Introspeksi Diri dan Cara Pengaplikasiannya dalam Hidup
“Introspeksi diri adalah cara untuk memahami diri sendiri, sehingga bisa membangun diri yang lebih baik. Ada beberapa cara untuk mengaplikasikan hal tersebut, seperti mempraktikkan mindfulness, membuat jurnal, dan bertanya pada diri sendiri.”
Halodoc, Jakarta – Introspeksi diri diketahui sebagai tindakan perenungan untuk mengoreksi diri, dan mencari tahu apa yang salah dengan diri kita untuk memperbaiki diri. Namun, bukan untuk menyalahkan diri sendiri, melainkan introspeksi adalah cara untuk mencoba memahami diri sendiri.
Tahukah kamu bahwa introspeksi diri berperan penting untuk kesehatan mental kita? Sebab dengan mengidentifikasi emosi diri sendiri, kita bisa memahami dan mengelolanya dengan baik. Bila ada pikiran-pikiran yang menimbulkan emosi negatif, kita juga bisa menyadarinya dan mengubahnya menjadi pikiran yang positif dan bahagia.
Intinya, melalui introspeksi diri, kita bisa lebih mengenal kondisi batin kita. Itulah mengapa penting untuk melakukan introspeksi diri secara berkala. Yuk, simak ulasannya lebih lengkap di sini.
Apa Itu Introspeksi Diri?
Introspeksi diri adalah proses berpikir dan analitis untuk melihat ke dalam diri sendiri, dan mencoba memahami pikiran, emosi serta ingatannya. Ini adalah proses refleksi yang disengaja.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa ada banyak keadaan yang bisa diakses melalui introspeksi diri. Keadaan tersebut meliputi sikap, keyakinan, keinginan, evaluasi, niat, emosi, dan pengalaman indrawi.
Namun, banyak orang sering terjebak dalam keadaan reaksi dan ego dan tidak benar-benar meluangkan waktu untuk merenung. Mereka diselimuti oleh emosi, sehingga tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas. Dengan introspeksi diri, kita bisa lebih memahami diri sendiri dan menggunakan pengenalan tersebut untuk membangun kepribadian diri yang lebih baik.
Cara Melakukan Introspeksi Diri
Agar introspeksi diri bisa membantu dan efektif, diperlukan kesediaan untuk mengesampingkan ego dan kebutuhan untuk menjadi ‘benar’. Berikut cara mengaplikasikan introspeksi diri dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mempraktikkan Mindfulness
Salah satu teori mengatakan bahwa introspeksi diri adalah pemantauan diri. Artinya, hal itu adalah proses pemindaian sederhana yang melibatkan sekadar memperhatikan apa yang terjadi dalam pikiran kita.
Nah, mindfulness adalah teknik yang baik untuk mengamati diri kita sendiri tanpa penilaian. Melalui teknik ini, pikiran, emosi dan informasi lainnya bisa mengalir melalui pikiranmu dan kamu hanya memperhatikan saja. Dengan menenangkan pikiran, kamu bisa membiarkan diri mengamati, belajar, dan mendapatkan wawasan mengenai cara kerja batinmu.
Untuk mempraktikkan mindfulness, kamu perlu mencari ruangan yang tenang tanpa ada gangguan sama sekali. Bangun pagi-pagi di saat semua orang masih tertidur, atau duduk sendirian di dalam mobil, atau waktu mandi bisa menjadi beberapa pilihan waktu untuk mempraktikkan teknik ini. Kemudian berdiam dirilah selama kurang lebih 30 menit, lalu kamu bisa memperhatikan pikiran, suara, dan sensasi yang terlintas di pikiran kamu.
2. Menulis Jurnal
Membuat jurnal seringkali menjadi aktivitas yang diremehkan. Padahal orang-orang paling sukses di dunia, pemimpin yang penuh pemikiran, dan pengusaha, seperti Oprah, Warren Buffet, dan banyak lainnya, mereka semua membuat jurnal.
Jurnal memiliki banyak manfaat termasuk meningkatkan kesadaran, memori, kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, dan ekspresi diri. Ini juga membantu kamu untuk tetap terorganisir, berada di jalur, dan termotivasi.
Dengan menulis jurnal, kamu juga bisa kembali dan melihat bagaimana dirimu satu tahun yang lalu, apa yang sudah dialami, tantangan, pembelajaran, dan kemajuan hingga saat ini. Kamu bisa merayakan betapa kamu sudah berkembang!
Berikut beberapa tips untuk menulis jurnal:
- Tuliskanlah dengan bebas segala pikiran, emosi, dan perasaan yang muncul. Menulislah dengan bebas tanpa membiarkan diri untuk berpikir.
- Gunakan jurnal untuk membuat daftar tugasmu untuk hari itu. Tetapkan tujuan dan hasil yang ingin dicapai untuk hari itu.
- Tuliskan juga hal-hal yang membanggakan yang sudah kamu capai.
- Tuliskan hal-hal yang kamu syukuri.
3. Tanyakan Beberapa Pertanyaan Pada Diri Sendiri
Ingat, introspeksi diri dilakukan untuk lebih memahami sikap, keyakinan, keinginan, evaluasi, niat, emosi, dan pengalaman sensorik kita. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk lebih memahami diri, adalah dengan bertanya pada diri sendiri mengenai beberapa hal.
Namun, alih-alih bertanya ‘mengapa’, bertanyalah dengan menggunakan ‘apa’. Contohnya, alih-alih bertanya “mengapa saya merasa sangat marah?”, bertanyalah “apa yang saya rasakan? Apa yang sebenarnya membuat saya kesal?”
Pertanyaan mengapa memiliki unsur penilaian di baliknya, sedangkan bertanya dengan menggunakan ‘apa’ memungkinkan kamu untuk lebih memahami diri dan berempati.
Contoh pertanyaan lain yang bisa kamu tanyakan pada dirimu sendiri, antara lain “apa yang sebenarnya saya inginkan dalam hidup?, apa yang saya yakini? Apa yang paling penting bagi saya?”.
Setelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, duduklah dengan pertanyaan itu dan coba perhatikan, tanpa menghakimi, pikiran apa yang muncul di benakmu. Jika memungkinkan, kamu juga bisa membuat jurnal untuk mencatat pemikiranmu.
Itulah penjelasan mengenai introspeksi diri. Bila kamu sakit, jangan dibiarkan saja. Segera periksakan diri ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.
Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2022. How to Be More Introspective.
Life Hack. Diakses pada 2022. Self-Introspection: 5 Ways To Reflect And Live Happily.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan