Jangan Keliru, Ini Perbedaan Difabel dan Disabilitas
“Menyoal Hari Disabilitas Internasional, ada dua istilah yang mungkin sering terdengar, yaitu disabilitas dan difabel. Meski sering dianggap sama, tetapi keduanya ternyata berbeda tergantung pada penggunaannya.”
Halodoc, Jakarta – Hari Disabilitas Internasional diperingati pada tanggal 3 Desember setiap tahunnya. Hari peringatan ini lahir dari sejarah kelam, di mana penyandang disabilitas pernah berada pada posisi tidak dianggap. Hingga yang paling parah, orang-orang berkebutuhan khusus sering kali mendapatkan diskriminasi.
Berangkat dari fakta tersebut dan melalui jalan yang cukup panjang, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya menetapkan satu dari 365 hari sebagai Hari Disabilitas Internasional alias International Day of Persons with Disabilities.
Di samping mengetahui sejarah hari peringatan ini, ada fakta lain yang menarik untuk diketahui, yaitu perbedaan antara difabel dan disabilitas. Sudah tahu?
Merayakan Hari Disabilitas Internasional
Difabel dan disabilitas menjadi dua kata yang identik pada orang dengan keterbatasan fisik atau cacat. Kedua istilah ini kemudian menjadi semakin sering terdengar menjelang perayaan Hari Disabilitas Internasional.
Namun, tidak semua orang mungkin mengetahui perbedaan dari kedua istilah ini. Keduanya memang sering digunakan bersamaan, tetapi ternyata memiliki makna yang berbeda.
Secara umum, disabilitas dan difabel adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keterbatasan fisik seseorang, terutama dalam melakukan aktivitas tertentu. Namun, sebenarnya ada perbedaan di antara keduanya, yaitu:
1. Disabilitas
Disabilitas diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu. Secara umum, kondisi ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Disabilitas fisik, berkaitan dengan gangguan gerak.
- Disabilitas sensorik, merujuk pada gangguan pendengaran atau penglihatan.
- Disabilitas intelektual, masalah pada ingatan atau kemampuan berpikir.
Ada juga kondisi yang disebut dengan disabilitas mental, meliputi depresi, fobia, atau gangguan kecemasan.
2. Difabel
Sementara itu, difabel adalah istilah yang digunakan untuk menyebut atau menggambarkan keterbatasan peran penyandang disabilitas. Istilah ini mengacu pada keterbatasan yang dialami oleh penyandang disabilitas sehingga kesulitan, atau bahkan tidak bisa melakukan aktivitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain, difabel bukanlah orang yang tidak mampu, tetapi terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu. Orang dengan kondisi ini masih bisa menjalani aktivitas tertentu dengan bantuan alat khusus yang dapat membantu pengidapnya melakukan aktivitas seperti semula.
Bagaimana Cara Menggunakan Kedua Istilah Ini?
Hari Disabilitas Internasional menjadi momentum yang tepat untuk mengetahui cara penggunaan istilah difabel dan disabilitas. Dari penjabaran di atas, diketahui bahwa kedua istilah ini sebenarnya tidak jauh berbeda. Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal utama yang membedakan keduanya.
Sebagai contoh, seorang anak laki-laki dengan kondisi tunanetra akan kesulitan untuk melihat objek atau teks. Anak tersebut bisa disebut sebagai penyandang disabilitas karena tidak bisa melihat sesuatu dengan normal. Namun, ia juga bisa disebut sebagai difabel karena ada keterbatasan peran dalam aktivitas sehari-hari, yaitu sulit untuk melihat atau membaca buku teks.
Namun, dengan bantuan alat khusus, misalnya huruf Braille, penyandang disabilitas ini memiliki kemungkinan untuk membaca tulisan atau cerita di dalam sebuah buku. Penggunaan difabel sering dianggap lebih halus dibandingkan disabilitas, karena pengidapnya dipandang sebagai orang yang masih memiliki kemampuan untuk beraktivitas. Nah, itulah tadi perbedaan antara kedua istilah tersebut.
Pentingnya Lingkungan yang Inklusif untuk Disabilitas
Pada Juni 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan strategi inklusi untuk disabilitas. Yaitu dengan meningkatkan standar lingkungan yang inklusif untuk disabilitas, termasuk di lingkungan pekerjaan. Peningkatan standar tersebut juga dilakukan dalam organisasi PBB sebagai contoh bagi organisasi lainnya.
Melalui strategi tersebut, PBB menegaskan bahwa lingkungan yang inklusif disabilitas adalah bagian dari hak asasi manusia dan kebebasan yang paling mendasar. Strategi tersebut terus berinovasi setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan keseriusan PBB terhadap pemenuhan hak asasi penyandang disabilitas di seluruh dunia.
Itulah yang perlu diketahui tentang Hari Penyandang Disabilitas Internasional. Kalau punya masalah kesehatan, coba tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter menggunakan Video/Voice Call atau Chat. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!