Jelang Pancaroba, Ini 5 Penyakit Paling Populer
Halodoc, Jakarta – Saat musim pancaroba, cuaca menjadi tidak menentu. Terkadang cuaca panas, tapi tiba-tiba cuaca bisa mendadak berubah menjadi hujan. Ciri-ciri lain dari peralihan musim biasanya ditandai dengan angin yang bertiup kencang, hujan yang sangat deras yang disertai guruh, serta badai. Hal ini membuat banyak orang rentan tertular berbagai penyakit saat musim pancaroba. Berikut ini adalah 5 penyakit populer menjelang musim pancaroba.
Baca Juga: 6 Tips menjaga Daya Tahan Tubuh di Musim Pancaroba
1. Flu
Flu adalah kondisi peradangan yang terjadi di sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu disebabkan oleh infeksi virus dan biasa terjadi pada musim pancaroba. Gejala flu yang sering muncul meliputi demam, pegal-pegal, batuk kering, sakit kepala, kelelahan, menggigil, sakit tenggorokan, bersin-bersin, hidung tersumbat, hilang nafsu makan, dan muntah-muntah.
Agar tidak terkena flu, kamu perlu menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan pakai sabun dan menggunakan masker saat bepergian. Jika kamu terlanjur terserang flu, perbanyak minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, istirahat yang cukup, dan konsumsi parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam.
2. Batuk
Batuk terjadi akibat pertahanan saluran napas mengalami gangguan dari luar secara alami, sehingga tubuh memberikan respons batuk. Proses ini berfungsi membersihkan lendir atau penyebab iritasi agar keluar dari paru-paru. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh virus, iritan (seperti udara dingin), dan alergen. Gejala yang dirasakan berupa gatal pada tenggorokan, demam, nyeri pada tubuh, sakit kepala, mual, dan muntah. Biasanya, batuk juga disertai dengan flu atau pilek saat pancaroba.
Batuk biasanya sembuh dalam waktu tiga minggu dan jarang mengindikasikan penyakit lain. Oleh karena itu, batuk tidak perlu diobati dengan obat-obatan khusus. Untuk meringankan batuk ringan, kamu dapat meracik air madu dan lemon untuk dikonsumsi. Batuk juga bisa dicegah dengan banyak minum air putih, menggunakan masker saat bepergian, serta menghindari gorengan dan minuman dingin.
Baca Juga: Menghilangkan Batuk Berdahak
3. Pilek
Pilek disebabkan oleh penyebaran virus di udara yang menginfeksi saluran napas bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan. Gejala pilek meliputi hidung tersumbat, bersin, dan iritasi tenggorokan. Pilek bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari. Pilek tidak perlu diobati, tapi obat-obatan dapat dikonsumsi untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat pilek.
4. Panas Dalam
Panas dalam bukan termasuk penyakit, melainkan gejala yang umum terjadi saat pancaroba. Panas dalam ditandai dengan munculnya sariawan, bibir pecah-pecah, sakit gigi, badan pegal, sakit tenggorokan, badan terasa mengeluarkan panas, hingga sensasi terbakar di dada. Kamu bisa mencegah munculnya gejala ini dengan rajin sikat gigi, rutin berolahraga, serta perbanyak minum air putih, buah, dan sayuran.
5. Asma
Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran napas, sehingga menimbulkan kesulitan bernapas. Pada saat pancaroba, frekuensi timbulnya asma cenderung lebih tinggi karena angin yang berembus kencang membawa serbuk sari dan debu pemicu kambuhnya asma.
Baca Juga: 4 Alasan Olahraga Penting untuk Pengidap Asma
Gejala asma umumnya berupa sulit bernapas, nyeri dada, batuk, dan mengi. Asma tidak memandang umur, sehingga dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan masker saat bepergian agar tidak menghirup serbuk sari dan debu yang terbawa oleh angin.
Kalau kamu mengalami gejala penyakit pancaroba, diskusikan saja dengan dokter Halodoc agar mendapatkan saran penanganan yang tepat. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!