Jangan Diabaikan, 6 Komplikasi Necrotizing Enterocolitis
Halodoc, Jakarta - Dari sekian banyak masalah kesehatan yang dapat terjadi pada usus, necrotizing enterocolitis adalah gangguan pada usus besar atau usus halus yang menyerang bayi baru lahir. Penyakit ini ditandai dengan adanya peradangan pada usus besar atau usus halus, yang dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Kondisi ini awalnya hanya memengaruhi lapisan dalam usus, tapi bisa berkembang ke lapisan luar, sehingga membentuk lubang. Jika kondisi ini terjadi, bakteri yang normalnya terdapat di dalam usus, akan keluar dari usus ke rongga perut (peritoneum) dan menimbulkan peritonitis. Penyakit ini umumnya menyerang bayi berusia dua minggu, dan lebih sering pada bayi dengan kelahiran prematur.
Baca juga: Berakibat Fatal, Ketahui Penyebab Necrotizing Enterocolitis
Disebabkan oleh Kekurangan Oksigen saat Persalinan
Penyebab pasti necrotizing enterocolitis tidak diketahui, tetapi kekurangan oksigen saat proses persalinan yang sulit, diduga menjadi salah satu faktor. Usus akan melemah jika kekurangan oksigen dan asupan darah, sehingga mengakibatkan masuknya bakteri ke usus yang menyebabkan kerusakan jaringan usus.
Faktor risiko lainnya adalah kelebihan sel darah merah dan masalah pada sistem pencernaan. Selain itu, bayi yang lahir prematur juga berisiko terserang penyakit ini karena kondisi sistem organ yang belum sempurna. Pemberian susu formula pada bayi yang baru lahir juga diduga bisa memicu necrotizing enterocolitis, karena penyakit ini sangat jarang menimpa bayi yang diberi ASI.
Gejala yang muncul pada bayi dengan necrotizing enterocolitis atau enterokolitis nekrotikans adalah:
-
Perut yang membesar disertai perubahan warna.
-
Muntah berwarna kehijauan.
-
Lemas.
-
Tidak mau menyusu.
-
Diare.
-
Demam.
-
Buang air besar berdarah.
Baca juga: Selain Diare, Kenali 6 Gejala Necrotizing Enterocolitis
Komplikasi Serius yang Mungkin Terjadi
Beberapa komplikasi serius yang berpotensi dialami oleh bayi pengidap necrotizing enterocolitis adalah:
-
Gangguan fungsi hati.
-
Sindrom usus pendek akibat luasnya area usus yang mengalami peradangan, sehingga penyerapan nutrisi terganggu.
-
Penyempitan usus.
-
Perforasi usus, yaitu robeknya usus.
-
Peritonitis.
-
Sepsis.
Penanganan yang Perlu Dilakukan Segera
Pengobatan necrotizing enterocolitis yang diberikan akan tergantung kepada faktor-faktor, seperti usia, keparahan penyakit, dan kondisi kesehatan bayi. Pertama-tama, dokter biasanya akan menyarankan ibu untuk berhenti menyusui dan memberi asupan nutrisi untuk bayi melalui infus.
Antibiotik juga akan diberikan untuk melawan infeksi. Jika bayi sulit bernapas karena perut membengkak, akan diberikan tambahan oksigen. Selama pemberian obat-obatan, bayi akan terus dipantau dengan saksama. Dokter akan rutin melakukan pemeriksaan tes darah dan foto Rontgen perut untuk memastikan kondisi bayi tidak semakin memburuk.
Pada bayi dengan necrotizing enterocolitis yang parah seperti usus berlubang atau peradangan di dinding perut, dokter bedah akan melakukan operasi untuk membuang jaringan usus yang rusak. Akan dibuat saluran pembuangan sementara pada dinding perut (kolostomi atau ileostomi) sampai peradangan pada usus membaik dan usus dapat disambung kembali.
Baca juga: Bayi Mengidap Necrotizing Enterocolitis, Orangtua Harus Apa?
Itulah sedikit penjelasan tentang necrotizing enterocolitis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!