Jangan Keliru, Ini Perbedaan Ginekologi dan Obstetri
“Ginekologi merupakan pelayanan medis yang berfokus pada penanganan berbagai gangguan kesehatan yang ada kaitannya dengan organ reproduksi. Sementara itu, obstetri lebih berfokus pada penanganan dan perawatan untuk ibu hamil dan melahirkan.”
Halodoc, Jakarta – Tak sedikit orang yang mengira bahwa ginekologi dan obstetri adalah bidang pelayanan medis yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang bisa dikatakan cukup signifikan.
Ginekologi bisa diartikan sebagai ilmu medis yang berhubungan dengan kesehatan organ reproduksi, fungsinya, dan berbagai masalah kesehatan yang kerap terjadi pada remaja maupun wanita dewasa. Sementara itu, obstetri diartikan sebagai ilmu medis yang berfokus pada pemberian perawatan dan penanganan kesehatan ibu hamil, melahirkan, dan periode setelah melahirkan.
Perbedaan Ginekologi dan Obstetri
Selanjutnya, ginekologi akan mengarah pada penanganan berbagai masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan organ reproduksi. Ini termasuk saluran tuba, rahim, ovarium, leher rahim, dan vagina. Sementara itu, obstetri akan mengarah pada berbagai masalah kebidanan dan kaitan dengan perawatan ibu hamil, janin, persalinan, bayi baru lahir, dan perawatan ibu setelah persalinan.
Tak hanya itu, profesi ginekologi juga bisa melakukan pengobatan beberapa gangguan kesehatan yang menyerang bagian sistem kemih, kandung kemih, dan usus karena ada kaitannya dengan organ reproduksi wanita. Sementara itu, profesi obstetri akan melakukan penanganan terkait ibu dan bayi.
Selama periode kehamilan, bukan tidak mungkin terjadi berbagai komplikasi, seperti kehamilan anggur, kehamilan ektopik, dan gawat janin yang terjadi karena kompresi, serta gangguan pada plasenta seperti preeklampsia. Ahli obstetri juga akan melakukan pemantauan terhadap kesehatan ibu hamil sehingga terhindar dari berbagai komplikasi kehamilan.
Tak ketinggalan, ahli dalam bidang ini juga memberikan keputusan apakah bayi akan lahir secara normal alias pervaginam atau melalui bedah caesar. Setelah menjalani persalinan, obstetri akan memantau kesehatan baik ibu dan bayi untuk memastikan bahwa keduanya sehat dan tidak terjadi komplikasi yang berbahaya.
Dapat Dilakukan Oleh Satu Orang Dokter
Sebagian besar ahli ginekologi juga merangkap profesi sebagai dokter ahli kandungan. Umumnya, wanita menemui ahli medis ini untuk menjalani prosedur pap smear atau melakukan pengecekan organ reproduksi. Misalnya ketika merasa tidak nyaman pada vagina.
Bahkan, ahli ginekologi juga dapat membantu mengatasi hal yang berkaitan dengan kontrasepsi dan ketidaksuburan. Seorang ginekolog memiliki kewenangan untuk memberikan diagnosis maupun pengobatan masalah kesehatan yang menyerang organ reproduksi wanita. Misalnya kanker rahim, ovarium, vagina, leher rahim, hingga saluran tuba.
Selain itu, ahli medis ini juga melakukan perawatan terkait prolaps pada organ panggul, kondisi yang umum dialami wanita setelah memasuki masa menopause. Gangguan ini membuat otot panggul melemah sehingga tidak mampu menyangga kandung kemih atau rahim dengan baik.
Adapun masalah kesehatan lain yang diobati oleh ahli ginekologi adalah infeksi bakteri, jamur, nyeri ketika melakukan hubungan intim, atau masalah menstruasi. Ahli ginekolog juga menangani berbagai kondisi lain yang ada kaitannya dengan menopause yang bisa jadi membutuhkan tindakan pembedahan.
Mudahnya, apabila seorang ahli kesehatan memiliki fokus pada bidang obstetri, ia tidak akan melakukan penanganan masalah medis di luar kehamilan. Tak berbeda pula dengan ahli ginekologi yang tidak melakukan perawatan pada ibu hamil dan bayi baru lahir.
Meski demikian, dua profesi tersebut bisa diemban hanya oleh seorang dokter. Alhasil, dokter tersebut bisa memberikan penanganan pada dua bidang medis dengan lingkup penanganan dan perawatan yang pastinya lebih luas lagi.
Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan medis terkait masalah kewanitaan atau kehamilan, segera booking dokter ahli obstetri dan ginekologi di rumah sakit melalui Halodoc. Pastikan kamu sudah download Halodoc, ya!