Jangan Ketipu Hoax tentang Kontrasepsi, Ini Cara Mengetahuinya
Halodoc, Jakarta - Hoax atau berita yang dibuat berdasarkan fakta yang keliru kini sering kita temukan di media sosial. Hoax yang beredar tak cuma menyoal politik saja, sebab ada juga hoax kesehatan yang bisa menyesatkan pembacanya. Misalnya, hoax kesehatan yang paling sering dijumpai adalah mengenai IUD.
IUD ini merupakan singkatan dari intrauterine device atau alat kontrasepsi dalam rahim. Hoaxnya bermacam-macam, mulai dari IUD bisa berpindah ke organ tubuh lain, hingga bayi yang lahir dengan memegang IUD.
Nah, jangan sampai berita-berita yang keliru tapi “unik” ini malah membuat takut menggunakan kontrasepsi jenis tertentu. Apalagi malah turut serta menyebarkan berita hoax kontrasepsi tersebut. Lalu, hal apa sih yang bisa kita lakukan untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut? Nah, berikut beberapa tips yang bisa kita coba untuk mengetahui hoax kontrasepsi.
Baca juga: Sebelum Pakai, Kenali Dulu Plus Minus Pil KB
1. Lihat Sumbernya
Informasi yang mencantumkan tautan ke situs asal, belum tentu lebih dapat dipercaya daripada forwarded message yang sekadar mencantumkan nama penulis di media sosial. Meski alamat tautan mencantumkan nama portal berita terkenal atau kredibel, cobalah untuk mengklik tautan tersebut.
Andaikan tidak aktif, hampir bisa dipastikan informasi tentang kontrasepsi tersebut hoax. Bagaimana kalau situsnya aktif? Tunggu dulu, jangan langsung menelan mentah-mentah informasi tersebut. Coba cermati kredibilitas sumbernya, sebab menurut Dewan Pers hanya ada 300 situs berita resmi dari 43.000 situs yang menyatakan diri sebagai portal berita.
Selain itu, jika berita tersebut dikutip dari media asing, jangan pula ragu untuk mengunjungi situs media tersebut.
2. Perhatikan Judulnya
Baik berita soal politik hingga KB (keluarga berencana), judul yang dramatis dan “mengerikan” biasanya merupakan salah satu dari ciri berita hoax. Apalagi jika di akhir artikel ada ajakan untuk menyebarkan berita tersebut.
Namun, hal yang perlu diingat, ada pula berita dari situs atau media terpercaya yang menggunakan judul berlebihan. Alasannya sederhana, untuk menarik perhatian pembaca. Oleh sebab itu, ada baiknya kita juga mencermati isi beritanya.
3. Cek Narasumbernya
Sudah semestinya berita atau informasi seputar kontrasepsi harus didukung oleh data penelitian atau wawancara dengan tenaga medis. Misalnya, dalam berita atau artikel tersebut ada penjelasan kontrasepsi menurut dokter. Tak cuma itu saja, perhatikan pula apakah ada keterangan latar belakang narasumber, seperti posisi atau tempat/instansi tempat dirinya bekerja.
Andaikan berita itu hanya berdasarkan pengalaman pribadi di seseorang yang sudah viral, kita bisa kok mencari beritanya di portal berita terpercaya. Sebab, biasanya mereka masih menerapkan prinsip jurnalisme seperti menggunakan narasumber yang jelas.
Baca juga: 13 Fakta Tentang Kontrasepsi IUD yang Perlu Diketahui
4. Amati dengan Cermat Penjelasannya
Untuk mengetahui hoax atau berita, kita juga perlu membaca dengan teliti isi atau penjelasan dalam berita tersebut. Ketimbang berita umum, hoax kontrasepsi sebenarnya bisa dengan mudah dibedakan, karena merupakan hal medis yang dapat dijelaskan secara ilmiah.
Nah, jika dirimu merasa skeptis atau merasa penjelasannya tak masuk akal, berarti mungkin saja berita tersebut tidak benar. Sebaliknya, runtutan peristiwa medis yang dijelaskan dengan baik, termasuk oleh dokter, kemungkinan merupakan berita yang benar.
5. Cari Berita Sejenis
Meski penjelasannya sudah tampak sangat meyakinkan, tapi kamu masih ragu dengan fakta-fakta di dalamnya, cobalah cari sebanyak mungkin berita atau kasus serupa di mesin pencari. Nah, dari berbagai temuan itu, coba cermati situs dan sumber masing-masing berita untuk menentukan apakah berita tersebut hanya hoax yang bertujuan menakut-nakuti atau fakta.
6. Tanya Dokter
Poin ini bisa menjadi cara terjitu untuk mengetahui apakah informasi tersebut hoax atau berita. Pastikan kamu percaya dan cocok dengan dokter atau bidan. Sebab, ada kalanya ketidakcocokan dengan tenaga medis justru malah menimbulkan keraguan. Bertanyalah sebanyak mungkin pada dokter untuk memastikan kontrasepsi yang kamu gunakan aman dan tidak akan membahayakan dirimu.
Baca juga: Cara Memakai Alat Kontrasepsi yang Tepat
Kalau Bukan Hoax, Bagaimana?
Hal yang perlu diingat, penggunaan alat kontrasepsi enggak selalu sukses 100 persen bisa menunda pembuahan. Sebab, kasus kegagalan penggunaan alat kontrasepsi memang ada, tapi angkanya sangat kecil. Khusus penggunaan IUD, hal yang perlu dicermati adalah rutin kontrol untuk mengecek posisi IUD. Tujuannya jelas, agar segera dapat diambil tindakan jika posisinya tidak benar atau membahayakan.
Selain itu, pengalaman dan profesionalisme tenaga medis juga dapat memengaruhi lancar tidaknya suatu tindakan medis tersebut. Jangan pula lupa kalau kondisi setiap orang berbeda-beda, sehingga reaksi tubuh terhadap setiap alat kontrasepsi pun bisa berbeda.
Jadi, cobalah diskusikan dengan dokter untuk menentukan alat kontrasepsi yang cocok dengan tubuhmu.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
*artikel ini pernah tayang di SKATA