Jangan Disamakan, Ini Beda Pola Asuh pada Balita dan Remaja
Halodoc, Jakarta – Pola asuh menjadi salah satu hal yang cukup penting bagi orangtua. Penerapan pola asuh yang salah tentunya dapat berdampak negatif bagi anak, baik berdampak pada psikologis anak maupun tumbuh kembang. Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua dalam memilih jenis pola asuh yang akan dijalankan untuk mendidik anak, salah satunya adalah usia.
Baca juga: Ayo Ketahui Tipe Parenting yang Tepat
Perbedaan usia pada anak tentunya membuat orangtua tidak bisa menyamaratakan gaya didik atau pola asuh yang dijalankan. Anak-anak yang masih dalam usia balita dan remaja tentunya akan memiliki perilaku dan juga karakter yang berbeda. Untuk itu, tidak ada salahnya orangtua simak beberapa perbedaan pola asuh yang perlu diperhatikan dalam mendidik anak balita maupun remaja.
Terapkan Pola Asuh yang Tepat Sesuai Usia
Menjadi orangtua bukanlah perkara yang mudah. Salah satu tugas orangtua yang cukup berat adalah mendidik anak-anak dengan baik, sehingga memiliki karakter yang positif. Namun, mendidik anak tentunya tidak bisa disamakan pada setiap anak. Salah penerapan pola asuh bisa berdampak buruk, baik pada psikologis anak maupun tumbuh kembang.
Hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua, dalam menerapkan pola asuh tiap anak tentunya akan berbeda. Ada beberapa hal yang menyebabkan pola asuh berbeda pada tiap anak, salah satunya adalah usia. Mendidik anak usia balita dan remaja tentunya dua hal yang sangat berbeda. Berikut adalah perbedaan pola asuh pada balita dan juga remaja.
1.Pola Asuh pada Balita
Pola asuh yang salah pada balita nyatanya dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Kegagalan tumbuh kembang pada saat usia dini dapat meningkatkan risiko, hingga ia bertumbuh dewasa. Dalam penerapan pola asuh bagi Si Kecil, sebaiknya orangtua berikan perhatian dan juga kasih sayang yang cukup agar kesehatan mental anak tetap terjaga dan tumbuh kembang dapat berjalan dengan optimal.
Melansir Parents, umumnya pola asuh yang bisa diterapkan untuk balita adalah pendidikan dari orangtua untuk menyayangi semua orang. Orangtua juga diharapkan dapat mengajarkan empati, simpati, dan perasaan positif lainnya pada anak. Saat usia memasuki 3 tahun, ibu bisa mendidik anak untuk mengidentifikasi perasaan yang dirasakan orang lain dan meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Selain itu, jangan lupa untuk memenuhi asupan nutrisi dan gizi yang sangat penting bagi anak agar tumbuh kembang anak berjalan dengan sempurna. Tidak ada salahnya gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter untuk mengetahui gizi dan nutrisi apa saja yang dibutuhkan anak balita untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Baca juga: Pola Pengasuhan Anak yang Tepat untuk Balita
2.Pola Asuh untuk Remaja
Berbeda dengan pola asuh balita yang lebih terfokus pada tumbuh kembang baik psikologis maupun fisik, pada anak remaja, ibu perlu memerhatikan perkembangan anak saat memasuki usia pubertas. Banyak anak yang memasuki usia remaja dengan perubahan perilaku yang cukup dramatis pada orangtua maupun keluarga. Anak-anak usia remaja akan mulai merasa mandiri dan bisa hidup tanpa kedua orangtuanya.
Sebaiknya orangtua tetap perhatikan kondisi mental anak dan jaga komunikasi tetap baik dengan anak-anak. Meluangkan waktu dan berkomunikasi dengan anak membuat hubungan emosional ibu dan anak tetap terjalin baik. Dengan begitu, ibu dapat menerapkan pola asuh yang baik dan lebih terbuka pada anak. Ibu juga bisa menceritakan harapan-harapan yang masuk akal pada anak dan terbuka dengan segala konsekuensi atau keinginan anak. Hal yang paling penting, orangtua perlu menghargai apapun keputusan yang dibuat oleh anak dengan tanggung jawab.
Baca juga: Pola Asuh yang Sesuai untuk Anak Remaja
Itulah beberapa perbedaan pola asuh pada balita dan remaja. Jangan ragu untuk tanyakan langsung pada dokter seputar kondisi kesehatan mental maupun fisik anak melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!