Jangan Sepelekan kalau Ibu Sering Lelah di Trimester Pertama
Halodoc, Jakarta – Memasuki trimester pertama kehamilan, wajar bila ibu hamil sering merasa lelah dan kurang bersemangat. Hal ini bukan karena malas, tetapi perubahan hormon yang sedang terjadi dalam tubuh ibu lah yang membuatnya jadi sering merasa lelah. Selain itu, pertambahan berat badan serta berat janin juga turut membuat ibu merasa lelah. Namun, bagaimana bila ibu hamil terlalu sering merasa lelah? Jangan disepelekan, berikut adalah kondisi kelelahan saat hamil yang wajib diwaspadai calon ibu.
Rasa Lelah Berlebihan Saat Hamil
Meski wajar, tetapi rasa lelah yang terlalu sering dan berlebihan perlu diwaspadai. Misalnya, bila ibu sudah banyak beristirahat, tetapi tetap bangun dalam kondisi tubuh yang masih lelah. Kelelahan yang diikuti gejala lain, seperti demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar juga perlu diwaspadai.
Bila ibu mengalami kelelahan dengan kondisi tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya, merasa lelah terus-menerus selama masa kehamilan bukan lah kondisi yang normal dan bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan berikut:
- Anemia. Kondisi ini bisa terjadi karena ibu kekurangan asupan zat besi. Untuk mengetahui kondisi anemia, ibu perlu melakukan tes darah di dokter.
- Diabetes Gestasional. Masalah kesehatan ini ditandai dengan kelelahan yang disertai dengan rasa lapar dan haus terus-menerus.
- Kehamilan Ektopik. Kondisi ini merupakan kehamilan di luar kandungan. Biasanya gejala-gejalanya adalah rasa lelah yang sangat tinggi diikuti dengan mual, muntah dan frekuensi buang air kecil yang semakin sering.
Selain karena masalah kesehatan, rasa lelah yang berlebihan juga bisa disebabkan karena masalah mental seperti depresi dan kecemasan yang dialami ibu hamil. Depresi merupakan gangguan suasana hati yang juga bisa terjadi ke ibu hamil. Kondisi ini tidak hanya menurunkan serotonin (hormon pencegah depresi), melainkan juga meningkatkan kortisol (hormon stres). Akibatnya, hormon kortisol di dalam tubuh akan meningkat dan membuat tubuh mengeluarkan respon melawan (fight) atau menghindar (flight). Respon ini lah yang menguras banyak energi dan membuat ibu merasa lelah dan tidak bertenaga.
Depresi dapat membuat ibu tidak bersemangat melakukan aktivitas apapun, merasa kelelahan sepanjang hari, tidak nafsu makan, dan merasa putus asa. Segera minta bantuan dokter untuk mengatasi masalah ini karena depresi dapat membahayakan kondisi janin.
Selain depresi, kecemasan juga bisa membuat ibu hamil kelelahan. Ibu hamil sering mencemaskan apakah sang buah hati di dalam kandungan sehat, bisakah ibu menjadi orangtua yang bijak nantinya, dan lain-lain. Nah, rasa cemas ini akan meningkatkan adrenalin dalam tubuh. Adrenalin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal setelah mendapatkan sinyal yang menunjukkan situasi stres. Jika hormon ini terus-menerus dilepaskan, ibu berisiko untuk kehabisan energi dan mengalami kelelahan.
Nah, itulah beberapa penyebab yang membuat ibu mengalami kondisi kelelahan yang tidak normal dan berisiko membahayakan kesehatan janin. Ibu hamil perlu segera memeriksakan diri ke dokter bila kondisi kelelahan seperti di atas terjadi. Namun bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati. Ibu bisa menghindari kondisi kelelahan yang berbahaya tersebut dengan cara banyak beristirahat, mengonsumsi makanan sehat terutama mendapatkan asupan zat besi yang cukup, serta mengurangi makanan berkadar gula tinggi. Selain itu, jauhkan juga rasa cemas atau stres dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif.
Ibu juga bisa membicarakan masalah kesehatan yang ibu alami selama masa kehamilan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk meminta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga: