu berlari setiap hari dan menciptakan lebih banyak trauma mikro, akhirnya tendon bisa terlepas.
Olahraga yang membutuhkan lari yang dapat memengaruhi tendon Achilles kamu meliputi:
- Berlari cepat;
- Lari jarak jauh;
- Baseball;
- Basket;
- Sepak bola;
- Futsal;
- Tenis.
Dokter olahraga biasanya merekomendasikan untuk melakukan pemanasan yang berpusat juga pada achilles tendon dengan peregangan lembut sebelum berlari atau berolahraga.
- Melompat
Berlari saja bisa meningkatkan jumlah tekanan pada achilles tendon, kini kamu bisa membayangkan seberapa besar tekanan itu meningkat ketika kamu melompat tinggi di udara dan kemudian mendarat dengan tumit.
Olahraga yang memerlukan lompatan juga dapat merusak atau memecahkan bagian tersbeut. Beberapa jenis olahraga tersebut, antara lain:
- Basket;
- Menari;
- Olahraga senam;
- Tenis.
Saat kamu mengalami cedera achilles tendon, kamu mungkin pertama kali merasakan rasa sakit saat berjinjit untuk mencoba melompat.
Olahraga dengan Pengalihan Arah yang Cepat
Olahraga yang memerlukan pengalihan arah dengan cepat saat berlari juga dapat merusak bagian tendon ini dan struktur lain di kaki, termasuk jaringan lunak di lutut. Beberapa contoh olahraga yang dapat merobek tendon ini karena perubahan arah yang cepat meliputi:
- Sepak bola;
- Basket;
- Olahraga senam;
- Tenis;
- Futsal.
Kamu juga akan lebih mungkin untuk melukai tendon ini jika kamu meningkatkan panjang atau intensitas latihan tanpa memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
Perawatan yang Bisa Dilakukan
Nyeri pada area tendon ini dapat membuat seorang atlet harus rehat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Jadi, kamu harus hati-hati saat berolahraga dan segera atasi cedera untuk evaluasi dan melakukan perawatan. Selain itu, perawatan biasanya ditujukan untuk mengatasi rasa sakit atau ketidaknyamanan di tumit atau di belakang kaki.
Jika nyeri betis atau tumit tidak merespons protokol RICE (Resting, Icing, Compression, and Elevation), ada beberapa tindakan yang direkomendasikan:
- Casting;
- Bracing;
- Obat anti inflamasi;
- Orthotic khusus;
- Mengangkat tumit;
- Terapi fisik.
Atau kamu juga bisa bertanya pada dokter tentang perawatan yang tepat saat mengalami cedera achilles tendon. Dokter akan selalu siaga memberikan saran kesehatan yang tepat, kapan dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Ambil smartphone-mu dan nikmati kemudahan bicara dengan dokter hanya di Halodoc!