Dampak Terlalu Sering Mandi Air Hangat
Halodoc, Jakarta – Memang paling nyaman mandi air hangat saat musim hujan tiba atau saat cuaca sedang dingin. Mandi air hangat memang dapat membuat tubuh menjadi lebih nyaman dan rileks. Jika dilakukan sesekali, mandi air hangat dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Namun jika dilakukan terlalu sering, berikut dampak mandi air hangat yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: Sauna dan Manfaatnya untuk Kesehatan Jantung
1. Menurunkan Tekanan Darah dalam Tubuh
Membasuh tubuh dengan air bersuhu tinggi akan membuat pembuluh darah dalam kulit melebar, sehingga resistensi pembuluh darah perifer menurun. Hal tersebut menyebabkan tekanan darah juga ikut menurun. Kalau tekanan darah turun terlalu drastis, jantung terpaksa harus bekerja memompa darah lebih kuat dan lebih keras. Hal tersebut otomatis menyebabkan kepala menjadi pusing dan berputar, bahkan kehilangan kesadaran.
2. Suhu Tubuh Jadi Tidak Seimbang
Dampak mandi air hangat selanjutnya adalah suhu tubuh menjadi tidak seimbang. Manusia memiliki panas dalam tubuh yang otomatis dikeluarkan melalui kulit, sehingga tubuh manusia tetap hangat. Terlalu sering mandi air hangat akan membuat kulit tidak dapat mengeluarkan panas dari dalam tubuh, sehingga suhu tubuh menjadi lebih panas. Hal tersebut akan membuat tubuh mengalami hipotermia saat keluar kamar mandi, karena terkena suhu udara di sekitar yang jauh lebih rendah.
3. Mual dan Muntah
Jika kamu memiliki kebiasaan mandi air hangat setelah selesai makan, kamu wajib berhati-hati, ya! Karena jika hal tersebut sering kamu lakukan, kamu akan merasa mual, kemudian muntah. Hal tersebut dapat terjadi karena aliran darah yang seharusnya mengalir ke saluran pencernaan, langsung mengalir ke pembuluh darah di kulit. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, kamu sebaiknya mandi terlebih dulu sebelum menyantap makanan.
Baca juga: Keseringan Mandi Air Panas, Awas Kulit Rusak
4. Kulit Menjadi Rusak
Mandi air hangat memiliki efek menenangkan bagi tubuh. Namun, ketika hal tersebut terlalu sering dilakukan, kulit akan terlihat lebih kering, karena air panas mengganggu fungsi kelenjar minyak pada kulit yang berfungsi sebagai pelembap alami. Ketika fungsinya terganggu, kulit menjadi kering dan terlihat pecah-pecah, sehingga kulit lebih rentan terkena iritasi dan infeksi, karena populasi bakteri baik di kulit jadi berkurang.
5. Membahayakan Kesehatan Janin
Bukan masalah jika sesekali ibu hamil ingin mandi dengan air hangat. Namun, sebaiknya tidak menggunakan air bersuhu terlalu tinggi, karena dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Hal tersebut dapat terjadi ketika ibu hamil terus-menerus terpapar air panas ketika kehamilan menginjak 4-6 minggu. Mengidap kelainan tulang belakang dan otak pada bayi merupakan salah satu dampak mandi air hangat. Untuk mencegahnya, 10 menit adalah batas maksimal ibu hamil untuk mandi dengan air hangat.
Baca juga: Jarang Mandi Bisa Buat Kulit Kena Kadas dan Kurap
Disarankan untuk menggunakan air dingin atau air dengan suhu ruangan untuk mandi pada pagi hari, karena akan membuat kamu bersemangat untuk memulai aktivitas di pagi hari. Sedangkan pada malam hari, sah-sah saja jika sesekali mandi air saat tubuh merasa lelah, karena air hangat dapat meredakan stres dan membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Suhu air hangat yang ideal untuk mandi terletak pada angka 37°C, tidak melebih 43°C dan dilakukan hanya sekali atau dua kali saja dalam seminggu. Dampak mandi air hangat sudah kamu ketahui, jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan seputar masalah, silahkan bertanya langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc, ya!
Referensi:
Health Hype. Diakses pada 2020. 6 Health Risks and Dangers of Hot Baths.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dry Skin.
Everyday Health. Diakses pada 2020. The Truth Behind Hot Water and Your Skin.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan