Jangan Cuek, Begini Cara Mendeteksi Pruritus
Halodoc, Jakarta - Penyakit pada kulit bukan cuma panu, kurap, atau jamur saja. Pernah mendengar pruritus? Pruritus merupakan rasa gatal yang menyerang seluruh atau sebagian tubuh seseorang. Tak cuma itu saja, rasa gatal ini juga bisa disertai munculnya ruam pada kulit.
Meski bisa menyerang seluruh tubuh, tetapi rasa gatal pruritus umumnya hanya muncul di area tertentu, sebut saja kaki atau telapak tangan. Sebaiknya jangan sekali-kali meremehkan pruritus. Pasalnya, gatal yang ditimbulkan pruritus bisa terjadi berat hingga mengganggu pengidapnya.
Pertanyaannya, bagaimana sih cara mendeteksi pruritus?
Baca juga: Pengidap Kanker Dapat Alami Pruritus, Ini Alasannya
Bukan cuma Gatal-Gatal
Untuk mendeteksi ada-tidaknya pruritus, tentunya kita harus berkenalan lebih dekat dengan gejalanya. Seorang yang terserang pruritus biasanya akan mengalami sensasi gatal beberapa tempat di tubuh, seperti di kaki, di tangan, hingga di seluruh tubuhnya.
Rasa gatal yang dialami dapat diikuti perubahan pada kulit yang dapat dilihat maupun yang tidak. Di samping itu, rasa gatal yang timbul dapat juga dikaitkan dengan:
-
Kemerahan pada kulit yang terasa gatal.
-
Kulit kering dan mengelupas.
-
Kulit yang kasar dan bersisik.
-
Bentol, bintik-bintik, dan lepuhan pada kulit.
Rasa gatal yang dialami dapat bertahan lama dan sangat intens menyebabkan pengidapnya ingin selalu menggaruk untuk menghilangkan rasa gatal tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa ketika digaruk, rasa gatal yang muncul semakin bertambah parah yang dapat menyebabkan kerusakan dan infeksi pada kulit.
Baca juga: Kulit Terasa Gatal, Obati dengan 5 Bahan Alami Ini
Ingat, pruritus tak pandang bulu alias bisa terjadi oleh siapa saja. Meski begitu, penyakit kulit ini biasanya dialami oleh sekitar 25 persen dari pengidap penyakit kuning, dan 50 persen oleh mereka yang mengalami gagal ginjal.
Meski gejala-gejala di atas menjadi gejala umum pruritus, tetapi dokter akan tetap melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis.
Dibantu Pemeriksaan Penunjang
Untuk menegakkan diagnosis dari pruritus, dokter tak hanya melakukan wawancara medis atau anamnesis dan pemeriksaan fisik saja. Untuk memastikan diagnosisnya, dokter akan merekomendasikan kita untuk melakukan berbagai tes. Tujuannya jelas untuk mencari sumber atau penyebab dari pruritus. Nah, berikut ini beberapa tes untuk mendeteksi pruritus:
-
Tes laboratorium darah.
-
Tes kelenjar tiroid, fungsi ginjal, dan fungsi liver.
-
Skin prick test atau skin patch test.
-
Tes kadar fosfat, alkaline fosfatase atau enzim pada tulang, hati, dan kalsium.
-
Tes gula darah puasa, dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa setelah puasa semalam.
Baca juga: Ketahui Penyebab Pruritus pada Pengidap Gagal Ginjal Kronis
Tips Simpel Cegah Pruritus
Untungnya terdapat beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya pruritus. Pencegahan dari pruritus dapat dilakukan dengan menghindari faktor risikonya, antara lain dengan:
-
Menjaga agar kulit selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah infeksi pada kulit.
-
Menjaga agar kulit tidak kering dengan menggunakan krim pelembap.
-
Menghindari alergen yang dapat menyebabkan kondisi pruritus.
-
Menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit-penyakit yang dapat memicu pruritus.
Cukup mudah, bukan?
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!