Inilah yang Terjadi pada Tubuh saat Alami Biduran

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Desember 2020
Inilah yang Terjadi pada Tubuh saat Alami BiduranInilah yang Terjadi pada Tubuh saat Alami Biduran

Halodoc, Jakarta - Biduran, atau memiliki istilah medis urtikaria, merupakan kondisi munculnya ruam pada kulit yang disertai dengan rasa gatal. Gangguan kesehatan yang juga disebut dengan kaligata ini bisa terjadi pada satu area tubuh, tetapi bisa juga meluas pada area lainnya. Memang, biduran tidak berbahaya, tetapi sudah pasti membuat kamu merasa tidak nyaman. 

Zat kimia atau histamin yang masuk ke dalam aliran darah bisa menjadi pemicu munculnya biduran. Umumnya, biduran ini terjadi ketika ada reaksi alergi terhadap alergen yang memicunya, seperti udara, cuaca, bulu, lateks, atau serbuk sari. Ketika bersentuhan dengan alergen, tubuh akan merilis histamin juga zat kimia dalam darah, sehingga mengakibatkan bengkak, gatal, dan reaksi terhadap alergen lainnya. 

Namun, selain alergi, biduran juga bisa terjadi karena seseorang mengalami stres. Sebenarnya, stres memang menjadi biang masalah dari berbagai penyakit, baik fisik maupun mental. Berkaitan dengan biduran, stres bisa membuat gejala yang muncul akan semakin buruk. 

Baca juga: Ini Jenis-Jenis Biduran yang Perlu Diketahui

Tanda Biduran pada Tubuh

Dibandingkan dengan pria, wanita lebih berisiko mengalami biduran. Pun, anak-anak dan dewasa memiliki risiko yang sama tingginya untuk mengalami gangguan kesehatan ini. Lalu, apa saja tanda yang ditunjukkan oleh tubuh ketika mengalami biduran? Ini ulasannya!

Mulanya, kamu akan mendapati adanya ruam pada permukaan kulit di bagian tubuh tertentu. Ruam ini bisa bertahan pada satu area tubuh saja, tetapi bisa juga meluas ke area tubuh lainnya. Ruam muncul berbentuk bentol-bentol, seperti ketika kamu digigit nyamuk. Hanya saja, bentol-bentol ini sangat banyak dengan beragam ukuran dan bisa melebur menjadi satu. 

Biduran akut terjadi secara tiba-tiba. Namun, kondisi ini bisa sembuh dan membaik dalam beberapa hari. Sementara biduran yang bersifat kronis akan bertahan dan sembuh dalam waktu yang relatif lebih lama. 

Jika biduran yang kamu alami tidak membaik hingga lebih dari 3 hari dan muncul disertai keluhan lain serta mengganggu aktivitas, segera tanyakan penanganannya pada dokter. Pakai aplikasi Halodoc, jadi kamu tidak kesulitan saat membutuhkan penanganan pertama terhadap gejala medis yang kamu rasakan. 

Baca juga: Biduran Tak Kunjung Sembuh, Apa Penyebabnya?

Komplikasi dan Penanganan Biduran

Biduran tidak berujung pada komplikasi, tetapi menjadi komplikasi dari masalah kesehatan lainnya. Penyakit autoimun yang sering dihubungkan dengan biduran adalah penyakit tiroid. Kondisi ini muncul karena adanya gangguan pada kelenjar tiroid yang bisa mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan hormon pada tubuh. 

Selain gangguan tiroid, masalah kesehatan lainnya yang bisa berujung pada terjadinya biduran adalah diabetes tipe 1, rematik, lupus, vitiligo, dan penyakit Celiac. Semuanya termasuk dalam gangguan kesehatan autoimun. Namun, apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi masih belum diketahui. 

Biduran sebenarnya tidak perlu mendapatkan penanganan khusus, karena cenderung membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, guna mengurangi rasa gatal, kamu bisa mengonsumsi obat antihistamin dan menggunakan losion calamine. Obat antiperadangan pun bisa kamu konsumsi untuk mengurangi gatal dan kemerahan. 

Baca juga: Faktor Pemicu Biduran yang Harus Diketahui

Sementara itu, kompres dingin juga bisa membantu mengurangi rasa gatal dan iritasi. Hindari semua hal yang bisa memicu terjadinya biduran, terlebih yang sifatnya alergen. Agar lebih nyaman, kamu sebaiknya mengenakan pakaian yang longgar.



Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What Are Hives (Urticaria)?
NHS UK. Diakses pada 2020. Urticaria (Hives).
ACAAI. Diakses pada 2020. Hives (Urticaria).