Inilah yang Perlu Diperhatikan saat Mengonsumsi Atorvastatin
Halodoc, Jakarta – Atorvastatin adalah kelompok obat statin yang digunakan untuk menurunkan kolesterol untuk pengidap kolesterol dan darah tinggi. Obat ini juga kerap diresepkan untuk mencegah penyakit jantung. Biasanya, dokter akan meresepkan atorvastatin pada orang-orang yang punya riwayat keluarga penyakit jantung, atau kondisi kesehatan jangka panjang seperti diabetes tipe 1 dan 2, atau rheumatoid arthritis.
Obat ini tidak dijual bebas dan hanya bisa diresepkan dokter. Atorvastatin tersedia dalam bentuk tablet, termasuk tablet kunyah untuk orang yang mengalami kesulitan menelan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi atorvastatin. Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Ini 3 Jenis Kolesterol yang Mesti Diwaspadai
Perhatikan Ini Sebelum Mengonsumsi Atorvastatin
Atorvastatin dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak di atas usia 10 tahun. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini, seperti:
- Pernah memiliki reaksi alergi terhadap atorvastatin atau obat lain sebelumnya.
- Memiliki masalah hati atau ginjal.
- Sedang program hamil, hamil atau menyusui.
- Mengidap penyakit paru-paru yang parah.
- Pernah mengalami stroke akibat pendarahan ke otak.
- Minum alkohol dalam jumlah besar.
- Memiliki tiroid yang kurang aktif.
- Memiliki efek samping otot ketika mengambil statin di masa lalu.
- Memiliki gangguan otot (termasuk fibromyalgia).
Selain kondisi-kondisi tersebut, atorvastatin juga dapat berinteraksi dengan obat lain seperti daptomycin, gemfibrozil, siklosporin, glecaprevir plus pibrentasvir, telaprevir, telithromycin, ritonavir, dan lain-lain. Obat lain dapat mempengaruhi mempengaruhi cara kerja atorvastatin.
Jangan mengonsumsi produk beras ragi merah saat menggunakan atorvastatin. Sebab, beberapa produk beras ragi merah mengandung statin yang disebut lovastatin. Jika dikonsumsi bersamaan dapat meningkatkan risiko masalah otot dan hati yang serius.
Bagaimana dan Kapan Harus Meminumnya?
Minumlah atorvastatin sesuai yang diresepkan dokter. Namun, umumnya atorvastatin diminum sekali sehari. Kamu dapat memilih untuk meminumnya kapan saja, selama pada waktu yang sama setiap hari. Terkadang dokter merekomendasikan untuk meminumnya di malam hari. Ini karena tubuh membuat sebagian besar kolesterol di malam hari.
Atorvastatin tidak mengganggu perut, jadi kamu bisa meminumnya dengan atau tanpa makanan. Telan tablet atorvastatin utuh dengan segelas air. Jika diberi tablet kunyah, kamu bisa mengunyahnya atau menelannya utuh dengan segelas air.
Dosis biasa untuk orang dewasa adalah antara 10-80 miligram sehari. Pada anak-anak, dosis biasa adalah 10-20 miligram sekali sehari. Dokter akan menggunakan usia anak untuk menentukan jumlah dosis atorvastatin yang tepat. Dosis juga tergantung pada kadar kolesterol dan obat lain yang sedang dikonsumsi. Mintalah saran dari dokter atau apoteker bila kamu tidak yakin berapa banyak yang harus dikonsumsi. Jangan mengurangi dosis tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Baca juga: Ketahui 6 Penyebab Kolesterol Tinggi
Apabila kamu membutuhkan obat ini, kamu bisa membelinya di toko kesehatan Halodoc. Namun, sebelum membelinya, pastikan kamu sudah mengantongi resepnya terlebih dahulu. Lewat Halodoc, beli obat jadi mudah dan praktis tanpa perlu ke luar rumah.
Efek Samping Penggunaan Atorvastatin
Atorvastatin dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang dan jenis statin yang berbeda bisa memengaruhi orang dengan cara yang berbeda pula. Salah satu efek samping yang jarang tapi serius adalah nyeri otot, nyeri tekan, atau tubuh terasa lemah. Ini bisa terjadi beberapa minggu atau bulan setelah pertama kali mulai minum obat ini.
Sedangkan efek samping atorvastatin yang lebih umum terjadi pada lebih dari 1 dari 100 orang. Beberapa efek samping mungkin membaik setelah beberapa hari pertama, karena tubuh sudah terbiasa dengan obatnya. Berikut efek samping yang umum terjadi:
- Mual.
- Sakit kepala.
- Nyeri di punggung dan persendian.
- Mimisan.
- Sakit tenggorokan.
- Pilek, hidung tersumbat atau bersin.
- Sembelit atau diare.
Baca juga: Tanpa Obat, 8 Makanan Ini Bisa Turunkan Kolesterol
Tetap minum obat jika mengalami gejala tersebut. Namun, bicarakan dengan dokter atau apoteker jika efek samping ini mengganggu atau tidak hilang. Segera kunjungi dokter bila mengalami nyeri dan nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan, nyeri tekan, atau lemah.