Jenis-Jenis Sakit Jiwa, Gejala, dan Penanganannya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Oktober 2024

Sakit jiwa terdiri dari berbagai jenis dengan gejala yang berbeda-beda.

Jenis-Jenis Sakit Jiwa, Gejala, dan PenanganannyaJenis-Jenis Sakit Jiwa, Gejala, dan Penanganannya

DAFTAR ISI

  1. Gejala Sakit Jiwa
  2. Penyebab Sakit Jiwa
  3. Jenis-Jenis Sakit Jiwa
  4. Penanganan Sakit Jiwa

Sakit jiwa atau gangguan mental adalah kondisi yang memengaruhi perasaan, pikiran, perilaku seseorang. Akibat kondisi tersebut, seseorang kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Sakit jiwa bisa berkisar ringan hingga berat. Kondisi ini juga bisa memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial. 

Memahami gejala, penyebab, dan jenis-jenis sakit jiwa sangat penting untuk membantu deteksi dini sehingga penanganan pun bisa cepat dilakukan. 

Gejala Sakit Jiwa

Sakit jiwa bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung jenisnya. Meski begitu, ada beberapa gejala sakit jiwa yang paling umum, seperti:

1. Suasana hati yang mudah berubah-ubah

Seseorang yang mengalami sakit jiwa umumnya mengalami perubahan suasana hati yang drastis.

Dalam suatu waktu mereka bisa merasa sangat bahagia, tetapi tiba-tiba bisa juga berubah menjadi sangat sedih tanpa alasan yang jelas.

2. Perilaku yang tidak bisa dikendalikan

Orang yang sakit jiwa juga umumnya sulit mengendalikan perilakunya.

Mereka bisa tiba-tiba bertindak berlebihan, tidak sesuai dengan situasi, atau berperilaku agresif yang tidak dapat dikendalikan.

3. Gangguan tidur dan makan

Insomnia atau tidur berlebihan sering menjadi tanda-tanda awal dari gangguan mental. Ketahui lebih dalam tentang Gangguan Tidur – Gejala, Penyebab, Pencegahan, Penanganannya

Kondisi sakit jiwa juga bisa mengganggu pola makan. Alhasil, pengidapnya juga rentan mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.

4. Kehilangan motivasi dan minat

Orang dengan sakit jiwa juga kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati. Mereka juga menjadi tidak punya motivasi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. 

5. Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi

Pikiran yang kacau juga membuat pengidap sakit jiwa untuk berkonsentrasi. Akibatnya, mereka kesulitan dalam mengambil keputusan ataupun mengingat informasi penting.

Hal ini tentu saja sangat berpengaruh dalam proses belajar dan menyelesaikan pekerjaan.

6. Mengalami halusinasi dan delusi

Pada gangguan mental yang lebih berat, sakit jiwa membuat pengidapnya berhalusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (memiliki keyakinan yang tidak sesuai dengan realitas).

7. Menarik diri dari lingkungan

Akibat kondisi-kondisi yang ada, orang yang sakit jiwa lebih memilih menarik diri dari interaksi sosial.

Sebab, mereka menjadi tidak nyaman berada di sekitar orang lain, sehingga lebih suka menyendiri.

Penyebab Sakit Jiwa

Penyebab gangguan jiwa sangat kompleks dan sering kali kombinasi berbagai faktor. Beberapa penyebab umumnya, yaitu:

1. Faktor genetika

Sebagian besar pengidap sakit jiwa nyatanya punya kecenderungan genetik. Artinya, mereka memiliki riwayat keluarga yang memiliki gangguan mental.

Itulah yang membuat mereka punya risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa. Faktor keturunan memainkan peran penting terhadap gangguan mental tertentu.

2. Ketidakseimbangan kimiawi di dalam otak

Banyak gangguan jiwa terjadi akibat ketidakseimbangan zat kimia atau neurotransmitter di otak. 

Kondisi ini mampu memengaruhi suasana hati, perilaku, dan fungsi kognitif seseorang.

3. Memiliki pengalaman traumatis

Kejadian traumatis seperti pelecehan, kekerasan, kehilangan orang yang dicintai, atau pengalaman hidup yang berat lainnya dapat menjadi pemicu sakit jiwa. 

Sebab, pengalaman traumatis bisa membuat pengidapnya shock, cemas, takut dan khawatir saat mengingat-ingat kejadian tersebut.

4. Faktor lingkungan dan sosial

Faktor sosial seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, hubungan yang buruk bisa membuat seseorang rentang mengalami sakit jiwa. Lingkungan yang tidak aman juga termasuk penyebabnya. 

5. Penyalahgunaan zat

Penyalahgunaan zat terlarang, seperti alkohol atau narkotika dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Bagi yang sudah mengidap sakit jiwa, zat-zat tersebut bisa memperburuk kondis yang sudah ada.

6. Mengidap penyakit kronis

Penyakit kronis yang terjadi dalam jangka panjang juga bisa mengganggu kondisi mental pengidapnya.

Beberapa contoh penyakit kronis, contohnya kanker, diabetes, penyakit jantung, gangguan tiroid, gangguan hormonal, atau penyakit otak.

Pahami lebih lanjut tentang Gangguan Jiwa – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.

Jenis-Jenis Sakit Jiwa

Sakit jiwa terdiri dari berbagai jenis dan masing-masing punya ciri yang unik. Berikut adalah beberapa jenis gangguan jiwa yang paling umum:

1. Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat, dan penurunan energi.

Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Intip informasi lengkap seputar Apa Itu Depresi? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.

2. Gangguan bipolar

Bipolar disorder ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, mulai dari episode mania (kegembiraan berlebihan) hingga episode depresi.

Pengidapnya sering kali mengalami perubahan drastis kondisi ini secara mendadak dalam satu waktu.

3. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Gejalanya meliputi halusinasi, delusi, dan gangguan kognitif.

Pengidap skizofrenia sering kali kehilangan kontak dengan realitas.

4. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan terdiri dari berbagai jenis, seperti gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Mereka yang mengalami gangguan kecemasan sering kali merasa cemas secara berlebihan tentang situasi sehari-hari.

5. Gangguan Makan

Gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa melibatkan pola makan yang tidak normal dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, baik secara fisik maupun mental.

6. Gangguan kepribadian

Kondisi ini memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dunia luar. Contoh gangguan kepribadian adalah gangguan kepribadian ambang (borderline) dan gangguan kepribadian narsistik.

7. Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD)

Post-traumatic stress disorder (PTSD) terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis dan mengalami gejala seperti kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan yang ekstrem.

Penanganan Sakit Jiwa

Penanganan sakit jiwa dapat melibatkan pendekatan yang berbeda untuk setiap pengidapnya, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

Berikut adalah metode-metode untuk menangani orang sakit jiwa:

1. Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi bicara adalah salah satu pendekatan paling umum untuk menangani sakit jiwa. 

Terapi ini melibatkan konseling dengan psikolog atau psikiater untuk membantu pengidapnya memahami pikiran, perasaan, dan perilaku mereka.

Selama sesi terapi, pengidap juga mempelajari strategi untuk mengatasi masalah mental yang mereka alami.

2. Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik, atau obat anti-kecemasan dapat membantu menyeimbangkan zat kimia di otak dan meredakan gejala gangguan mental. 

Obat-obatan biasanya digunakan bersamaan dengan terapi psikologis.

3. Terapi perilaku kognitif

Cognitive behavioral therapy (CBT) adalah bentuk psikoterapi yang berfokus untuk mengubah pola pikir negatif dan perilaku tidak sehat. 

CBT membantu pengidap sakit jiwa mengenali dan menggantikan pola pikir yang salah dengan yang lebih positif.

4. Dukungan sosial

Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok pendukung sangat penting dalam proses penyembuhan gangguan mental.

Kelompok dukungan sering kali memberikan ruang bagi pengidap sakit jiwa untuk berbagi pengalaman dan menemukan strategi koping yang efektif.

5. Terapi elektrokonvulsif 

Electroconvulsive therapy (ECT) digunakan dalam kasus gangguan mental berat, seperti depresi yang tidak merespons pengobatan lain.

Terapi ini melibatkan stimulasi listrik ke otak untuk memicu perubahan kimia, sehingga gejalanya bisa mereda.

6. Perubahan gaya hidup

Aktivitas fisik, pola makan sehat, tidur yang cukup, dan manajemen stres juga dapat membantu memperbaiki kesehatan mental.

Perubahan gaya hidup ini sering kali menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam menangani gangguan jiwa.

Itulah penjelasan seputar sakit jiwa yang perlu kamu ketahui. Jika kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda masalah kesehatan mental, jangan ragu untuk bicara dengan psikolog atau psikiater di Halodoc

Mereka bisa memberikan konseling dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Tak perlu khawatir, psikolog dan psikiater di Halodoc tersedia 24 jam dan privasi kamu pasti aman terjaga.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2024. Mental Disorders.
World Health Organization.  Diakses pada 2024. Mental disorders.
Better Health Channel. Diakses pada 2024. Types of mental health issues and illnesses.
Mental Health Foundation. Diakses pada 2024. Mental health problems – an introduction.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan