Halodoc, Jakarta – Hepatitis B adalah penyakit hati yang diakibatkan oleh infeksi virus Hepatitis B. Virus Hepatitis B biasanya menyebar ketika darah, air mani, atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi virus Hepatitis B masuk ke dalam tubuh seseorang yang tidak terinfeksi. 

Penularannya biasanya terjadi dari ibu ke bayi (perinatal), kontak non seksual, paparan darah, ataupun cairan tubuh. Cara terbaik untuk mencegah Hepatitis B adalah dengan pemberian vaksin. WHO merekomendasikan setidaknya tiga dosis vaksin hepatitis B untuk semua bayi dengan dosis pertama diberikan 24 jam setelah kelahiran diikuti dengan 2 atau 3 dosis tambahan kemudian. 

Baca juga: Waspadai 5 Gejala Hepatitis B yang Datang Diam-Diam

Fakta Penularan Hepatitis B

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, kamu dapat terinfeksi Hepatitis B jika melakukan kontak dengan darah orang yang terinfeksi atau cairan tubuh lainnya. Ini bisa terjadi saat berhubungan intim, atau hanya dengan berbagi barang pribadi seperti sikat gigi atau pisau cukur. Bayi bisa terinfeksi dari ibunya saat lahir.

Jika terinfeksi, kamu bisa sakit selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, dirawat di rumah sakit, dan bahkan meninggal. Beberapa orang bahkan tidak merasa sakit, tetapi masih dapat menularkan virus ke orang lain. Bagi sebagian orang, virus tetap berada di tubuh mereka selama bertahun-tahun. Selama ini, virus dapat menyerang hati dan menyebabkan masalah serius seperti gagal hati atau kanker.

Ada dua jenis Hepatitis B:

1. Hepatitis B akut (jangka pendek)

2. Hepatitis B kronis (jangka panjang)

Banyak anak yang terkena Hepatitis B akut tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi kebanyakan orang dewasa menunjukkan. Adapun gejalanya adalah: 

1. Demam.

2. Merasa lelah.

3. Sakit perut dan muntah.

4. Tidak merasa lapar.

5. Kencing berwarna gelap atau kotoran berwarna tanah liat.

6. Nyeri pada otot, persendian, dan perut.

7. Penyakit kuning (kulit atau mata kuning).

Gejala Hepatitis B akut biasanya berlangsung selama beberapa minggu tetapi bisa bertahan sampai enam bulan. Jika infeksi Hepatitis B akut tidak kunjung sembuh setelah enam bulan, itu akan dianggap sebagai infeksi Hepatitis B kronis. 

Baca juga: 5 Fakta Penting Tentang Hepatitis B

Kebanyakan orang yang mengidap Hepatitis B kronis tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Namun, hepatitis B kronis adalah penyakit seumur hidup yang dapat menyebabkan masalah hati yang serius dan mungkin mematikan seperti:

1. Sirosis (jaringan parut pada hati).

2. Kanker hati.

3. Gagal hati.

Tidak Semua Orang Butuh Vaksin Hepatitis B

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Vaccines.gov disebutkan bahwa beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak boleh mendapatkan vaksin Hepatitis B, atau mungkin perlu menunggu untuk mendapatkannya. Pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum mendapatkan vaksinasi jika kamu pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap pemberian vaksin Hepatitis A atau bahan apa pun dalam vaksin, serta sedang sakit.

Baca juga: Tips Menjalani Kehamilan dengan Hepatitis

Kalau punya pertanyaan lain seputar vaksin Hepatitis B, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Vaksin Hepatitis B dapat memberikan lebih dari 90 persen perlindungan. Ada dua vaksin yang dapat melindungi dari Hepatitis B yaitu:

1. Vaksin Hepatitis B melindungi bayi, anak-anak, dan orang dewasa dari Hepatitis B.

2. Vaksin kombinasi Hepatitis A dan B yang melindungi orang dewasa dari Hepatitis B dan Hepatitis A.

Referensi:

Vaccines.gov. Diakses pada 2020. Hepatitis B

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Preventing Hepatitis B

Vaccine Information.org. Diakses pada 2020. Hepatitis B