Interferon Gamma Release Assays, Pemeriksaan TBC Lewat Darah
“Ada banyak pemeriksaan untuk TBC yang bisa dilakukan, salah satunya adalah interferon gamma release assays. Perlu tahu cara pemeriksaan pada darah ini, disertai prosedurnya.”
Halodoc, Jakarta – TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Semakin dini masalah ini didiagnosis, berbagai gangguan yang berbahaya bisa dihindari.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk pemeriksaan ini, salah satunya adalah tes IGRA, atau interferon gamma release assays. Tes TBC melalui darah ini dapat membantu untuk mendiagnosis infeksi Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC.
Tes interferon gamma release assays (IGRA) ini digunakan untuk mendiagnosis infeksi TB laten, bukan untuk TB aktif. Jika hasil tes negatif, berarti kamu tidak memiliki bakteri TB di tubuh. Apabila positif, artinya kemungkinan tubuh telah terinfeksi bakteri TB.
Cara Kerja Tes Interferon Gamma Release Assays
Tes IGRA bekerja dalam mengukur reaktivitas kekebalan seseorang terhadap infeksi dari bakteri penyebab TBC. Sel darah putih dari sebagian besar orang yang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, bagian tersebut akan melepaskan interferon-gamma jika bercampur dengan antigen dari bakteri tersebut.
Untuk melakukan pemeriksaan ini, sampel darah diambil oleh ahli medis sebanyak yang dibutuhkan. Setelah itu, darah segar ini dicampur dengan antigen dan beberapa zat lainnya. Hasilnya bisa negatif, positif, dan bahkan tidak valid.
Kelebihan dan Kekurangan dari Tes Interferon Gamma Release Assays
Ada beberapa kelebihan dari tes IGRA, yaitu:
- Dapat dilakukan sendiri, tanpa ditemani orang lain.
- Hasil pemeriksaan diterima dalam waktu 24 jam.
- Tidak memengaruhi respons tubuh jika akan mendapatkan pemeriksaan lainnya.
- Vaksin BCG yang diterima tidak menyebabkan hasil tes IGRA positif palsu.
Selain itu, ada juga beberapa kekurangannya, seperti:
- Sampel darah yang diambil harus diproses dalam waktu 8-30 jam setelahnya, selama darah putih masih hidup.
- Kesalahan dalam mengumpulkan dan menjalankan pemeriksaan mampu menurunkan akurasi tes.
- Keterbatasan data dari tes ini sulit memprediksi perkembangan penyakit TB di masa depan.
Selain itu, ada juga keterbatasan data dari penggunaan tes IGRA, terutama untuk:
- Anak-anak di bawah usia 5 tahun.
- Orang yang baru saja terpapar infeksi M. tuberculosis.
- Seseorang dengan sistem kekebalan yang terganggu.
- Tes ini mungkin mahal.
Cara Menginterpretasikan Hasil Tes Interferon Gamma Release Assays
Cara menilai pemeriksaan ini berdasarkan jumlah IFN-g yang dilepaskan atau jumlah sel yang dihasilkan. Baik interpretasi uji kualitatif standar dan pengukuran uji kuantitatif harus dicatat dengan pasti.
Tes ini harus digunakan sebagai bantuan dalam mendiagnosis infeksi dari bakteri penyebab TBC. Hasil tes positif menunjukkan jika bakteri ini mungkin sudah ada di dalam tubuh, jika negatif bisa jadi infeksi belum terjadi.
Pemeriksaan ini harus mencakup pemeriksaan tanda dan gejala yang mengarah pada penyakit TBC, foto rontgen dada, hingga pemeriksaan dahak atau sampel klinis terkait keberadaan M.tuberkulosis. Keputusan terkait diagnosis dari infeksi ini akan dikabarkan dalam waktu 24 jam.
Nah, jika kamu ingin melakukan pemeriksaan interferon gamma release assays atau pemeriksaan kesehatan lainnya, gunakan saja Halodoc. Dengan aplikasi ini segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa digunakan kapan dan dimana saja.