Jaga Kebersihan untuk Mencegah Tifus
Halodoc, Jakarta - Indonesia sedang memasuki periode cuaca ekstrem. Padahal, seharusnya sekarang masuk pada musim penghujan. Namun, terkadang cuaca justru tidak menentu, panas terik pada pagi hingga siang, dan hujan lebat bisa mengguyur ketika sore datang hingga malam. Kondisi ini bisa membuat kekebalan tubuh melemah dan akibatnya rentan terserang berbagai jenis penyakit.
Flu, demam, pilek, dan tifus menjadi jenis penyakit yang sering terjadi ketika musim penghujan tiba atau saat cuaca sedang tidak menentu. Demam tifoid, begitu sebutan dari penyakit ini, terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi dan menular melalui kontak langsung atau mengonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi.
Mengapa Menjaga Kebersihan Penting untuk Mencegah Tifus?
Selain menular melalui konsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi, tifus bisa terjadi karena buruknya kebersihan dan akses air bersih. Kebersihan ini bukan hanya dari rumah maupun lingkungan sekitar tempat tinggalmu, tetapi juga dari diri kamu sendiri. Misalnya, kamu tidak rajin mencuci tangan setelah beraktivitas, setelah menggunakan toilet, atau sebelum makan.
Baca juga: Rentan Terjadi saat Banjir, Ini 9 Gejala Penyakit Tifus
Tentu saja, kuman yang menempel di tanganmu ini menjadi pemicu utama terjadinya tifus. Saat makan, tangan yang kurang bersih ini akan menyentuh makanan yang sebenarnya higienis. Di sini, paparan bakteri dapat terjadi. Sayangnya, penyakit tifus ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, dan rentan menyerang orang-orang dengan sistem imunitas tubuh yang lemah, orang-orang yang terbiasa berbagi barang, makanan, maupun minuman, dan sering melakukan perjalanan ke daerah lain yang ternyata endemik terhadap penyakit tifus.
Inilah mengapa melakukan tindakan pencegahan penting untuk melindungi diri dari bahaya penyakit tifus, terlebih di musim yang tidak menentu seperti saat ini. Selain memastikan kamu selalu mencuci tangan, kamu harus memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Hindari pula kontak langsung dengan pengidap, dan sebaiknya tidak berbagi makanan maupun minuman pada orang lain.
Baca juga: 5 Pengobatan Gejala Tifus yang Perlu Dicoba
Bantu dengan Vaksin
Tidak hanya menjaga kebersihan, mencegah tifus juga bisa dilakukan dengan memastikan kamu rutin mendapatkan vaksin untuk menangkal penyakit ini. Di Indonesia, pemberian vaksin untuk penyakit tifus menjadi kewajiban untuk anak yang telah berusia 2 tahun atau lebih. Lalu, pemberian vaksin dilakukan lagi alias pengulangan setiap tahunnya agar tubuh benar-benar kebal dari penyakit infeksi ini.
Baca juga: Yang Terjadi Jika Orang Dewasa Terkena Tifus
Orang-orang yang sering melakukan perjalanan ke daerah yang terbilang endemik untuk penyakit tifus juga wajib mendapatkan vaksin. Mengapa? Meskipun telah mendapatkan vaksin sebagai tindakan pencegahan, kamu tetap tidak dapat menghindari terjadinya paparan. Infeksi dan penularan tetap mungkin terjadi, meski tingkat keparahannya tidak sebesar orang-orang yang tidak mendapatkan vaksin.
Gejala tifus yang mudah dikenali adalah demam tinggi yang biasanya berlangsung pada sore hingga malam hari, sementara pada pagi hari, demam cenderung menurun. Nah, bisa jadi, demam ini salah arti sebagai penyakit demam berdarah. Agar tidak salah diagnosis, sebaiknya kamu langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat menggunakan aplikasi Halodoc, sehingga kamu bisa mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Typhus.
WHO. Diakses pada 2020. Typhus Fever.
MedinePlus. Diakses pada 2020. Typhus.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan