Jangan Diabaikan, Ini Ciri Anak Idap Penyakit Katup Jantung
Halodoc, Jakarta – Penyakit katup jantung menyebabkan aliran darah tidak terarah, akibat proses membuka dan menutup yang tidak normal. Akibatnya, pengidap perlu memantau kondisi jantung seumur hidup meski sudah pernah diobati saat masih kecil. Tujuannya untuk mendeteksi tanda atau gejala yang membahayakan sejak kecil. Lantas, bagaimana ciri penyakit katup jantung pada anak?
Baca Juga: Sering Lelah? Bisa Jadi Gejala Penyakit Katup Jantung
Tiga Kondisi Penyakit Katup Jantung
Penyakit katup jantung bisa berupa stenosis, insufisiensi atau regurgitasi, dan atresia. Berikut penjelasan lengkapnya:
- Stenosis: Katup menjadi kaku dan menebal, serta lembaran katup menjadi menyatu. Pada kondisi ini, katup tidak terbuka sempurna sehingga aliran darah yang dialirkan hanya sedikit.
- Regurgitasi atau insufisiensi: Katup tidak menutup dengan baik, sehingga darah yang dipompa mengalir balik melewati katup yang bocor.
- Atresia: Katup tidak terbentuk. Hanya terdapat selembar jaringan yang menggantikan katup, sehingga aliran darah menjadi tertahan.
Ciri Penyakit Katup Jantung pada Anak
Penyakit katup jantung bisa terjadi pada bayi (bawaan lahir) atau orang dewasa. Katup jantung pada bayi yang terjadi karena perkembangan struktur jantung yang abnormal. Pada orang dewasa, katup jantung disebabkan karena endokarditis, penumpukan kalsium, demam rematik rheumatoid arthritis, dan penyakit lainnya.
Gejala penyakit katup jantung pada anak dan orang dewasa cenderung sama. Maka itu, ibu perlu waspada jika Si Kecil mudah lelah, sesak napas, jantung berdetak cepat, denyut nadi tidak beraturan, pusing, nyeri dada, bengkak pada bagian kaki, hingga sering pingsan. Segera bicara pada dokter jika Si Kecil mengalami gejala tersebut.
Baca Juga: Inilah Penyebab Penyakit Katup Jantung pada Orang Dewasa
Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Katup Jantung pada Anak
Penyakit katup jantung didiagnosis dengan menanyakan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Suara jantung abnormal menandakan adanya gangguan pada aliran darah. Seseorang yang dicurigai mengidap penyakit katup jantung dianjurkan melakukan beberapa tes, seperti EKG, foto rontgen dada, dan ekokardiogram. Bila perlu, dilakukan tes olahraga dan kateterisasi jantung.
Pengobatan penyakit katup jantung disesuaikan dengan pengaruhnya terhadap aliran darah. Pengidap yang tidak mengalami gejala fisik biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun, bila gejala memburuk atau pengobatan berhenti bekerja, balloon procedure atau operasi diperlukan. Selain itu, gaya hidup dan pengobatan mandiri di rumah bisa dilakukan untuk membantu mengatasi penyakit katup jantung:
- Rutin memantau tekanan darah dan kolesterol. Konsumsi makanan rendah lemak, rendah garam, dan rendah kolesterol. Makanan dianjurkan agar tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh tetap stabil.
- Olahraga secara rutin, setidaknya 15-30 menit per hari. Jika belum terbiasa, kamu bisa melakukan olahraga ringan terlebih dahulu, lalu intensitas ditingkatkan ketika tubuh terbiasa. Misalnya olahraga jalan kaki, lari, bersepeda, berenang, atau yoga.
- Konsumsi obat yang diresepkan dokter. Patuhi anjuran dan segera beritahu dokter jika muncul efek samping yang mengganggu.
Baca Juga: Kelainan Katup Jantung Berujung Kematian, Benarkah?
Itulah ciri penyakit katup jantung pada anak. Kalau ada pertanyaan lain seputar penyakit jantung pada anak, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan