Jangan Asal Olahraga, Beban Berlebih Sebabkan Osteofit
"Osteofit adalah benjolan tulang yang umumnya muncul di area leher, bahu, lutut, pinggul, tumit dan jari. Olahraga berlebihan jadi salah satu pemicu penyakit yang perlu dihindari.”
Halodoc, Jakarta – Osteofit bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah cedera akibat kelebihan beban saat berolahraga. Maka dari itu, sebaiknya hindari sembarangan berolahraga agar risiko penyakit ini bisa diturunkan. Namun, bukan berarti pengidap osteofit tidak bisa berolahraga sama sekali. Ada beberapa jenis olahraga yang bisa menjadi pilihan agar gejala penyakit tidak memburuk.
Olahraga sering dianggap sebagai aktivitas berat yang bisa membuat kondisi penyakit semakin buruk, apalagi penyakit yang berkaitan dengan tulang dan sendi seperti osteofit. Padahal, olahraga adalah hal yang sebaiknya rutin dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Selain itu, ada beberapa olahraga yang aman untuk dilakukan pengidap osteofit, misalnya jenis olahraga aerobik.
Olahraga untuk Pengidap Osteofit
Osteofit adalah penyakit yang disebabkan karena ada tulang yang tumbuh menonjol di sekitar persendian atau tempat pertemuan antara dua tulang. Penyakit ini juga disebut dengan istilah bone spur atau sering juga disebut dengan pengapuran. Kabar buruknya, kondisi ini sering terjadi secara perlahan, dan seringkali tidak menimbulkan gejala.
Penyakit ini paling sering menyerang orang yang berusia di atas 60 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia yang lebih muda. Salah satu pemicu penyakit ini adalah riwayat penyakit tertentu, misalnya osteoarthritis. Kerusakan pada sendi juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, yaitu mengidap penyakit rheumatoid arthritis, lupus, penyakit gondok, serta stenosis spinal.
Osteofit juga bisa menyerang orang yang berusia di bawah usia 60 tahun, biasanya terjadi karena cedera akibat olahraga berlebihan atau kondisi medis tertentu. Osteofit bisa menyebabkan tulang tumbuh di mana saja, tapi paling sering terjadi di area leher, bahu, lutut, punggung bawah, kaki, tumit, dan jari-jari. Obesitas bisa menjadi salah satu penyebab osteofit, maka dari itu menurunkan berat badan bisa menjadi salah satu cara pencegahannya.
Menjaga kesehatan sendi dan tulang harus dilakukan agar penyakit ini tidak semakin parah. Bukan hanya itu, berolahraga juga tetap dibutuhkan agar tubuh tetap bugar. Agar gejalanya tidak memburuk dan tidak menyebabkan komplikasi, jenis olahraga yang dipilih pun harus disesuaikan. Ada beberapa jenis aktivitas fisik atau olahraga yang bisa dilakukan pengidap osteofit, di antaranya berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
Selain kelebihan beban saat berolahraga, osteofit juga bisa dipicu oleh beberapa faktor. Gangguan sendi ini bisa muncul akibat pertambahan usia, mengalami cedera, faktor keturunan, serta kelebihan berat badan alias obesitas. Selain itu, osteofit juga rentan menyerang orang yang memiliki kelainan pada struktur tulang, seperti skoliosis.
Sayangnya, sebagian besar kasus osteofit muncul tanpa ditandai dengan gejala yang spesifik. Alhasil, penyakit ini sering terlambat disadari dan diobati. Namun, osteofit biasanya akan menimbulkan gejala jika terjadi gesekan antar tulang atau dengan jaringan lain. Gejala juga bisa muncul akibat tekanan terhadap saraf di sekitar lokasi yang terserang osteofit.
Olahraga tetap perlu dilakukan, termasuk pada pengidap osteofit. Untuk memilih jenis olahraga yang cocok, silakan tanya dokter lewat aplikasi Halodoc. Ini dilakukan untuk menghindari cedera.
Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2022. Osteophyte (bone spur).
Livestrong. Diakses pada 2022. Can You Continue to Exercise With a Bone Spur?
Rejuvenation Times. Diakses pada 2022. Bone Spurs (Osteophytes) Exercises.