Jenis Kista Payudara yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Munculnya benjolan pada payudara menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi semua wanita. Pasalnya, benjolan pada payudara selalu disinyalir dan dikaitkan dengan kanker. Padahal, tidak semua benjolan yang muncul pada payudara itu menunjukkan adanya pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali dan membentuk sel kanker.
Kista payudara adalah benjolan pada jaringan di dalam payudara yang berupa kantung yang berisi cairan. Namun, benjolan kista payudara ini biasanya tidak berkembang menjadi sel kanker. Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan keberadaannya. Kemunculan kista payudara bisa saja hanya pada salah satu payudara, tetapi bisa terdapat pada kedua payudara. Bahkan, jumlahnya bisa lebih dari satu pada satu waktu.
Jenis Kista Payudara
Biasanya, kista payudara sembuh dan menghilang dengan sendirinya alias tidak membutuhkan perawatan atau pengobatan khusus. Namun, ini tidak berlaku jika kista pada payudara memiliki ukuran yang terbilang besar dan mulai terasa menyakitkan dan mengganggu kenyamanan. Jika demikian, kamu perlu segera buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat untuk segera melakukan penanganan.
Baca juga: Jangan Tertukar, Ini Pengertian Kista dan Tumor Payudara
Kista umumnya berbentuk benjolan oval atau bulat dengan tekstur yang kenyal, seperti balon berisi air atau anggur. Meski begitu, kista bisa terasa keras dengan tekstur yang padat ketika kamu menyentuhnya. Ternyata, dilihat dari ukurannya, kista payudara dibedakan menjadi dua macam. Apa saja?
- Mikrokista
Jenis kista payudara ini memiliki ukuran yang begitu kecil, sehingga keberadaannya sering kali tidak bisa dirasakan. Biasanya, mikrokista bisa teridentifikasi melalui tes ultrasonografi dan tes mammografi.
- Mikrokista
Sementara itu, mikrokista adalah jenis kista yang biasanya berukuran antara 2,5 sampai 5 sentimeter. Jika ukuran kista sudah terbilang besar, maka dapat menyebabkan tekanan pada jaringan payudara yang ada di sekitarnya. Tekanan ini yang membuat payudara kamu terasa nyeri.
Baca juga: Ini 8 Jenis Kista yang Perlu Diketahui
Kista payudara memang bisa terjadi pada wanita tanpa memandang usia yang sudah memasuki masa pubertas. Meski begitu, ada beberapa faktor yang membuat penyakit ini lebih berisiko pada beberapa wanita. Ini dipengaruhi oleh usia dan kadar hormon yang tidak stabil. Semakin tua usia, kista payudara akan semakin berisiko terjadi. Begitu pula dengan wanita yang melakukan terapi penggantian hormon pascamenopause.
Pemeriksaan dan Pengobatan Kista Payudara
Untuk menentukan diagnosis kista payudara, dokter perlu melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan. Ini termasuk pemeriksaan fisik payudara untuk menemukan adanya benjolan pada payudara. Jika benjolan teridentifikasi, barulah dilakukan pemeriksaan selanjutnya, yaitu USG payudara dan fine-needle aspiration untuk menyedot cairan pada benjolan.
Sementara untuk metode pengobatannya, kamu bisa mengonsumsi pil KB. Pil ini tidak hanya berperan sebagai alat kontrasepsi, tetapi juga mengurangi bertumbuhnya kista payudara. Namun, selalu perhatikan efek samping yang mungkin muncul. Tindakan medis lainnya yang bisa kamu pertimbangkan adalah operasi pengangkatan kista payudara.
Baca juga: Benjolan di Payudara Tak Melulu Berarti Kanker
Operasi hanya dilakukan jika kista memiliki ukuran yang terbilang besar dan terasa menyakitkan. Selain itu, kista juga muncul berulang kali dan mengandung cairan darah di bagian dalamnya. Tentu saja, setiap prosedur ada risikonya, jadi pastikan kamu bertanya dengan dokter bagaimana baik dan buruknya.