Jarang Diketahui, Ini 11 Manfaat Tahu bagi Kesehatan
“Tahu menjadi salah satu makanan sehat yang mengandung banyak nutrisi, mulai dari protein hingga serat. Makanan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, sampai mengoptimalkan fungsi otak.”
DAFTAR ISI
- Apa Manfaat Tahu bagi Kesehatan
- Menurunkan risiko kolesterol tinggi
- Menjaga kesehatan jantung
- Mencegah kanker
- Meningkatkan fungsi ginjal
- Mengoptimalkan kesehatan tulang
- Konsumsi tahu tingkatkan kesehatan otak
- Menurunkan gejala menopause
- Menurunkan risiko diabetes
- Konsumsi tahu dapat optimalkan fungsi ginjal
- Menurunkan risiko peradangan tubuh
- Mengoptimalkan pertumbuhan rambut
Halodoc, Jakarta – Tahu merupakan salah satu lauk pauk yang memiliki banyak peminat di beberapa negara Asia, khususnya Indonesia. Sebab, makanan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang gurih.
Tak hanya itu, makanan ini juga mengandung protein nabati dan berbagai nutrisi penting lainnya yang bermanfaat untuk tubuh. Untuk itu, sebaiknya ketahui berbagai kandungan nutrisi dan manfaat makanan ini bagi kesehatan. Yuk, simak ulasannya di sini!
Apa Manfaat Tahu bagi Kesehatan?
Tahu menjadi salah satu makanan yang tinggi protein dan memiliki asam amino yang baik untuk kesehatan tubuh.
Berikut kandungan nutrisi dalam 100 gram tahu:
- Kalori: 144.
- Protein: 17 gram.
- Karbohidrat: 3 gram.
- Serat: 2 gram.
- Lemak: 9 gram.
- Kalsium: 53 persen kebutuhan harian.
- Mangan: 51 persen kebutuhan harian.
- Tembaga: 42 persen kebutuhan harian.
- Selenium: 32 persen kebutuhan harian.
- Vitamin A: 18 persen kebutuhan harian.
- Fosfor: 15 persen kebutuhan harian.
- Zat besi: 15 persen kebutuhan harian.
- Magnesium: 14 persen kebutuhan harian.
- Zink: 14 persen kebutuhan harian.
Selain protein, makanan ini juga mengandung isoflavon, yakni fitoestrogen yang mirip dengan hormon estrogen.
Dengan berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya, berikut ini berbagai manfaat tahu bagi kesehatan yang perlu kamu ketahui:
1. Menurunkan risiko kolesterol tinggi
Isoflavon kedelai yang terkandung pada makanan sehat ini dapat mengurangi kadar kolesterol “jahat” LDL. Meskipun tampaknya hal tersebut tidak meningkatkan kadar kolesterol HDL atau “baik” pada tubuh.
2. Menjaga kesehatan jantung
Kandungan serat, protein, dan isoflavon dalam tahu nyatanya mampu menjaga kesehatan jantung. Ketika jantung berfungsi baik, maka kamu akan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang bisa memicu penyakit jantung.
3. Mencegah kanker
Manfaat selanjutnya yakni dapat membantu mencegah kanker. Hal ini lantaran isoflavon pada makanan ini kuat mencegah kanker tertentu. Misalnya seperti kanker prostat dan kanker payudara.
4. Meningkatkan fungsi ginjal
Protein, khususnya protein nabati dari kedelai, mampu meningkatkan fungsi ginjal. Di mana hal ini dapat bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal.
Kamu bisa cari informasi lebih lengkap mengenai cara menjaga kesehatan ginjal melalui artikel ini → Panduan Hidup Sehat untuk Jaga Fungsi Ginjal.
5. Mengoptimalkan kesehatan tulang
Tahu mengandung isoflavon yang mampu mengoptimalkan kesehatan tulang. Selain itu, makanan ini juga mengandung kalsium dan magnesium yang membuat kesehatan tulang menjadi lebih optimal.
6. Konsumsi tahu tingkatkan kesehatan otak
Bukan hanya untuk menyehatkan tulang, kandungan isoflavon dalam tahu juga bisa meningkatkan kesehatan otak. Hal ini membuat kemampuan mengingat dan fokus menjadi lebih baik.
7. Menurunkan gejala menopause
Bagi wanita yang memasuki masa menopause, gejalanya terkadang menyebabkan rasa tidak nyaman.
Melansir dari salah satu jurnal yang terdapat dalam Research Gate, kandungan isoflavon pada tahu bisa mengurangi dan meredakan gejala menopause. Seperti kelelahan, hot flashes, hingga perubahan suasana hati.
8. Menurunkan risiko diabetes
Terdapat beberapa penelitian yang membahas mengenai korelasi antara risiko diabetes dengan konsumsi kacang kedelai. Salah satunya adalah studi pada tahun 2020 yang menjelaskan, makanan dari kacang kedelai, seperti juga dapat melindungi terhadap diabetes tipe 2.
Selain tahu, ada banyak makanan lain yang juga bantu turunkan kadar gula darah. Simak di sini → 13 Makanan yang Ampuh Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
9. Konsumsi tahu dapat optimalkan fungsi ginjal
Protein, khususnya protein kedelai mampu mengoptimalkan fungsi ginjal. Tentunya hal ini akan bermanfaat bagi seseorang yang tengah menjalani proses dialisis atau transplantasi ginjal.
10. Menurunkan risiko peradangan tubuh
Makanan ini kaya akan antioksidan dalam tubuh. Memenuhi kebutuhannya membuat tubuh terlindungi dari paparan radikal bebas yang bisa memicu kerusakan pada sel dan jaringan.
Kerusakan pada sel dan jaringan bisa menyebabkan peradangan tubuh yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
11. Mengoptimalkan pertumbuhan rambut
Mengonsumsi tahu bisa membuat kebutuhan protein dalam tubuh terpenuhi dengan baik. Protein dalam tahu mampu membuat rambut menjadi lebih sehat sehingga mengoptimalkan pertumbuhan rambut.
Selain mengonsumsi tahu dan makanan sehat lainnya, pastikan juga untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatanmu. Sebab, memeriksakan kesehatan secara rutin tentunya dapat membantu mendeteksi berbagai penyakit sedari dini.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa repot. Yuk, klik gambar berikut:
Pertanyaan yang Sering Diajukan Seputar Tahu
1. Apakah tahu bagus untuk diet?
Tahu bisa membantu kamu mendapatkan berat badan yang kamu inginkan. Makanan ini bisa menjadi sumber protein yang baik dalam diet penurunan berat badan.
2. Bagaimana cara pengolahan tahu?
Untuk membuat tahu dari kedelai, rendam biji kedelai semalaman, blender dan peras menjadi susu kedelai, didihkan susu kedelai, tambahkan pengental, aduk hingga gumpalan tahu, cetak dan padatkan.
3. Tahu dan tofu apa bedanya?
Tahu dan tofu sebenarnya adalah istilah yang sama untuk makanan yang terbuat dari susu kedelai yang dipanaskan, dengan campuran pengental, dan menghasilkan gumpalan yang padat.
Perbedaan hanya terletak pada sebutan dan penggunaan di berbagai negara dan budaya. Di Indonesia, lebih sering disebut “tahu”. Sementara itu, di negara lain seperti Jepang atau Amerika Serikat lebih sering disebut “tofu.”